part•7

9.9K 480 2
                                    

Sorry for typo!!!

Farel POV

Hai perkenalkan namaku farel keyne kendrick udah pada tau kan, aku lahir dari keluarga yang sangat bahagia, aku punya momy dan dady yang sangat menyayangiku. Aku punya  5 abang kandung yang pertama namanya ardion adhlino kendrick, kak dion ini berumur 23 tahun. kakak ku yang pertama ini memang jarang berada dirumah karena dia mempunyai pekerjaan diluar negeri palingan juga sesekali pulang. Yang kedua bernama Galen ray kendrick, kak ray berumur 20 tahun sekarang Kak ray sedang melaksanakan kuliah bisnisnya diluar negeri, kak ray ini paling jarang pulang ke rumah karena kuliahnya. Yang ketiga namanya Akhtar fauzan kendrick, kak akhtar berumur 18 tahun, kak akhtar berada di kelas 12 SMA. yang keempat namanya Orlando Arsenio  kendrick, kak arsen ini berada dikelas 11. Nah yang kelima kembarannya kak arsen namanya Rafa fauzan kendrick, nama tengahnya memang sama dengan nama kak akhtar, kak fauzan dan kak arsen ini hanya beda lima menit saja.  Kak arsen dan kak fauzan mempunyai dua sahabat yang pertama bernama danish calhoum, dan yang kedua bernama arvin bahran.

Aku juga punya kedua paman dan Bibi biasanya aku memanggil mereka dengan sebutan papa dan Mama. Papa bernama Damar alhtaf, kalau mama bernama Abel damar, mama dan papa punya dua anak yang pertama bernama Aksa Damar, kelas 12 sama kaya umurnya Kak akhtar. Yang kedua namanya Ansel arian Damar, biasanya aku panggil kak selsel ngak tau kenapa hehe, kalau kak Ansel ini berada di kelas 11 sama dengan kakak twins. Aku pernah nanya ke mommy kenapa kok umur kak Aksa sama kaya umur kak akhtar, kak ansel juga umurny sama kaya Kak twins padahal kan papa kakaknya dady, 'karena mama Abel pernah dinyatakan mandul sama dokter beberapa tahun yang lalu, ternyata ada keajaiban mama Abel bisa kembali dinyatakan bisa hamil kembali' itulah penjelasan yang momy berikan aku mana paham apalagi panjang banget kalimat nya, ya intinya momy mengatakan itu.

***

Pagi ini aku langsung menjalankan ritual pagi ku, setelah momy membangunkan ku tadi momy langsung pergi menuju dapur, awalnya aku males bangun pagi pagi tapi kan aku harus sekolah, apalagi kata momy tadi kavin juga akan sekolah di sekolahan dady juga, momy juga mengatakan kavin akan sekelas dengan ku.

"Pagi semua" Sapaku saat sudah berada di anak tangga terakhir, semua menoleh ke arahku mereka tersenyum dan menjawab sapaanku.

Aku langsung duduk di samping kak fauzan dan kak arsen. Kavin duduk didepanku yang hanya terhalang meja makan saja.

Selesai makan aku dan kakak kakaku memasuki mobil, hari ini yang memegang stir mobilnya adalah kak akhtar. Kavin berangkat dengan dady karena mobil yang aku naiki ini hanya muat untuk empat orang saja, awalnya aku ingin berangkat dengan dady tapi kakak-kakakku melarangnya. Nyebelin banget kan itulah sifat mereka.

"Kamu masih marah dek" Tanya kak fauzan yang berada di sampingku.

"Sebel banget udah tau aku marah masih aja tanya tanya" Grutuku mengerucutkan bibir.

"Itu mulutnya kaya bebek aja" Ejek kak fauzan, Kak akhtar dan kak arsen yang berada didepan ikutan tertawa.

"Ih kok diketawain sih" Kataku marah.

"Ulululu marah nihh adik kakak" Kata kak arsen memutar badannya menghadap ke belakang.

"Oh iya kavin emang tau kelasnya" Tanyaku pasalnya ngak mungkin juga kan dady yang mengantarkan, dady kan harus kekantor.

"Entahlah ngapain kamu tanya gitu" Kata kak fauzan, Setahuku sih kakak ngak ngomong apa apa sama kavin entahlah mengapa aku pun tidak tahu.

"Kan farel cuma nanyain aja" Jawabku.

"Mungkin nanya murid lain kali dek" Sahut kak akhtar yang masih fokus mengemudi.

***

"Farel masuk kelas dulu" Kataku saat sudah sampai didepan kelas.

"Jangan lupa nanti tunggu sampai kakak jemput" Kata kak akhtar.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum, aku langsung memasuki kelas yang lumayan ramai, ternyata kavin sudah duduk disamping mejaku yang kosong.

"Hai kavin" Sapaku saat sampai di mejaku. Aku langsung mendudukkan badanku dan menyimpan tas dibelakang punggung ku.

"Hai" Katanya singkat.

Eh aku kok bingung ya kenapa jawabnya singkat padahal dirumah aja dia kaya ngak punya sifat dingin, punya mungkin ya kan aku Jadi bingung.

"Pagi anak anak" Sapa bu guru yang bernama bu ita, bu ita mengajar pelajaran matematika.

"Pagi juga Buu" Sapa semua murid.

"Hari ini siapa yang tidak masuk" Tanya bu ita kepada ketua kelas.

"Nihil Buu, tapi ada murid baru" Jawab ketua kelas.

"Oh yang pojok itu yaa, ayo maju nak perkenalkan namamu" Kata bu ita.

Ku lihat kavin berjalan menuju depan Papa tulis.

"Perkenalkan nama ku kavin kendrick, pindahan dari bandung" Kata kavin.

Aku memang tak terkejut karena dady yang menyuruh kavin untuk menambahkan marga di namanya. Setelahnya kavin dipersilahkan duduk kembali.

Setelah itu bu ita melanjutkan pelajaran, aku mendengarkan dengan baik, beberapa temanku ada yang tertidur dan ada juga yang mengobrol. Aku melirik ke samping dan ternyata kavin tertidur, aku hanya diam saja lalu melanjutkan mendengar bu ita menjelaskan.

"Baiklah anak anak jangan lupa besok ibu akan mengadakan ulangan harian" Kata bu ita yang membuat semua murid terkejut, aku sih ngak karena aku sudah bisa meresap pelajaran matematika.

"Ya kok ulangan mulu sih bu" Kata Diki teman sekelasku, Diki itu orangnya jahil, kadang teman-teman mengatainya kecap padahal kulitnya kan ngak hitam tapi coklat tua.

"Kamu itu bisanya protes mulu" Sahut bu ita yang sedang membereskan kan bukunya "kalian silakan istirahat" Kata bu ita meninggalkan kelas karena bel baru saja berbunyi.

Aku langsung membereskan buku dan peralatan tulis yang berserakan lalu memasukkan ke dalam tas, saat aku membereskan ini semua kulihat kavin sudah terbangun lalu meninggalkan kelas entahlah kemana.

Aku langsung menuju depan kelas karena kakak kakak dan kedua sahabat kakak twins sudah berada didepan kelas, kita langsung berjalan beriringan menuju kantin.

Farel POV end

***

Sekarang kavin berada di taman belakang sekolah taman lumayan sepi karena semua murid yang berada di kantin.

"Bagaimana, apa lo udah mulai rencananya" Tanya perempuan di hadapan kavin.

"Belum lah, gue lagi cari waktunya" Jawab kavin.

"Jangan lama lama lo" Jawab perempuan itu.

"Iya iya" Kata kavin singkat.

Perempuan dihadapan kavin pergi meninggalkan kavin di taman belakang sekolah sendirian.

"Lo pasti menderita farel" Kata kavin mengepalkan tangannya, saat perempuan itu semakin menjauh.

***

farel (Compled)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang