[Qila] dua puluh lima

86 7 0
                                    

Jangan lupa vote😉🌟

Selamat membaca😊
.
.
.

Setelah perdebatan unfaedah kemaren kita lanjut lagi ya😉

"Rey lo kagak mau cerita kelanjutan nya sama gue?, kan lo belum jelasin ke gue," ujar Firza saat berada di kantin rumah sakit, saat ini jam menunjukan hampir pukul dua malam

"Lo kapan balik?," Rey malah balik bertanya

"Balik apa?," Firza bingung

"Ke rumah,"

"Ntaran lah nunggu Princess gue bangun," ujar Firza dengan senyum lebarnya, namun malah terlihat miris di mata Rey

"Gue percaya lo kuat," ujar nya seraya menepuk pundah Firza jantan

Sedangkan di tempat lain, Adam benar benar terlihat sangat kacau. Pembawaan nya yang biasa nya gagah dengan balutan stelan jas dan wajah tegas nya, kini berubah drastis. Kemeja yang kusut dan keluar dari celananya rambut yang acak acakan serta mata bengkak karna sejak tadi menangis

"Om, om istirahat aja dulu, biar Thalia yang jaga Qila, ntar kalo om sakit yang jaga Qila sama bang Arsen siapa coba?, mereka juga bakalan sedih kalo liat om kayak gini," ujar Thalia lembut

"Nggak Thal om baik baik aja kok om sehat," jawab nya dengan sumbang, bahkan suaranya sudah hampir habis

"Om jangan maksa kehendak, Thalia tau om capek, Thalia nggak mau om sakit," ujarnya mengelus pundak pria paruh baya itu

"Thal," panggil Adam

"Iya om,"

"Om boleh peluk?," pinta nya membuat Thalia sedikit bingung, namun selanjutnya gadis itu mengangguk

Tanpa tunggu lama, Adam langsung memeluk Thalia erat. Ia menangis sesenggukan di pelukan Thalia

"Thal kenapa nggak om aja yang ada disana, kenapa harus anak om?, kenapa?," racau nya sesenggukan

Thalia tak tega melihat keadaan Adam yang seperti ini, ia sangat kacau. Yang dilakukan nya sedari tadi hanya menangis meracau melamun, menangis lagi meracau lalu kembali melamun "Qila bang Arsen bangun, liat bokap lo dia bener bener kacau Qil, gue nggak tega liatnya," batin nya

"Thal," panggil seseorang, ia menoleh menatap gadis itu melotot

"Lo," ujarnya mendekat pada gadis itu

"Gue di kasih kabar sama abang gue," jawabnya

"Abang lo?,"

"Iya,"

"Abang lo siapa?,"

"Abang gue?, siapa ya lupa gue?," ucap nya seperti sedang berfikir

"Bingung gue kenapa temen gue betah temenan sama lo," ujar Thalia kesal

Bukan nya menjawab gadis itu malah mendekat ke arah Adam, "Om adam kan?, kenalin om saya Tara temen sekelasnya Qila," ujar gadis itu, pria itu menoleh berusaha tersenyum

Tara yang sadar akan kesedihan pria itu pun berusaha menghibur, "Om Qila kuat kok pasti, Tara percaya. Anak om nggak gadis yang lemah om, Qila itu kuat!!, dulu waktu dibully sama nenek lampir di sekolahan aja dia kuat," ujarnya panjang

Queen QilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang