[Qila] Dua

356 28 2
                                    

Jangan lupa vote ya🌟

Selamat membaca😊
.
.
.

"Qil kenapa pada ngeliatin lo semua si?" ucap Vina yang sadar akan tatapan para siswi kelas sebelas dan dua belas itu

"Ya karna Aqila cantik lah jadi pada ngeliatin, iri mungkin mereka" ucap Tara santai

"Nggak gitu liat aja mereka kalo ngeliat Aqila kayak sinis gitu tau berasa mau nerkam Qila aja" dengus Vina kesal

"Udah biarin aja" ucap Qila melerai

Saat tiba di kantin mereka bagi tugas Aqila dan Tara yang memesan makanan sedangkan Vina yang mencari tempat duduk

Setelah selesai memesan makanan Aqila dan Tara segera menuju meja yang sudah diduduki oleh Vina dengan nampan yang berisi makanan dan minuman mereka bertiga

Kantin bawah saat ini sangat ramai tidak hanya para siswa siswi baru namun para kelas sebelas dan dua belas juga banyak yang berada disini, mungkin karena mereka malas untuk sekedar naik menuju kantin yang berada di lantai dua

"Kok duduknya disini sih" ucap Aqila agak risih karna banyak pasang mata siswa siswi kakak kelas yang menatap nya dengan tatapan aneh

"Ya mau gimana lagi Qil cuma ini yang kosong dan muat buat bertiga" jelas Vina tenang lalu menyuapkan bakso kemulutnya

"Yaudah lah Qil santai aja lo nggak kenal mereka kan" Tara menenangkan lalu duduk hendak memakan makanan nya

Terpaksa Aqila harus makan dengan tatapan aneh para murid kelas sebelas dan dua belas tersebut

"Heii cewe cewe asik banget makan nya boleh gabung nggak nih?" ucap murid laki laki di sela sela makan mereka

Dalam hitungan satu detik nyaris saja Vina dan Tara berteriak histeris karna yang baru saja mendatanginya adalah Arsen beserta ke tiga teman nya, Baron, Galih dan Raymon

Kedatangan empat cogan ini membuat kursi dan meja yang berada di dekat Aqila dan kawan kawan sukses kosong seolah olah mempersilahkan mereka untuk duduk

"Si eneng diem aja dah" goda Baron pada Aqila

Apa perlu ku jelaskan kawan kawan Arsen?
Baiklah akan ku jelaskan

Jadi yang pertama ada Galih sifatnya ramah sumeh dan mudah berbaur dengan siapa saja anak nya juga kalem kalem aja

Yang ke-dua ada Baron cowo gila ini yang mempengaruhi otak kawan kawan yang lain nya, sifat nya yang playboy serta otak nya yang agak gesrek membuat nya tak kalah famous dengan Arsen apalagi dengan julukan Playboy yang disematkan pada dirinya

Yang ke-tiga ada Reymond cowo biasa diapanggil dengan sebutan Rey ini punya tampang sebelas dua belas dengan Arsen beda nya dia sedikit lebih bisa berpikir, maksud saya berpikir dalam berkata serta untuk tidak mengikuti otak gesrek si Baron

Diantara mereka memang Arsen lah yang paling mencolok karna muka nya yang nyaris terlewat sempurna

"Jangan godain yang ini, yang lain aja dah" bisik Arsen pada Baron lalu memakan bakso yang ada di depan Aqila

"Bakso akuuu" ujar Qila

"Hehee laper gue nih sisa dua aa' gue suapin" dengan santai nya Arsen menyuapkan sisa bakso itu pada Aqila tanpa peduli sekeliling mereka yang memperhatikan dengan berbagai macam tatapan

"Oh pantes gue kagak boleh godain yang ini udah di incer sama Arsen ternyata" ucap Baron membuat ke 2 teman nya terkekeh

"Bukan inceran gue yang kek gini mah" elak Arsen

"Lah terus kenapa? Gak boleh buat Baron buat gue aja lah, kan gue jomblo nih" kini Galih yang berucap

"Sini gue bisikin" ucap Arsen mendekatkan pada ke tiga teman nya, Rey yang ditarik pun hanya ikut saja

"Dia adik gue" tiga kata dari Arsen mampu membuat teman teman nya terkejut

"Gila serius lo?" Baron tak percaya

"Gue dari kelas satu sampe sekarang main kerumah lo terus kenapa kagak pernah liat dia" sambung Galih

"Jangan keras keras bego" kesal Arsen lalu menjitak dahi ke dua teman nya itu

"Rey lo nggak syok gitu?" tanya Baron diangguki oleh Galih juga

"Gue kan pernah liat tu cewe di rumah Arsen lima kali kalo nggak salah itung" jelas Rey

"Anjirrr kenapa kagak bilang kalo lo punya adik cewe bangsat, mana cantik lagi" ucap Baron dengan sumpah serapahnya merasa dibodohi oleh teman nya ini

"Kalo gue kasih tau lo semua bisa jadi inceran adik gue" jelas Arsen lalu meminum es teh yang ada didepan nya hingga tandas

"Arsen ya ampun tadi bakso aku sekarang es teh aku abis itu apa lagi" ujar Aqila kesal

"Hehhee sorry ntar gue ganti deh" ucap Arsen dengan menunjukan deretan giginya

"Oh ya lo dua udah tau gue abang nya Qila?" tanya Arsen sedikit berbisik pada Vina dan Tara

"Udah bang" jawab Tara

"Lo suka sama gue?" pertanyaan ini diperuntukan oleh Vina demi apa pun saat ini Ia hendak menjerit histeris tertangkap basah sebelum mengutarakan

"Ah..eee.. itu anuu ee"

"Apadah a e ae aja lu" ucap Arsen membuat Baron dan Galih tertawa

"Gue minta jangan suka gue dulu ya" pinta Arsen, Vina masih mencerna kata kata nya. Setelah itu..

"Eh nggak bang gue nggak suka sama abang gue cuma kagum aja beneran dah" jelas Vina mantap

"Oh yaudah kalo gitu, oh ya balik sono gih ke lapangan bentar lagi jam istirahat lo semua udah mau abis, ntar kena hukum lagi" ujar nya dengan nada biasa

Demi apa, bagaimana Arsen tau jika mereka dihukum tadi. Ah itu tidak penting yang terpenting sekarang mereka harus pergi ke lapangan benar kata Arsen tadi agar tidak dihukum

Setelah istirahat dan kembali lagi ke lapangan mereka dikelompokan masing masing kelompok terdiri dari 10 orang dan tiap kelompok diisi oleh dua anggota osis sebagai pembimbing nanti

Mereka mengelilingi sekolah guna mengenal seluk beluk sekolah ini tempat tempat yang ada disini hingga kamar mandi yang di bilang angker disini pun dijelaskan, entah apa faedahnya intinya osis yang membimbing Aqila beserta kelompoknya ini sangat lah teliti hingga tak ada yang tertinggal satu pun

Sedangkan Vina dan Tara mereka berdua sekelompok, pemimpin osis nya dari kelas sebelas penjelasan serta penuturan nya terlalu panjang bagi mereka

"Ckk sialan ngomong nya belibet banget tu orang" kesal Tara

"Iya mana kaki gue udah pegel lagi" balas Vina yang juga sama kesalnya dengan Tara

Setelah selesai berkeliling mereka dikembalikan ke lapangan melanjutkan kegiatan lain nya dan pulang pada pukul 3 sore

...

"Qila temen abang mau kerumah lo mau di kamar aja ato mau ikutan gabung" teriak Arsen dari luar pintu kamar nya

"Ntar deh bang Qila lagi mager buat turun kasur" ucap Aqila sekenanya

"Yaudah ntar kalo mau gabung tinggal turun aja" jelasnya lalu pergi dari depan pintu kamar adiknya

"Duhh bosen banget deh, ngapain ya enaknya" monolog Aqila pada diri sendiri

"Kalo turun pasti temen teman bang Arsen udah pada di bawah"

"Ajak Vina sama Tara kesini aja lah" lanjutnya lalu mengambil ponsel yang sempat di chargernya tadi, dan menghubungi Vina












Masih monoton ya guys maap yak, ntar ntaran konfliknya ya ini masih baru soalnya hehee

Bantu vote yuk biar aku tambah semangat ngetiknya😍


Maaf bila banyak typo ya, maklum masih belajar

Terimakasih sudah membaca

Yukk lanjut part berikutnya😉

Queen QilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang