Maaflastupdate!Masaakudhskulagi!Danparahbarumasukskuldaring onlinedisuguhkan...Suguhan yang bnr"Nikmat"MATEMATIKA"pala kebelinger!Jadimaaf telat. Gk pake spasi.
Tandai typo Hyung
Tandai typo!...
8 bulan kepergian ayah Fani, kini Fani dan ibunya sudah baik-baik saja, jika ibunya Fani sekarang tinggal di Apartemen.
Hubungan Fani berjalan baik-baik saja, tanpa ada masalah selama 8 bulan kebelakang, tapi hari ini Reyn benar-benar cuek, padahal Fani sedang berbadan dua. Entah apa yang di sembunyikan.
"Reyn, kalau kamu abis pulang kuliah beliin Mangga," Fani mengantarkan Reyn sampai depan pintu Apartemen dan di situ ada ibu Fani sedang duduk di ruang televisi.
"Siap! Kamu baik-baik ya! Sama Dedek bayinya!" Reyn mencium kening Fani.
"Iya." Fani menyalimi Reyn.
Aku penasaran ada apa yang Reyn sembunyikan, dulu kalau aku pinjam ponselnya pasti di kasih pinjam, tapi sekarang enggak dia kaya panik gitu kalau ponselnya ada di aku. Fani bertanya pada dirinya sendiri.
Aku akan selalu berpikir positif, tapi jika dia menghianati cinta aku, aku akan pergi mungkin gak akan kembali.
Terlalu banyak luka mendalam.
***
"Asek, tinggal tunggu ponakan," Leo sangat girang sekali.
"Ngadi ngadi elo, sapa sih yang tekdung!" tanya Revan.
"Ha, Taraktakdung? Apaan sih anjir??" Rio heran.
"Eh anjir elo gak nyambung Babi!" jawab Leo.
"Apaan elo bilang gue babi?" Rio tak terima namanya di panggil Babi.
"Ih, gak jelas ih! Gue bilang Babi itu bayi basa Inggris hyung!" ucap Leo memberi penjelasan agar tidak salah paham.
"Kembali ke awal topik, gue nanya anjir sapa yang tekdung lagi???"
"Ha?" tanya Rio.
"Iye, kan, Reyn calon Hot Dady, Kusuka itu!" ucap Leo.
"Eh, goblok elo, gue ampe mikir kebelinger, gak ada ahklak, parah ish!!" kesal Rio.
"Reyn... oh... Reyn... hyung... bebi... suyung," Leo nyanyi bahagia.
"Berisik ahk, pala gue pusing," ucap Reyn Seraya menyeruput Jus.
"eh anjir gue mau tanya dong itu cewek yang waktu bawa anak kecil itu siapa sih? Trus nagaoa dia ada di Harvard sih?" tanya Revan, ia sengaja membuat Reyn mati kutu.
"Yang mana?" tanya Reyn.
"Ada loh! Sapa ya! Intinya gue pernah liat cewek itu sama elo ngobrol akrab sama anak kecil! Trus dia sekolah di Harvard kan?" tanya Revan lagi.
"Mager gue mau cabut!" Reyn pergi meninggalkan kawan-kawan.
"Eh anjir cabut nyawa sape loh, jangan ngadi-ngadi deh hyung!" teriak Rio.
Setelah kepergian Reyn meninggalkan tempat tersebut, dia menemui perempuan yang saat dulu berbicara di Harvard dan di Caffe yang bersama anak kecil. (Author: masih inget gak? Baca part sebelumnya pokoknya sekitar ungkapan!)
"Reyn! 3 tahun kita menjalin hubungan tersembunyi? Sampai aku nikah siri dan punya anak kamu masih selalu ada! Dan pas kamu pacaran sama Sheila kita masih menjalin," ucap gadis tersebut.
"Stop! Gue pengen hubungan kita sampai sini, gue juga mau punya anak! Stop elo jangan ngejar-ngejar, sebaiknya elo rujuk aja deh!" ucap Reyn penekanan.
"Kamu, iya aku sadar kita hanya sebagai orang yang kenal tanpa ada hubungan!" ucap gadis itu Seraya menggendong anak tersebut.
"Silahkan elo pergi! Biar gue yang bayar pesanan elo sama anak elo," ucap Reyn.
"Makasih," jawab gadis tersebut.
***
Kepergok, ya hubungan Reyn dengan selingkuhannya keperegok, Fani akan membuat rencana bersama Revan, dia akan mengikuti gerak gerik Reyn.
Flashback on.
Saat malam hari, Reyn memang sudah tidur, dan saat pukul 3 pagi, Fani sengaja mengintip ponselnya Reyn.
Reyn, berhubungan dengan wanita yang sudah memiliki anak, tapi mengapa wajah wanita itu familiar, dan membuat Fani bertanya-tanya.
Setelah Fani melihat cahtnya Reyn dengan selingkuhannya, Fani menyimpan nomor selingkuhannya, nanti dia akan PC selingkuhannya Reyn, jika misi terwujud.
Flashback of.
Hari ini Reyn belum pulang, padahal waktu sudah pukul 9 malam, banyak perubahan.
Reyn anadai kamu tahu aku capek! Lelah, Reyn tidak menepati janji Ayah, dia bajingan, mungkin dia menyukai tubuhku bukan diriku. Jahat bukan?
Ya, hari ini Fani menunggu Reyn pulang sedangkan Mamahnya ia sedang tidur.
Satu kata untuk diri aku, bodoh kamu Fani dalam percintaan, banyak di hianati.
Aku hanya sebatas gadis lemah, penakut.
"Assalamualaikum," ucap Reyn.
"Waalaikumsallam, ekhem, kamu abis dari mana? Tumben sih pulang malem trus bulan kemarin-kemarin baek-baek aja kan??" sindir Fani.
"Enggak aku sibuk di Kantor Papah! Kamu jangan suuzon," ucap Reyn menyakinkan Fani.
"Ya udah sini, aku siapin air hangat," ucap Fani pura-pura percaya.
"Yaudah," ucap Reyn biasa saja.
"Dasar laki-laki Buaya darat," ucap Fani dalam hati.
***
Fani sudah terlelap tidur sengaja ia tidur lebih awal ingin melihat gerak gerik Reyn.
Tunggu tanggal mainnya, ada saatnya orang yang kamu takutkan pergi akan pergi! Ingat itu!
Aku akan pergi tinggalkan kamu, tapi aku tidak bisa memastikan.
Good bye Reyn.
Part pendek anti revisi menulis dalam keadaan pusing skolah daring online.
Bentar lagi ending ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ketos Is My Enemy
Jugendliteratur[Follow sebelum membaca] [Vote dan komentar sesudah membaca] Satu atap? Dengan manusia es? Inilah kisah seorang gadis bernama Alexa Stefanie Wijaya yang harus tinggal satu atap dengan sang ketua OSIS, manusia es, datar. Apakah Fani menerimanya un...