[16] Dimas dan Gebi

30 11 10
                                    

"Aku tidak tahu apa yang terjadi. Namun aku tenang, yang dinanti akhirnya kembali." Angkasa.

----

"Dinda!" semua orang menyerukan namanya saat sang gadis telah sadar dari pingsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dinda!" semua orang menyerukan namanya saat sang gadis telah sadar dari pingsan.

Angkasa duduk disamping Dinda, menatapnya tajam. Sedangkan Dinda hanya membalasnya dengan tatapan sendu, merasa bersalah karena telah membuat semua orang khawatir.

Begh!

Suara dekapan Angkasa yang begitu kencang yang terasa seperti sangat takut kehilangan, Angkasa ingin sekali menangis sejadi-jadinya dalam dekapan Dinda. Namun, jika itu terjadi di fikirannya mungkin Dinda akan sangat merasa bersalah.

"Jangan hilang lagi din, dunia gue rasanya kehilangan separuh sayapnya!" pinta Angkasa dalam dekapan sang gadis.

Dinda melepaskan pelukan itu, menatap Angkasa dengan senyuman tipis terukir di bibirnya. "Maafin Dinda, sa. Karena Dinda semua orang panik." Dinda menunduk bersalah.

"Gue lebih merasa bersalah sama bunda, terutama sama orang tua lo disana. Karena gue ga bisa jaga lo!" seru Angkasa.

Semua mendekat kearah Dinda dan ikut memeluknya. "Anjir akhirnya gue bisa meluk Adinda gue tanpa kena omel pawangnya!" ujar yoga, semua hanya hening dan tidak meresponnya.

"Ka Dinda?" panggil Rania haru.

Dinda tersenyum manis, untuk memberitahu bahwa ia baik-baik saja.

"Maafin ka Dinda, ga bisa jemput kamu."

Rania hanya menggelengkan kepala.

"Bunda gimana ran?" tanya Angkasa.

"Bunda masih tidur bang, matanya sembap,"

Dinda mengernyitkan matanya, dan menangis. Dengan cepat, Angkasa meraih wajah Dinda dan mengusap air mata yang mengalir di pipinya."Bunda bakal nangis kalo lo nangis!" ucap Angkasa.

Dinda terlihat berfikir, entah apa yang dia fikirkan. "Lena gapapa ko din!" ujar Dimas tiba-tiba.

"Emangnya Lena sekarang dimana?" tanya Ela.

Semua mendekat dan duduk sambil mendengar penjelasan Dimas. Sedangkan Gebi duduk di samping dinda sambil merangkulnya. "Gimana?" tanya Dimas.

"Oke!" seru Angkasa.

Romusah pergi untuk misi penyelamatan Lena, bersama Ela tentunya. Sedangkan Gebi dan Bella bersama Dinda dan Rania. Gebi ingin dinda menjelaskan apa yang terjadi namun tiba-tiba Dinda kesakitan sambil memegangi bagian dadanya.

Patahnya Sayap Angkasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang