[Follow sebelum membaca]
[Vote dan komentar sesudah membaca]
Satu atap?
Dengan manusia es?
Inilah kisah seorang gadis bernama Alexa Stefanie Wijaya yang harus tinggal satu atap dengan sang ketua OSIS, manusia es, datar.
Apakah Fani menerimanya un...
Hallo para readrs,apa kabar?Gw harap kalian kabarnya baik. Oh BTW makasih ya buat kalian yang suka baca dan vote makasih banyak.Dan makasih buat 1k nya :)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini kedua insan yang tertidur pulas di kamar masing-masing.Ya siapa lagi jika bukan Reynand dan Fani merka satu atap tetapi mereka tidak Satu ranjang.Kini Fani bangun pada pukul 12.00 siang.Dan ya Fani pun kaget karena dia tidak sekolah hari ini.Dan Fani pun segera menuju kamar Reyn untuk membangunkan,namun niatnya di urungkan karena dia takut mengganggu Reyn.Dan akhirnya Fani pun ke dapur untuk memasak.
Oh,iya jadi Fani itu sudah memasak sejak dia Kelas 1 SMP karena dia selalu membantu ibunya memasak.
"Akhirnya beres juga masak-memasaknya,ya sudahlah aku tunggu ka Reyn dulu atau bangunkan dia,tetapi aku takut ganggu lalu aku di amuk Harimau, hihihi."Tanya Fani dalam hati, seraya menatap makanan di meja makan.
"Tok." "Tok." "Tok." "Hallo, apakah di sini ada orang atau sudah tiada, hihihi."Kata Fani seraya senyum iblis.
"Hallo,apakah di sini ada orang atau sudah tiada, hihihi."Kata Fani dengan kata-kata yang sama seraya senyum iblis.
"Ka Reyn, tujuannya gw ke kamar loh itu bukan mau apa-apa,hanya mau berbuat baik aja kok sama suami memang tidak boleh?"Tanya Fani yang sedang memainkan jari-jari kuku tangannya.
"Berbuat baik apa ha?Bukanya berbuat baik yang loh lakuin ke gw justru berbuat kejahatan."Tanya Reyn balik dengan raut wajah yang mungkin masih muka bantal.
"Tumben ngomong panjang×lebar,kesambet apa ya."Ledek Fani seraya senyum iblis dan memainkan jari-jari tangan "Apa Lo bisa to the points?"Tanya Reyn yang akan melanjutkan tidur dan menuju mimpi indahnya.
"Oke,jadi tujuan gw kesini hanya mau bangunin loh buat sarapan aja,karena loh nolak jadi gw makan sendiri,dan gw juga gak memaksa loh."Jawab Fani sedang duduk di sofa kamar Reyn sembari tersenyum lebar.
"Ayo makan."Titahnya
"Lo mau makan apa."Kata aku dengan nada geram karena dari tadi sampai sekarang Reyn hanya diam saja.
"Maksud Lo itu apa ha? Makan nggak atau Luh takut karena takut gw meracuni makanan itu ha? Tenang gw gak meracuni makannya,misalkan gw ngeracuni makanan itu gw udah jadi jan-."kata aku dengan kata-kata terpotong oleh Reyn yang tiba-tiba ngegas.
"Selesai ceramah nya?"Tanya gw dengan sedikit emosi, jujur gw satu atap sama dia lama-lama gw darah tinggi,bisa-bisa mati muda karena istrinya telmi,ya misalkan cupu gw nggak masalah tapi ini polos dan polos.
"Ya,sudah makan ya! Jangan diliatin aja dong."Titah aku sembari makan soup ayam buatan Fani manis,imut,dan kece badai.
"Emma, enak?"Tanya aku sembari membereskan piring-piring.
