1 minggu sudah diandra belum sadar dari komanya setelah melewati masa kritisnya, membuat semua yang menunggu diandra sadar begitu gelisa namun mereka semua hanya berdoa dan dokter dinda juga sudah berusaha maksimal untuk pengobatan diandra
Tapi karena memang tubuh diandra yang masih lemah dan butuh istirahat untuk sementara waktu
Serta devano juga sekarang sudah berbaikan dengan dio, andara dan violet setalah sebelumnya andara benar benar menghajar devano karena ulahnya
Sekarang devano sedang berada di ruang rawat diandra, sudah dua hari diandra di pindahkan keruang rawat biasa karena kondisinya yang cukup membaik dari sebelumnya
Devano duduk di kursi samping brankar diandra sambil terua menggenggam tangan nya
"Di, kapan sih lo bangun, gue kangen sama lo di dan gue juga pengen ngomong sesuatu sama lo" ucap devano
Yah, diruangan ini hanya ada devano karena tadi dio dan andara keluar dulu untuk membeli makanan
"Gue janji gue bakal lakuin apapun kalo lo udah sadar nanti" ujar devano
"Yess, dapet" kata seseorang dari arah pintu
"Kalian" ujar devano melihat kearah pintu dan berdiri dio dan andara disana
"Gue bakal kasih rekaman ini sama diandra saat di sadar nanti" ancam andara
"Dar apa apaan sih lo, gak lucu tau gak" ucap devano gelagapan
"Kenapa? Lo kan katanya mau ngomong sesuatu nanti sama diandra dan lo bakal turutin kemauan dia kalo dia sadar nanti" kata andara sambil duduk di sofa yang ada di ruangan
"Serah lo deh" kesal devano balik menatap diandra lagi
"Udah dev, lo kaya gak tau andara aja" ucap dio menepuk pundak devano dan duduk di brankar diandra sambil menatap diandra lekat
"Kapan yah dev diandra sadar?" Tanya dio pada devano
"Gue juga gak tau yo" jawab devano sedih
"Udah seminggu lebih dia kaya gini, gue gak tega liatnya" ucap dio
"Gue juga sama kali, karna diandra yang selalu gue liat itu kuat, pantang menyerah, ceria kalo lagi sama sahabatnya dan sekarang dia cuma diem doang kaya gini" ujar devano panjang lebar
"Cepet sadar yah tuan putri, banyak yang nungguin kamu" kata dio sambil tersenyum
"Udah gausah sedih sedih gitu, makan dulu biar nanti kita lebih kuat buat jagain ara" ajak andara kepada dio dan devano
Mereka bertiga makan siang bersama dengan makanan yang baru sana dibeli oleh andara dan dio dari kantin rumah sakit, walaupun dari kantin rumah sakit ini makanan disini tidak kalah enaknya kok karena di rumah sakit ini makanan untuk pengunjung di bedakan dengan makanan untuk pasien
Setelah selesai makan mereka hanya duduk duduk dan andara yang tidak terasa tidur dipangkuan dio yang sedang bermain game
"Yo" panggil devano dari kursi samping brankar diandra
"Hmm" balas dio
"Itu andara tidur lo benerin dulu gih posisinya biar enakan" kata devano karena posisi tidur andara terlihat tidak enak
"Iyah dev" ucap dio
Dio sejenak menatap andara yang sedang tertidur nyenyak, sebenarnya perasaan dio kepada andara berbeda dengan violet dan diandra
Dio ingin memiliki andara lebih dari seorang sahabat ataupun adiknya, tapi dio tidak bisa melakukan itu karena dia takut cintanya bertepuk sebelah tangan dengan andara

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend [COMPLETED]
RomansaDevano Danendra Putra dan Diandra Agnesia Putri bersekolah di sekolah yang sama, mereka hanya terpaut 1 tahun dan diandra sebagai adik kelas devano Devano mulai menyukai diandra ketika dia melihat diandra bermain gitar di taman sekolahnya dan sejak...