[Qila] dua puluh

90 9 0
                                    

Jangan lupa vote ya🌟

Selamat membaca sobat😊
.
.
.

"Saya nggak mau!!" ujar seseorang dibalik bilik itu

"Setidaknya kenal lah dia dulu, papah cuma mau kamu mengenalnya dulu nak"

"Pah dia terlalu muda, dari wajahnya saja sudah terlihat, apa papah mau jika dia hanya menginginkan harta papah saja, lalu meninggalkan papah"

"Kamu bicara apa, dia baik papah sudah kenal dia dengan baik begitu juga dengan keluarganya"

"Tap.."

Ceklek

Belum selesai ia dengan kalimat nya, pintu sudah dibuka menampilkan sosok gadis cantik disana, sedangkan mereka yang sempat terlibat cekcok menoleh ke arah pintu

"Aqila" ucap mereka serempak

"Sini nak masuk" ajak Adam mendudukan Qila di tepi ranjang berdekatan dengan Arsen

Adam menarik kursi belajar lalu duduk disana, "Aqila papah mau jelaskan sesuat.."

"Aqila sudah tau, udah dengar juga kok" potong Qila, Adam hanya mengangguk dan tersenyum saja

"Siapapun pilihan papah Aqila setuju, asal itu yang terbaik buat papah" jawab Qila membuat bibir Adam naik membentuk lengkungan indah nan manis

"Lho dek lo kok gitu nggak bisa gitu dong" protes Arsen yang tak terima dengan keputusan adiknya itu

"Ayolah bang, adek aja udah setuju masak abang nggak sih" pinta Adam memelas, matanya mengedip ngedip seperti bocah kecil, membuat Arsen merasa sedikit jijik "mimpi apa gue bisa punya bokap macam ini" batin nya

Ia menarik napas panjang "Arsen pikirin lagi deh" jawabnya membuat Adam senang

"Makasih bang, papah sayang sama kalian berdua" ujar Adam girang memeluk kedua putra putri nya itu erat

"Pah le pas shin bis sa ma ti ini Abang" ucap Arsen terbata

Adam melepaskan pelukannya "Maaf papa khilaf abisnya seneng banget, kapan lagi kan bisa dapet istri bening gitu" ujarnya membuat Arsen dan Qila melotot

"PAPAH!!" teriak mereka berdua, sedangkan Adam sudah berlari terbirit keluar bilik putra nya itu dengan terkekeh

Latisha yang melihat itu dari ruang tamu pun menatap Adam heran. Adam menghampirinya dengan keadaan masih terkekeh

"Hah ada ada aja" ujarnya duduk disamping Latisha

"Kenapa?" tanya wanita itu bingung

"Nggak kenapa kenapa" jawab nya membuat Latisha mengangguk "Oh iya kamu bisa masak kan?"

"Bisa"

"Bisa bikin balado terong?"

"Bisa"

"Semur jengkol?"

"Bisa"

"Nasi goreng?"

"Bisa"

"Emm... mie instan?"

Latisha menatapnya bingung lalu ia mengangguk kan kepala sembari mengucap bisa pada pria dihadapan nya ini

"Oh yasudah ikut saya ke dapur mau?" tanya nya lagi, Latisha hanya mengangguk saja, lalu mengekori Adam yang sudah jalan terlebih dahulu

"Bisa bikin kan saya sayur asem" pinta Adam diangguki oleh Latisha

Latisha mulai berkutat di dapur membuat sayur asem yang diingin kan oleh pria itu, ia memasak banyak karna pasti putra putri pria itu juga belum makan

Queen QilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang