26. Aku Yang Pergi.

3.7K 109 18
                                    

Mau bilang Fani itu bukan mau ulangan kenaikan kelas di part kemarin melainkan Fani menjalankan Ulangan harian.

Setelah 3 Minggu Reyn menjalankan Ujian, Reyn beserta angkatan dia tahun ini sudah free atau di sebut class meeting. Karena sudah selesai tinggal menunggu pensi SMA. Sedangkan Fani sebagai adik kelasnya menjalankan Ujian kenaikan kelas.

Hufttt.

"Sini belajarnya mau di bantuin gak! Kan aku udah classmeet, kemarin waktu ulangan harian hasilnya udah memuaskan belum? Pelajari takutnya nanti ulangan keluar!"

Tenang gue udah punya solusi kalau soal pertanyaan sama kaya ulangan harian! Karena bakal bawa nih kertas selembar ulangan. ~ucap Fani dalam hati.

"Iya ka."

"Bagus! Sini mau di bantuin gak!"

"Boleh! Aku mau!"

"Sini deketan bangku kamu geser ke sini!"

"Enggak moduskan, niatnya mau bantuin aku belajar doangkan?"

"Iya niatnya bantu doang gak lebih kok."

Fani pun menggeserkan bangku ke samping Reyn agar mudah Reyn menjelaskan.

"Udah paham?" tanya Reyn geram, sedari tadi Fani benar-benar membuat dia naik pitam, sudah di ulang-ulang tapi tidak paham-paham.

"Belum," jawab Fani menggeleng kepalanya. Fani bukan cupu saja tapi otaknya lemot, guru menjelaskan dia sudah mendengar seksama tapi masih aja lemot.

"Dasar! Nilai besar-besar tapi giliran belajar lemot! Kok, Kisa gitu belajar lemot tapi ulangan hasilnya memuaskan." ujar Reyn sangat heran.

"Gak papa dong yang penting aku dapet peringkat walupun belajar lemot. Kenapa kita bisa mendapatkan peringkat? Yang pertama rajin bertanya pada guru saat kita tidak paham, rajin bersosialisasi, berinteraksi dengan orang lain, udah si yang aku tau!"

"Seterah! Awas aja kalau besok Habis ujian nilai di bawah rata-rata gak akan izinin kamu main ke Mall atau kemana! Harus di rumah dan perbaiki nilai ujian kamu! Ingat itu!"

"Ya."

"Ya apa?"

"Ya... anu... aku bakal berusaha untuk mendapatkan hasil memuaskan! Kalua aku dapet nilai memuaskan kamu mau kasih aku apa?" tanya Fani dengan tatapan berbinar.

"Mau kasih... emng kamu mau apa hadiahnya?"

"Mau yang bikin aku senang! Hadiahnya setara dengan hasil ulangan." jawab Fani.

"Oh Cium? Iya itu hadiah nya aku bakal kasih!" ucap Reyn Seraya senyum menggoda.

"Dasar!  Gak aku gak mau itu bukan hadiah!" kesal Fani.

"Itu hadiah! Cewek lain aja mau aku kiss masa kamu enggak? Tenang aku cium pipi! Soalnya suka sama pipi kamu!"

"Tau ahk!"

"Ya marah!"

"Enggak juga sotoy!"

"Hehehe, udah ayo belajar lagi cepet biar besok bisa! Inget besok di kelas sebelum memulai ulangan kamu harus belajar lagi!". Reyn mengingatkan Fani agar tidak lupa.

My Ketos Is My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang