[Qila] tujuh belas

100 9 0
                                    

Jangan lupa vote ya beib🌟❤

Selamat membaca😊
.
.
.

"Woi anjir ngapa babak belur gini etdah, terus yang cewek pada kemana" teriak seseorang yang baru datang tiba tiba

Amar dan Gema kaget, ia berbalik pada Aqila "Lo yang panggil?" Aqila hanya bergeleng saja

"Gempa" panggil Arsen keras, ya orang itu adalah Arsen dengan Firza disamping nya yang nampak asik dengan bubblegum nya

Gema melangkah mendekat "Apa?, nama gue Gema Adiwiransyah, bukan gempa" kesal nya

Arsen hanya terkekeh "Ini kenapa pada babak belur gini, abis gelut sama anjing tetangga?"

"Bukan, tapi diserang sama musuhnya Algastar" jelas Amar sedangkan Gema memberi tatapan intimidasi, yang lain nya menatap bingung

"Maksud lo geng yang gabungan sama preman pengkolan itu" ujar Arsen

Gema tampak mengernyitkan dahi "Preman pengkolan?" Arsen mengangguk

"Iya preman yang biasanya mangkal dipengkolan sepi, godain daun muda biasa nggak cuma preman nya anggota geng nya juga"

Firza nampak berpikir "Oh gue tau, waktu itu pernah ketemu gue waktu mak gue digodain, astaga abis itu diomelin mak gue abis abisan pias mereka" ngakak benar benar ngakak semua yang ada disana pun ikut ngakak

"Badan gede doang sekalinya diomelin mak gue diem dong"

"Lo?" Arsen menunjuk Gema "Berantem sama mereka?"

Gema hanya mengangguk "Dih terus menang?"

"Ya menang lah namanya juga Gema" ujar nya bangga

"Abis itu mereka ke markas lo sama mereka semua kalah" ujar Arsen menunjuk Gema dan anak anak yang lain

"Ye kan kita belum ada persiapan apa apa" bela Gema

"Mar dari pada diem disitu mending sama gue aja yok" ajak Firza menyeret Amar kasar mendudukan nya di sofa kosong

Lalu beranjak lagi menarik Qila halus, Qila yang terkejut pun mengikut saja

"Sialan si monyet narik gue kasar amat giliran narik Qila alus bet kek pantat anoa" ujar Amar kesal

"Ye gue kan narik anak orang jadi harus alus, apalagi calon ibu dari anak anak gue kalo lecet dikit kan parah" ujar Firza, sedangkan Amar hanya berdecih saja

"Ciwi ciwi pada kemana nih" ujar Arsen yang ikut bergabung dengan anak anak lain

"Nggak tau Amar tadi yang bawa kabur tadi" jelas salah satu dari mereka

Amar menepuk jidat nya "Astaga gue lupa" lalu ia berlari menuju ruang belakang

Brakk

Barulah terdengar suara batuk batuk, bersin, serta berbagai macam ocehan dari mereka

"Tai Amar sepet bener"

"Sialan bener lo bisa mati gue didalem kelamaan"

"Mana debu nya banyak banget"

Queen QilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang