"apa maksudmu!? Jangan coba-coba menyakiti istriku!" Ucap Do Yun kesal pada Jennie.
"Anda tidak tahu apapun tentang wanita jalang ini" ucap Jennie.
"Aku akan menceritakan semuanya, dari ia mulai mendekati Appaku" ucap Jennie penuh tekanan.
***
Flashback"Appa, aku pulang" teriak Jennie ke rumahnya setelah membeli sesuatu.
"Appa?" Panggil Jennie kembali. Terlihat sepi di ruang tamu.
Jennie kemudian ke kamarnya mengganti baju, lalu pergi ke kamar Appanya. Entah apa yang ia pikirkan hingga membawanya kesana.
"A-appa" lirih Jennie saat membuka pintu. Melihat Appanya sedang bercanda tawa dengan seorang yeoja. Siapa? Ya, itu adalah Sujin.
"E-eoh? Sa-sayang" ucap Appa Jennie terkejut.
"Siapa dia?" Tanya Jennie sambil menatap dingin Sujin.
"Perkenalkan, aku Sujin teman kerja Appamu" ucap Sujin tersenyum hangat lalu mengulurkan tangannya.
Jennie mengacuhkannya dan duduk disamping Appanya.
"Appa.. tidak ada hubungan apapun dengannya kan?" Tanya Jennie.
"E-eoh ka-kami hanya te-teman kerja" ucap Appanya terbata-bat.
"Benarkah? Aku tidak bisa dibohongi Appa, aku tahu Appa berbohong" ucap Jennie meninggikan suaranya.
"Je-jennie tenangkan dirimu, aku membawanya kesini karena ingin memperkenalkannya padamu. Dia akan.. menjadi ibu barumu" ucap Appanya.
Jennie jelas sangat terkejut dengan pengakuan Appanya. Siapa yang bisa menggantikan eommanya? Tidak akan ada.
"A-appa, kau.. ingin menggantikan eomma?"
"Bukan begitu sayang, ini juga untuk kebaikanmu"
"Ini bukan untuk kebaikanku! Ini hanya menghancurkan kehidupanku!" Ucap Jennie lalu berlari masuk ke dalam kamarnya.
Ia menangis kencang di dalam selimut, membiarkan Appanya mengetuk pintu kamarnya.
Sejak hari itu, Appanya tidak terlalu memperhatikan Jennie lagi. Biasanya Appanya selalu mengingatkan Jennie makan dan meminum obat, dan sekarang tidak.
Setelah beberapa hari berlalu, Jennie terus memikirkan cara untuk memisahkan Appanya dengan Sujin.
"Aku harus melakukan sesuatu sebelum terlambat" ucap Jennie kemudian memasang jaketnya dan membawa baju-bajunya ke dalam koper lalu keluar dari kamar.
"Kau ingin kemana sayang" ucap Appanya.
"Aku ingin pergi dari rumah ini" ucap Jennie ingin meraih knop pintu tetapi cepat-cepat di tarik Appanya.
"Hei nak jangan seperti ini, kau adalah anak Appa satu-satunya. Jangan pergi sayang"
"Tidak! Jika Appa lebih memilih wanita itu, lebih baik aku pergi dari sini!" Ucap Jennie yang mulai meneteskan air matanya.
"Jangan sayang, jangan seperti ini Appa mohon nak"
"Appa tidak menyayangiku lagi, Appa tidak pernah memerhatikanku lagi semenjak ada wanita itu! Aku tidak akan kembali ke rumah ini!" ucap Jennie bersikeras.
"Tidak tidak Jennie Appa mohon, Appa sangat menyayangimu Jen. A-Appa akan melakukan apapun asalkan kau tidak pergi dari rumah ini, jangan tinggalkan Appa" lirih Appa Jennie yang telah terduduk di belakang Jennie.
"Appa ingin melakukan apa saja demiku?" Tanya Jennie berbalik menghadap Appanya. Appanya mengangguk dan berdiri kembali.
"Tinggalkan wanita itu sekarang juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Problem [END]
Fanfiction"Aku tidak pernah menganggapmu menjadi bagian dalam hidupku, jadi kau tidak berhak mengambil hartaku!" KJS "Aku tidak ingin kehilangan lagi, dan kau sengaja membuatku hampir saja kehilangan orang yang kusayangi?!" LSM "Tanpa rasa bersalah kau kabur...