23. Ceria Kembali

606 57 0
                                    

Do Yun terkejut bukan main, saat tahu perlakuan Sujin.

Jisoo, Lisa dan Rosé membelalakkan mata mereka, pantas saja Sujin sangat takut dengan Jennie.

"Bagaimana tuan? Anda sudah tahu perlakuan Sujin selama ini?" Ucap Jennie.

"Do Yun-ssi" lirih Jisoo. Do Yun menatap anaknya dengan sendu.

"Sekarang kau tahu, bagaimana Sujin yang sebenarnya. Apa kau masih memilihnya dibandingku? Apa kau menyesal telah merusak kebahagiaan anakmu?" Ucap Jisoo terisak.

"A-appa.." Do Yun mulai berucap.

"Tidak, kau sudah terlambat. A-aku tidak akan kembali lagi kerumah ini, ini adalah terakhir kalinya aku kesini. Aku sudah terlanjur kecewa padamu" ucap Jisoo yang ingin pergi tetapi ditahan Do Yun.

"Ma-maafkan Appa nak, A-appa benar-benar menyesal. A-appa sadar telah menyia-nyiakanmu nak. Saat eommamu meninggal, Appa seolah-olah membuangmu dan tidak membutuhkanmu lagi. Maaf Jisoo maaf" ucap Do Yun menangis.

Jisoo terkejut, ia pertama kalinya melihat Appanya menangis seperti ini. Ia ingin sekali memeluk Appanya, tetapi egoisnya terlanjur menguasai dirinya.

"Tidak ada kata maaf. Apa kau merasakan apa yang kurasakan selama ini? Aku sakit! Aku hancur Appa aku hancur!" Teriak Jisoo. Ini adalah pertama kalinya ia memanggil Appa semenjak hari itu.

"Sudahlah, lebih baik kita pergi dari sini. Ayo Lisa, Chaeng, Jennie" ucap Jisoo ingin kembali pergi tetapi kembali di tarik Appanya.

Do Yun memeluk erat Jisoo. Meskipun Jisoo terus memberontak ingin melepaskan pelukannya.

"Kau jahat! Kau tega padaku! Aku kesepian semenjak eomma meninggalkanku! Dan Appa malah berbahagia dengan jalang itu! Itu menyakitkan Appa itu menyakitkan!" Teriak Jisoo sambil memukul keras dada Do Yun.

"Maafkan Appa sayang, Appa benar-benar minta maaf" ucap Do Yun lalu mencium kening Jisoo.

"Sejak saat itu aku terus menangis setiap malam karena merindukanmu. Aku menangis karena marah, kecewa, sakit, aku putus asa. Aku sangat sedih karena eomma meninggalkanku, dan Appa juga membuangku. Aku mempunyai siapa lagi Appa, aku hanya mempunyai mereka bertiga" ucap Jisoo semakin terisak.

"Aku benar-benar hancur. Aku sendiri, aku kesepian. Aku benci padamu Appa" ucap Jisoo.

Ia tidak bisa menahannya lagi, ia benar-benar merindukan Appanya. Ia langsung membalas pelukan Appanya.

"Tapi aku juga menyayangimu Appa, aku tidak bisa membencimu walaupun kau tidak menyayangiku lagi, membenciku, mengatakan hal buruk padaku, tidak peduli padaku. Aku tetap menyayangimu Appa" lirih Jisoo.

Do Yun sakit mendengar ucapan anaknya itu, ia benar-benar menyesal telah membenci anaknya, membuang anaknya, menyakiti anaknya.

"Appa sangat menyayangimu nak, Appa janji setelah ini tidak akan ada benci lagi. Appa janji tidak akan seperti itu lagi padamu nak" ucap Do Yun mempererat pelukannya.

"Aku membutuhkanmu Appa, aku membutuhkan kasih sayang, bukan benci. Kau adalah sumber kebahagiaanku, kau sumber kekuatanku. Jangan pernah meninggalkanku lagi Appa, rasanya sangat sakit" ucap Jisoo yang masih dalam keadaan menangis.

Sujin membeku melihat Do Yun dan Jisoo. Ia telah menghancurkan kebahagiaan anak dan seorang ayahnya. Entah kenapa ia tiba-tiba jadi merindukan anaknya dan suaminya dulu. Apa yang mereka lakukan sekarang? Mereka tinggal dimana? Apa mereka baik-baik saja? Sujin juga tidak tahu.

"Ji-jisoo" panggil Sujin. Jisoo melepaskan pelukannya dan menatap Sujin dingin.

"A-aku.." entah kenapa Sujin merasa sangat bersalah pada Jisoo.

"Aku minta maaf" Sujin langsung memeluk erat Jisoo. Jisoo? Tentu saja ia terkejut.

"Sungguh, maafkan aku telah menghancurkan kebahagiaanmu dengan Do Yun. Aku benar-benar minta maaf. Aku telah menghancurkan keluarga sahabatku sendiri. Maafkan aku" Sujin terisak.

"Aku mohon maafkan aku. Kau boleh menamparku, memakiku, menghinaku, tapi tolong maafkan aku. Aku akan pergi setelah kau memaafkanku Jisoo-ya" ucap Sujin lalu melepaskan pelukannya.

Jisoo membeku sejenak. Ia tidak tahu harus berkata apa. Rasa dendam itu masih ada, tetapi ia juga tidak ingin menjadi orang jahat. Walaupun Sujin adalah orang yang menghancurkan kehidupannya. Ia juga seorang manusia, ia masih memiliki hati, Sujin rela meruntuhkan keegoisannya demi meminta maaf padanya.

"Aku.. memaafkanmu, Sujin" ucap Jisoo sembari tersenyum pada Sujin.

Jennie yang melihat pun tidak terima dan ingin menghampiri Sujin tetapi ditarik Lisa dan Rosé.

"Terimakasih Jisoo-ya terimakasih" ucap Sujin tulus.

Sujin beralih menatap Do Yun. Lalu kembali menatap Jisoo seakan meminta apakah ia boleh berbicara dengan Appanya. Jisoo mengangguk dan Sujin berjalan ke arah Do Yun.

"Do Yun" lirih Sujin.

"Maafkan aku. Selama ini akulah orang yang menghalangimu dengan Jisoo. Maaf"

"Aku memaafkanmu Sujin. Kita tanda tangani surat perpisahan sekarang"

***

Sujin telah membereskan semua barang-barangnya. Kini mereka semua di depan pintu dengan Sujin.

"Jaga dirimu baik-baik Sujin. Carilah suamimu dan anakmu kembali, mereka adalah orang-orang yang kau sayangi bukan?" Ucap Do Yun tersenyum pada Sujin.

"Kau juga, jangan menyakiti Jisoo lagi hanya karena wanita sepertiku. Yang dikatakan Jennie memang benar" ucap Sujin terkekeh.

"Ya, dan kau jangan mengulangi yang ketiga kalinya lagi Sujin. Aku telah memberimu kesempatan kali ini" ucap Jennie.

"Baiklah Jennie, jaga Appamu eoh? Appamu orang yang sangat baik hingga meninggalkanku demimu" ucap Sujin tersenyum.

"Dan Lisa? Kau adalah satu-satunya yeoja yang tidak takut dengan laki-laki dan hebat berkelahi. Jaga mereka bertiga" ucap Sujin dan Lisa mengangguk.

"Rosé? Hm.. kulihat, kau benar-benar mempunyai insting yang tinggi, kau bisa menebak apa yang tidak kau tahu, dan itu benar. Dan.. kurangi makanmu" ucap Sujin sedikit tertawa.

"Jika ada waktu, aku akan sering menjumpai kalian kesini. Kita sudah berbaikan kan? Tanya Sujin. Jisoo tersenyum padanya.

"Jaga dirimu baik-baik Sujin, kau cukup hebat selama ini, gunakan kemampuanmu itu untuk sesuatu yang baik nee?" Ucap Jisoo tersenyum tulus.

"Baiklah. Sepertinya aku harus pergi sekarang, aku akan mencari suamiku dan anakku. Sekali kali, maafkan aku semuanya. Jaga diri kalian baik-baik. Do Yun, tolong jaga Jisoo. Annyeong" ucap Sujin lalu sedikit berlari keluar dari halaman rumah Jisoo dan melambaikan tangannya.

"Jisoo, dan kalian? Hari sudah hampir gelap, lebih baik kalian menginap di rumah ap- maksudku, di rumah Jisoo" ucap Do Yun terkekeh.

"Baiklah Appa, ayo kita masuk" ucap Jisoo lalu semuanya masuk ke dalam.

.

.

.

.

.

.

.
😙

Lega juga:)

Setelah masalah dulu terbenam

Masalah baru terbit kembali:)

Desember?👩🏻🔪

Voment ✨

Bbye.

Love u more ❤️👁️

A Problem [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang