23. Cangcimen 2

3.4K 108 7
                                    

Author sukanya kalau di WhatsApp/medsos pasti dagang Cangcimen! Inget typo ya!
Jadi suka heran seistimewa apakah cangcimen si? Jadi heran {awokawokawok}
Saya sibuk rebahan sama di marahin emak! Suka dibilang "perawan kok bangun siang!" Kalau gk "eh putri nongol Karek hudang,"

Hari ini, Reyn berserta kawan-kawannya sedang berjalan beriringan menuju kelasnya.

"Eh, ada Neneng geulis euy!" ujar Leo.

"Tak jelas kau cem tai kuda!" ujar gadis tersebut.

"Ya ampun, galak amat dah ciwi."

"Bodoooo, amat."

"Dah lah."

"Cangcimen, cangcimen, cangcimen!" ujar Rio dan Leo seraya beriringan dengan kawan-kawannya saat menuju kelas.

"Neng! Mau beli cangcimen gak?" tanya Leo.

"Gak jelas elo Leo!!" ujar si Eneng!

"Dih! Gw jualan Cangcimen mau gak?" tanya Rio.

"Cangcimen apaan dah?" tanya Pupu.

"Ini dia, kacang, kuaci, permen," ujar Leo dan Rio Seraya menunjukkan barang tersebut, kacang, kuaci, permen.

"Dih, berapa harganya kalau mahal mendingan beli di si Mba!"

"Goceng!" ujar Leo.

"Oh, sini gw mau beli!" ujar si Pupu.

"Nih!" jawab Leo Seraya memberikan barang tersebut. Tidak lama kemudian saat Leo memberikan cangcimen, justru cangcimen di lempar ke wajah Rio dan Leo.

"Nih! Gw gak mau! Mendingan beli di si Mba! Gak jelas Lo berdua! Gw jamin kalau lo nawarin ke orang lain pasti lo di giniin!" ujar Pupu seraya meninggalkan Leo dan Rio di tempat.

"Hahaha," teman-teman Leo yang menatapnya semua tertawa, melihat Leo dan Rio di perlakukan seperti itu.

"Syukuri apa yang ada, hidup ini adalah anugerah terindah!" ujar Reyn, Seraya menertawakan Leo dan Rio.

"Mantap bos! Lakuin lagi ke orang lain! Gw dukung!" ledek Revan seraya tertawa ngakak.

"Sungguh tak ada ahklak kau macem anak DURJANA!" ujar serempak keduanya.

"Hahahaha," tawa teman-teman Leo dan Rio.

***

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsallam."

"Kamu udah makan? Maaf aku pulang terlambat tadi habis dari kumpul warbun!"

"Iya gak papa, aku si belum makan, kalua kamu?"

"Belum! Kita sama, ya udah ayo kita cari makan!"

"Ganti baju dulu! Mandi sana! Baru berangkat!"

"Iya, bawel."

"Bawel. Bawel gini juga sayang plus ngangenin kan?" ujar Reyn Seraya mengangkat sebelah alisnya.

"Dih gak jelas!"

My Ketos Is My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang