[06] Someone

74 17 2
                                    

"Malam berganti pagi, bulan berganti dengan sang mentari, namun hati ini tak akan kunjung lari dari perasaan suci!" Angkasa.

------

"Aghhhh!" teriak Angkasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aghhhh!" teriak Angkasa.

Dinda pun segera membuka pintu kamar mandi karena ia pikir tangan Angkasa terjepit di selah-selahnya.

"Kenapa Asa? Sakit ya?" tanyanya Khawatir.

"Ini din tangan gue, kejepit!" keluhnya.

"Mana?" tanya Dinda sembari membolak balikan telapak tangan Angkasa.

"Tapi Boong.... Jhaaa."

Plak.

Dinda memukul keras lengan Nya.

"Aw sakit.... Ternyata Dinda bisa gebuk orang juga ya ternyata, gue kira Dinda kalem." ujarnya.

"Dinda kalem ko, tapi karena Asa yang mulai duluan ya terpaksa Dinda pukul." jawabnya Sambil tekekeh geli.

"Yaudah mandi buruan.... Nanti gue mau ajak lo ke tempat yang bagus, biar lo ga bosen!" suruh Angkasa.

"Yeay!"

Setelah beberapa saat menunggu, dinda pun membuka pintu kamar mandi. Dengan sigap Angkasa segera membantunya.

"Makasih Sa." ujar Gadis itu sambil tersenyum simpul.

"Iya. Btw udah siap kan buat jalan-jalan?" tanya Angkasa yang dibalas anggukan kecil oleh Dinda.

Angkasa pun pergi untuk mengambil kursi roda yang sudah ia siapkan.

"Asa pinjem?" tanya Dinda.

"Yap. Special for you, come on!" ujarnya Sambil menuntun Dinda ke kursi roda.

Angkasa pun membawa Dinda ke luar rumah sakit, berkeliling disekitar taman sambil menikmati angin malam.

Saat ini mereka tengah duduk di sebuah kurasi panjang tepat dibawah hamparan bintang.

"Pasti Ayah dan Mamah sedih banget ya Sa liat Dinda kaya gini?" tanya Dinda.

"Iya... Makannya lo harus kuat biar Ayah dan Mamah lo tenang disana!" jawab Angkasa.

"Dan pasti Ayah dan Mamah kecewa banget ya karena Dinda udah nyusahin semua orang?" tanyanya lagi.

"Tsutt... Lo salah justru Ayah sama Mamah lo pasti bangga banget, karena lo udah ikhlas atas kepergian mereka."

"Asa inget ga waktu Dinda bilang Dinda suka bulan?" tanya Dinda.

"Iya gue inget"

"Sekarang Ayah sama Mamah Dinda enak udah bisa ngelihat bulan lebih jelas, Dinda pengen deh."

Patahnya Sayap Angkasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang