[Qila] tiga belas

115 12 0
                                    

Jangan lupa vote sahabat🌟😆

Selamat membaca😊
.
.
.

Hari ini Qila sudah diperbolehkan pulang ke rumah karna kondisi nya sudah memungkin kan

"Qila, papa tinggal sebentar ya mau urus administrasi nya dulu nanti balik lagi" ujar Adam pada putri kesayangan nya itu Qila hanya mengangguk

Saat keluar dari ruangan Aqila ia menabrak sosok wanita yang usianya mungkin lebih muda dari nya

"Aduh maaf maaf saya nggak sengaja" ujar Adam lalu membantu wanita itu membereskan kertas kertas yang berserakan itu

"Iya tidak apa apa, terimakasih" ujar wanita itu sopan

"Maaf ya sekali lagi saya nggak liat kamu"

"Iya pak nggak papa"

"Siapa nama kamu?" tanya Adam

"Saya...

Belum sempat ia melanjutkan ucapan nya, ada yang memanggilnya "Tisha dengar kan ibu sebentar nak"

"Sebentar ya" ujar nya sopan pada Adam

"Kenapa bu?"

"Dengarkan ibu nak, ibu mohon menikahlah dengan Rio"

"Ibu Rio nggak sebaik yang ibu kira, Tisha mohon jangan paksa Tisha untuk menikah dengan Rio dia bukan pria baik saya mohon ibu" ujar nya memohon

"Tisha usia mu sudah tidak muda lagi, hidup ibu juga sudah tidak panjang lagi, ibu mau menyaksikan kamu menikah sebelum ibu pergi" pinta wanita yang menyandang status ibu nya itu

Ia mensejajarkan tinggi nya dengan ibu nya

"Ibu Tisha akan menikah, tapi tidak dengan Rio, dan ibu dengar umur ibu masih panjang ibu nggak boleh bicara seperti itu, Tisha keluar dulu mau ke butik ibu baik baik disini nanti sore Tisha balik lagi" ujarnya lalu mengecup puncak kepala ibu nya, menitipkan ibu nya pada suster yang merawat ibu nya itu

Ia pergi, Adam yang sedari tadi memperhatikan pun mengejar wanita itu "Hai" sapanya

"Oh hai, kenapa?" tanya nya

"Itu ibumu?"

"Iya dia ibu ku, kenapa memang"

"Oh tidak apa apa, hanya tadi kau belum sempat memperkenalkan nama mu"

Mereka memasuki lift yang sama "Oh itu maaf, Saya Alena Latisha" ujarnya

"Catik seperti orang nya" gumam Adam

"Hah, kamu bilang apa?"

"Oh nggak bukan apa apa, ngomong ngomong siapa Rio?" elak Adam sial mulut suka khilaf batin nya

Tisha menatap Adam sekilas

"Emm, maaf pertanyaan saya terkesan lancang" ujar Adam tidak enak

Mereka keluar dari lift Tisha masih diam saja, dan Adam jangan tanyakan laki laki itu ia masih mengikuti gadis itu. Ah dasar bapak bapak ini bilang aja mau modus

Tisha duduk di bangku taman depan Rumah sakit "Kenapa masih mengikuti saya"

"Hah, eh ee anu" Adam gelagapan sendiri

Tisha malah tertawa, membuat Adam menatapnya cengo plus takjub "Ya tuhan manis sekali gadis ini" batin Adam

"Kenapa bengong?"

"Oh nggak nggak kenapa kenapa" ujar adam

"Saya boleh duduk?" tanya Adam

"Silahkan bukan kah ini tempat umum"

Queen QilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang