Mereka berempat telah berada di kamar Jisoo.
"Unnie, kau bahagia sekarang. Aku tidak ingin melihat kau terus-terusan berpura-pura kuat didepan kami" ucap Jennie sambil bersandar di bahu Jisoo.
"Itu berkatmu Jen, kukira masalah ini tidak akan berakhir. Dan ternyata, hari ini aku membawamu ke rumahku, dan kau menyelesaikan semuanya. Dan ini juga berkat kalian, gomawo" ucap Jisoo tersenyum.
"Aku tidak menyangka jika Sujin sadar. Kukira ia masih saja berhati iblis, dan ternyata ia juga bisa menjadi orang baik" ucap Lisa.
"Sebentar. Aku jadi penasaran dengan anaknya dan suaminya. Apakah dia juga seumuran dengan kita?" Ucap Rosé bingung.
"Kurasa benar, sepertinya dia juga seumuran dengan kita" sahut Lisa.
"Kenapa kau memikirkan itu Chaeng?" Ucap Jennie heran.
"Tidak apa-apa. Aku hanya merasa.. aish! Aku juga tidak tahu!" Kesal Rosé.
"Jisoo-ya! Ayo makan! Ajak juga teman-temanmu" teriak ayahnya dibawah sana.
"Makan? Kajja kajja!" Ucap Rosé semangat.
Lisa menatapnya malas. Sedangkan Jisoo dan Jennie menggelengkan kepala mereka.
Saat ini mereka tengah duduk di meja makan. Jangan di hiraukan, Do Yun bisa memasak. Saat ingin memakan makanan mereka, tiba-tiba saja ada bunyi dering ponsel.
"Eoh? Yeoboseyo, Appa?" Ucap Rosé mengangkat teleponnya.
"Chaeyoung? Salah satu ssaem dari sekolahmu, mereka menghubungi Appa mengatakan jika kau dan teman-temanmu sudah lama tidak sekolah, apa yang kau lakukan?" Ucap Park Jae Young sedikit kesal.
"E-eoh? N-nde? A-apa Alice tidak bercerita pada Appa?" ucap Rosé gelagapan.
"Alice sudah menceritakan semuanya. Tapi kenapa kau tidak sekolah Chaeyoung, bahkan sangat lama" ucap Jae Young makin kesal.
"A-aku aku tidak bisa Appa, aku bertengkar dengan guru Kwon" ucap Rosé ikut kesal.
"Kenapa? Kenapa kau melawannya, dan bahkan kau tidak sekolah 2 bulan lebih Chaeyoung, apa Appa pernah mengajarkanmu seperti itu?"
"Tidak Appa, Appa tidak tahu masalah sebenarnya! Jangan menyalahkanku saja! Aku juga tidak ingin seperti ini, tetapi guru Kwon itu sudah keterlaluan padaku! Lagipula untuk apa aku sekolah, datang hanya di hukum, tidak diperbolehkan masuk kelas, saat tidak terlambat pun kami tetap di hukum! Jawaban kami benar pun disalahkannya! Guru macam apa itu? Apa aku salah?" Ucap Rosé meninggi sambil menggebrak meja makan. Lisa yang terkejut pun sendoknya terlempar ke atas.
"Aish! Kenapa kau tidak memberitahu Appa sedari tadi, Appa jadi salah paham padamu. Maafkan Appa eoh? Chaeyoung?" Ucap Jae Young melembut.
"Ck! Maka dari itu dengarkan penjelasanku dulu, Appa hanya berucap tidak jelas!" Ucap Rosé kesal.
"Maafkan Appa Chaeyoung. Besok, kalian sekolah eoh?" Ucap Jae Young terkekeh.
"Nde!? Untuk apa!?" Ucap Rosé terkejut.
"Ini perintah Appa. Besok, kau dan teman-temanmu harus sekolah, Appa akan datang ke sekolahmu besok. Tidak ada penolakan, ingat! Baiklah, Appa tutup teleponnya"
"Tu-tunggu, Ap- aish! Benar-benar menyebalkan" kesal Rosé lalu memakan makanannya yang sempat tertunda.
"Ada apa Chaeng!?" Tanya Lisa kesal.
"Besok kita harus sekolah" ucap Rosé malas.
"Sekolah? Aish! Aku bertemu lagi dengan guru Kwon setelah sekian lama? Ck!" Kesal Jennie.
"Memangnya apa yang dibicarakan Appamu?" Tanya Jisoo.
"Appa diberitahu salah satu ssaem kita jika kita sudah tidak sekolah dalam waktu yang lama" ucap Rosé sambil melahap makanannya.
"Nde? Jadi selama ini, kalian tidak sekolah lagi?" Ucap Do Yun terkejut. Jisoo gelagapan seketika.
"Bu-bukan. Ka-kami tidak pernah datang ke sekolah sejak 2 bulan yang lalu" ucap Jisoo.
"Memangnya ada apa?"
"Aish! Ceritanya sangat panjang Appa, begini"
Jisoo mulai menceritakan semuanya. Tentang Jennie masuk ke rumah sakit, tidak ada yang tertinggal sama sekali.
"Begitu rupanya. Besok kalian memang harus sekolah" ucap Do Yun sambil mengangguk.
Kini mereka telah selesai makan. Jennie yang sedang asik melamun, Jisoo yang sedang berbicara dengan Do Yun, Lisa yang menatap ponselnya serius, dan Rosé yang mengarahkan pandangannya mencari apakah ada makanan lagi yang harus ia makan.
"Akhirnya, perlahan-lahan masalah kita selesai. Yang perlu kita selesaikan hanya yeoja bertopeng itu, dan masalah kita dengan guru Kwon. Apa ada lagi?" Ucap Jennie.
"Ada. Bukan hanya itu" ucap Rosé tiba-tiba.
"Eoh? Kau mempunyai masalah? Kenapa tidak bercerita!" Kesal Lisa.
"Kita juga akan membantu Sujin mencari suami dan anaknya. Dan.."
"Dan? Dan apa? Aish! Cepatlah!" Kesal Jisoo.
"Dan aku ingin mencari siapa yang memberhentikan mobilnya mendadak dan menyebabkan aku dan eommaku kecelakaan" ucap Rosé sendu.
Ia masih sangat penasaran siapa yang membuatnya dan eommanya kecelakaan. Entah itu sengaja atau tidak disengaja, ia tetap akan mencari pelaku itu. Karena sebelum mobilnya menabrak minimarket, ia sempat melihat jika mobil itu kabur dari sana.
"Kenapa? Kenapa tidak memberitahu kami sebelumnya jika kau ingin mencari orang itu? Sebentar, apa kau ingat plat mobilnya?" Tanya Jisoo penasaran.
"Hm.. aku sempat melihat plat mobilnya, dan aku mengingatnya"
"Jika begitu, kita lebih mudah mencarinya" ucap Lisa.
"Mudah? Kau bilang mudah? Memangnya di kota ini hanya ada 1 mobil kau pikir?" Ketus Jennie.
"Ma-maksudku kita hanya tinggal mencari" ucap Lisa.
"Kenapa kita perlu membantu Sujin? Ia sudah jahat pada kita, untuk apa kita membantunya?" Ucap Jennie kesal.
"Jangan begitu Jen, yang lalu biarkan saja, Sujin juga sudah baik pada kita sekarang" tegur Jisoo.
"Ck! Aku heran denganmu unnie, terbuat dari apa hatimu itu? Ternyata ada manusia sebaik dan se menyebalkan dirimu" ucap Jennie.
"Chankkaman!" Ucap Do Yun tiba-tiba.
"Ada apa, Appa?" Tanya Jisoo bingung.
"Chaeyoung? Appa ingin bertanya tentang Kwon, ssaem kalian di sekolah yang kalian bicarakan tadi"
"Guru Kwon? Boleh saja, memangnya kenapa?" Ucap Rosé bingung.
"Siapa nama panjang Kwon itu?"
"Hm.. Kwon Tae Woo"
"Mwo!? K-kwon Tae Woo?" Ucap Do Yun terkejut. Ia mengira itu hanya kebetulan saja, mungkin hanya nama yang sama.
.
.
.
.
.
.
.
GuysMinggu depan, Senin sampe sabtu author PAS😭😭
Doain ya guys moga dapet nilai tinggi
Beneran deh klo nilainya tinggi author bakal ngapain nih?
Serah kalian deh maunya apa komen dah
Kepanjangan 👁️👁️
Voment ✨
Love u more 💓
KAMU SEDANG MEMBACA
A Problem [END]
Fanfiction"Aku tidak pernah menganggapmu menjadi bagian dalam hidupku, jadi kau tidak berhak mengambil hartaku!" KJS "Aku tidak ingin kehilangan lagi, dan kau sengaja membuatku hampir saja kehilangan orang yang kusayangi?!" LSM "Tanpa rasa bersalah kau kabur...