3. Pergi Ke Hutan

1.5K 132 41
                                    

"Lisa-ya"

"Lisa cepatlah bersiap, apa kau ingin tidak ingin ikut?" ucap Jennie pada Lisa yang sudah membersihkan tubuhnya tapi.. kembali tidur.

"Aish! Kenapa aku tidak berpikir dua kali saat menyetujui liburan?"

"Berapa hari kita akan berkemah disana?" Ucap Rosé.

"Besok kita akan pulang, aku takut jika terjadi sesuatu jika berlama-lama" ucap Jennie.

Rosé melihat layar ponselnya, ada seseorang yang menelpon. Wajahnya tiba-tiba pucat saat membaca nama di atasnya.

"Ada apa Chaeng? Kenapa wajahmu tiba-tiba pucat seperti itu?" ucap Lisa.

"Kwon ssaem.. menelpon" ucap Rosé gugup.

"Otteoke? Kwon ssaem pasti sangat marah karena kita kabur kemarin, dan hari ini kita tidak sekolah- bukan, kita bolos sekolah, matilah ki- astaga! Dia beralih ke panggilan video!" Lanjutnya.

"Tenang Chaeng. Kau berpura-puralah sedang sakit!" Perintah Jisoo.

"Ya! Berani sekali kalian membodohiku!? Dimana kalian!" Teriak guru Kwon di telepon.

"Joesonghamnida Kwon ssaem, saya sedang sakit, silahkan bertanya pada Jennie" ucap Rosé yang langsung mengarahkan panggilan videonya ke arah Jennie.

"Ada apa Kwon ssaem? Saya sedang merawat Chaeyoung, saya lelah dan juga pusing, tolong jangan menambah beban saya. Tanya pada Jisoo"

"Nee Kwon ssaem? Ada apa? Oh saya tidak mendengar, sinyal anda tidak mendukung. Kenapa WiFi anda buruk sekali? Tanya Lisa saja"

"Siapa kau? Sepertinya aku tidak mengenalmu, mungkin kau salah orang" ucap Lisa dan langsung mematikan panggilannya.

"Aish! Kwon ssaem begitu merepotkan!" Ucap Rosé.

TOK TOK TOK TOK

Setelah ketukan pintu, ada seseorang yang berbicara dibalik pintu.

"Ya murid nakal! Aku tahu kalian ada disini! Aku membawa beberapa orang, jika kalian tidak keluar aku akan mendobrak pintunya!"

Setelah mendengar perkataan guru Kwon, keempat yeoja itu tidak bisa berbuat apa-apa lagi, mereka hanya diam memikirkan cara agar dapat lolos dari guru Kwon.

"Hana.. dul.. se-"

Brakkk

Pintu yang didobraknya dibuka tiba-tiba oleh Jennie. Dia pun terjatuh dengan keras ke lantai.

"Kwon ssaem, gwencana?" Tanya Rosé terkejut.

"Psstt pssst"

Rosé Jennie dan Lisa melihat ke arah Jisoo yang berbisik, menyuruh mereka segera pergi ke mobil.

"Yasss kita berha- dimana Lisa?"

Lisa tidak sempat masuk ke dalam mobil karena di tarik oleh dua orang suruhan guru Kwon.

"Kenapa kalian menarikku? Sudah kubilang kau salah orang."

Guru Kwon berdiri setelah jatuh dengan keras, ketiga yeoja di dalam mobil pun bingung apa yang akan Lisa lakukan selanjutnya.

Kedua orang itu menahan Lisa dengan kuat. Lisa kembali Berbicara.

"Jika kalian tidak melepaskanku, aku membawa senjata!"

Guru Kwon pun dengan cepat menyuruh anak buahnya untuk melepaskan Lisa.

"Dasar bodoh! Apa kau ini benar-benar seorang ssaem? Kenapa begitu bodoh?" ucap Lisa lalu langsung masuk ke dalam mobil dan Rosé langsung menjalankannya.

"Aku sudah tahu ini akan terjadi sesuai rencanaku, tunggu sebentar lagi, kalian akan menyesal"

Guru Kwon mengambil ponselnya lalu menelpon seseorang.

***

"Aku tidak pernah menyangka Kwon ssaem sebodoh itu" ucap Lisa sambil tertawa kecil.

"Kau benar-benar membodohinya Lisa. Kita ingin pergi ke hutan itu, bukan mencari masalah dengan Kwon ssaem" ucap Rosé sambil menambah kecepatan mobilnya.

"Apa kalian yakin kita akan baik-baik saja disana? Maksudku, apa disana aman? Kita tidak pernah sekalipun ke hutan itu, kita tidak tahu akan ada binatang buas di sana" ucap Jisoo.

"Ya! Aku lebih takut hantu daripada binatang buas!" Ucap Jennie.

"Aish! Jaman sekarang kau masih takut dengan hantu? Yang benar saja" ucap Lisa.

Dalam perjalanan, Lisa merekam dengan kamera yang dibawanya, dia tidak ingin melewatkan momen mereka dan akan terus merekamnya.  Hingga Jisoo, Jennie dan Lisa terlelap karena perjalanan mereka yang lumayan jauh.

Setelah satu jam berlalu, mereka akhirnya sampai di tempat tujuan. Rosé pun membangunkan ketiga yeoja itu.

"Dari sini, kita jalan kaki saja sampai ke tengah hutan?" Tanya Jisoo.

"Mau bagaimana lagi, mobil kita tidak akan bisa masuk ke dalam sana" ucap Lisa.

"Ayo, kita pasang dulu bendera disini agar tidak tersesat saat pulang nantinya" perintah Jennie dan beberapa saat kemudian mereka selesai memasang bendera itu.

"Kajja!" ucap Rosé semangat.

Lisa masih merekam dengan kameranya yang digantung dilehernya.

***

Saat sore hari, mereka mendirikan dua tenda dan beristirahat sambil menikmati indahnya pemandangan sore hari di tengah hutan. (Indah apanya ngeliat pohon doang:v)

"Hei kalian, kalau begini saja tidak akan menyenangkan, bagaimana kalau malam ini kita jalan-jalan di hutan ini, siapa tahu ada sesuatu" ucap Jisoo menyeringai.

"Apa maksudmu unnie? Aku tidak setuju!" Ucap Lisa.

"Aku tidak setuju jika.. Aku tidak ikut nanti malam" lanjutnya girang.

"Ya! aku takut, kau tahu sendiri kalau aku ke rumah hantu saja sudah berteriak ketakutan, bagaimana dengan berjalan ditengah hutan malam hari? Bagaimana jika terjadi sesuatu pada kita? Atau aku? Dan bagaimana jika kalian pulang dengan selamat dan aku.. tidak?"

"Ada apa denganmu unnie? jangan berbicara seolah-olah kau tidak ikut pulang dengan kami nantinya" ucap Rosé

"Yaa, tapi aku.. Aku merasa sesuatu akan terjadi" ucap Jennie.

"Jangan berbicara yang tidak tidak Jennie-ya, aku yakin tidak akan terjadi apa-apa" ucap Jisoo.

"Kau percaya pada kami kan? Jadi berhentilah mengatakan sesuatu akan terjadi padamu, tidak ada yang akan terjadi pada kita malam ini" ucap Lisa meski dia juga merasa takut.

Setelah Jennie tenang kembali, mereka kembali mengobrol sambil menyantap makanan yang sengaja mereka bawa untuk dimakan saat beristirahat di hutan.

"Wae, Jennie unnie? Kenapa tiba-tiba bicara seperti itu? Entah apa maksudmu, kuharap kau baik-baik saja sampai kita pulang" ucap Lisa dalam hati sambil menatap sendu Jennie di sampingnya.

*

*

*

*

*

Hayoloh kenapa tu si Jennie😌

Minta voment bolehlah

Biar rajin up

Kalau gak banyak kerjaan

Atau banyak tugas

Sampe sini dulu

Bye bye

Love u more❤️






A Problem [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang