[Qila] dua puluh tiga

86 7 0
                                    

Jangan lupa vote🌟

Selamat membaca😊
.
.
.

"Za," panggil Thalia lelaki itu menoleh

"Qila sama bang Arsen nggak kenapa kenapa kan Za," ucap Thalia lesu

"Gue.."

"Woy," ujar seseorang dari ujung koridor sana

"Hossh hosshh, bini gue mana?," ujarnya dengan nafas terengah engah

"Bini?," ujar Gema dan Amar bingung

"Lo siapa?, kalian siapa?," tanya Galih bingung

"Temen nya Arsen sama Qila lah," jawab Amar

"Lah," Baron Galih dan Rey menatap mereka semua cengo

"Ah udah lah bini gue mana?, Za bini gue mana?, Thal Arsen sama Qila mana?," ujar Galih pada dua anak itu

"Di dalem lagi ditangani sama dokter, oh iya golongan darah kalian ada yang A+ nggak?"

"Gue AB, si Baron O, kalo Rey..." ia tampak berfikir

"O" ucap Rey

"Nah itu, heeh Rey O"

"Emang kenapa?" tanya Baron pada Thalia

"Arsen butuh pendonor darah, dia kehilangan banyak darah soalnya pas waktu kecelakaan dan disini stok nya lagi abis kebetulan," jawabnya lesu

"Rumah sakit segede ini kagak ada stok kantung darah?, parah emang," ujar Baron

"Ada, tapi satu kantung doang dan itu masih kurang," jawab Daniel

"Apasih ngejawab aja lu tong," ujar Baron

"Gue Daniel, bukan tong,"

"Iye iye gue Baron, ketua pimpinan playboy, badboy, fakboy, dan boy boy lain nya," jawab Baron membanggakan diri, Daniel hanya berdecih saja

"Kok gue baru tau kalau Arsen punya temen sebanyak ini, sejak kapan emang temenan nya?." ujar Galih pada mereka

"Smp" jawab Gema singkat, ia seperti pernah melihat dua anak di hadapan nya ini

"Perasaan gue pernah liat lo deh," ujar Baron lebih dulu

"Gue?, dimana?" ujar Gema menunjuk dirinya sendiri

"Dimana ya lupa gue, kayak kagak asing aja gitu lo,"

"SMA Garuda," jawab Rey membuat mereka mengernyit bingung

"Ckk, anak SMA Garuda kan?," ujar Rey lagi membuat semua ber'oh' ria

"Iya gue SMA Garuda, kok lo tau?" jawab Gema

"Pernah liat," jawab Rey lagi singkat

"Oh iya iya gue inget, lo yang nolongin gue sama Galih dari preman itu kan?," ujar Baron membuat Galih yang asik dengan ponselnya menoleh

"Apadah nyebut nyebut nama gue,"

"Lo inget gak Gal waktu kita nolongin cewek cantik yang mau dipalak preman itu?" tanya nya pada Galih

Galih tampak berpikir, "Oh iya iya,"

"Inget kan lo,"

"Perasaan kita ngadepin preman nggak sekali dua kali doang deh," ujar Galih polos membuat Baron ingin menjitak kepalanya

"Ngomong sama lo kagak kelar kelar," kesal Baron

"Gimana bener gue atau bukan?" tanya Gema, seperti nya laki laki di hadapan nya itu tidak seburuk yang dia kira

Queen QilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang