Eps. 48

268 12 0
                                    

Proses pemakaman diandra berjalan dengan lancar yah walaupun terkadang bunda kinara yang masih belum terima akan kepergian diandra selalu jatuh pingsan

Dan disinilah sekarang devano di balkon kamar diandra, setelah shalat maghrib dan akan memgadakan pengajian devano duduk di kursi gantung kesukaan diandra memandang langit yang banyak bintang dengan sinar bulan yang begitu cerah

"Kenapa kamu pergi secepat ini diandra, aku masih pengen ngelakuin banyak hal bareng kamu, buat kamu bahagia dan selalu tersenyum tapi kenapa kamu ninggalin aku diandra" ucap devano lirih dengan air mata yang sudah membasahi pipinya

"Gue janji akan selalu jaga hati ini buat kamu, aku gak mau yang lain selain kamu" ucap devano sambil menatap bintang yang cahayanya paling terang

Tiba tiba pundak devano di pegang oleh seorang membuat devano melihat kearah orang yang memegang pundaknya, ternyata itu adalah vino

"Jangan ngomong kaya tadi, diandra gak akan suka itu" kata vino pada devano

"Tapi ka, aku sayang sama diandra" ujar devano yang di angguki oleh vino

"Gue tau itu dev, tapi lo jangan kaya gitu diandra gak akan pernah kembali" ucap vino

"Aku tau tapi aku gak mau yang lain selain dia ka vino" ucap devano menaikkan nada bicaranya

"Okey okey gue ngerti, sekarang kita turun yuk udah mau mulai pengajiannya dan lo gak boleh kaya gini terus, kasian bunda" ucap vino menenangkan devano yang juga masih belum terima dan percaya diandra sudah tidak ada

Devano akhirnya turun ke bawah bersama vino untuk melakukan pengajian sampai 7 hari nanti, namun saat ini devano benar benar susah di dekati bahkan dengan sahabatnya pun kecuali vino yang berhasil berbicara dengan devano

Banyak banget sahabat diandra dan juga devano yang hadir dalam pengajian kali ini bahkan para guru Rainbow High School juga turut hadir sejak pemakaman diandra kemarin

Setelah acara pengajian selesai dio menghampiri andara dan violet yang duduk di halaman belakang rumah diandra, mereka berdua tidak percaya dan tidak pernah menyangka akan secepat ini diandra pergi meninggalkannya

"Hai" sapa dio pada keduanya yang duduk di kursi ayunan yang sering diandra tempati

"Hmm" balas keduanya bergumam

"Jangan pada sedih dong, diandra pasti sedih liat kalian kaya gini" kata dio menggenggam tangan andara dan violet untuk menguatkan keduanya

"Yo" panggil andara

"Iyah kenapa dar" balas dio menatap andara yang kini menatapnya dalam

"Kenapa harus diandra sih yang terkena penyakit mematikan itu?" Tanya andara dengan mata yang sembab karena sedari kemarin tidak berhenti menangis

"Iyah bener yo, kenapa harus orang sebaik diandra yang kena penyakit itu?" Tanya violet juga kepada dio

Dio mengeratkan genggamannya dj tangan violet dan andara "Karena tuhan tau diandra itu orang yang kuat dan dia bisa bertahan dari dulu, tapi tuhan lebih sayang sama dia makanya tuhan ngambil dia sekarang supaya rasa sakit yang diandra rasain itu bisa hilang" jelas dio pada keduanya

"Dan kita harus ikhlas terima semua ini, biar diandra tenang disana, dan kalian inget gak diandra pernah minta sama kita kalo suatu saat nanti dia udah gak ada kita bertiga harus selalu jaga ayah, bunda, ka vino sama devano" sambung dio

"Aku inget itu" ucap violet dan andara bersamaan

"Yaudah, sekarang kalian pulang yah aku anterin udah malem juga" ajak dio yang kini sudah berdiri di depan keduanya dan diangguki oleh andara serta violet

My Boyfriend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang