part•26

15K 743 45
                                    

Sorry for typo
.
.
.

'Cklk' pintu IGD terbuka dan keluar dokter dengan kringat yang lumayan banyak.

"Bagaimana kondisi adik saya dok" Tanya Dion menghampiri dokter itu.

"Kondisi adik anda cukup serius tuan apalagi kondisi imun adik anda yang lemah, untung saja tusukan nya tidak mengenai usus adik anda, dan kemungkinan adik anda akan koma tapi saya tidak bisa memastikan secara langsung jadi kita tunggu besok,kalau besok adik anda tidak bangun sudah pasti adik anda akan koma" Kata dokter itu menjelaskan panjang lebar.

"Apa boleh saya jenguk adik saya" Tanya Dion.

"Boleh, tapi jangan terlalu banyak orang yang masuk" Kata dokter itu lalu meninggalkan IGD setelah Dion mempersilahkan, tak lupa juga suster yang mengikuti dokter itu dari belakang.

"Kamu masuk aja dulu nanti kita giliran masuknya" Kata adel lalu diangguki Dion.

Dion masuk kedalam lalu mendudukkan dirinya disamping brankar Farel, dion mengelus lengan Farel dengan sayang, dion memandangi wajah Farel yang sangat pucat.

"Dek bangun maafin abang" Kata dion menggenggam tangan Farel yang tidak ada infus nya.

"Maafin abang" Kata dion sekali lagi.

Tiba-tiba air mata Farel menetes dion langsung mengusapnya dengan sayang.

"Farel jangan nangis, nanti abang nangis juga" Kata dion.

Setelah lama menatap wajah Farel akhirnya dion keluar dari IGD. Setelah dion keluar baru fahmi yang masuk kedalam. Dion mendudukkan dirinya dikursi tunggu, menyenderkan punggungnya sambil memejamkan matanya.

"Kamu pulang aja, besok pagi kesini lagi" Kata adel Menatap dion yang berada di sampingnya.

Setelah lama berfikir akhirnya dion pulang dengan perasaan sedih. Dion sampai dirumah tengah malam, rumahnya juga sebagian sudah dimatikan Lampunya. Dion langsung menuju kamarnya, setelah selesai membersihkan dirinya dion langsung menidurkan dirinya.

***

Pagi harinya diruangan Farel masih ada fahmi yang berada dikursi tunggu, adel dan aji sudah pulang kemarin malam setelah fahmi memaksa mereka pulang.

Fahmi terbangun lalu mencuci wajahnya di toilet terdekat, setelah itu fahmi masuk kedalam ingin mengecek kondisi Farel. Fahmi mendudukkan dirinya disamping Farel.

"Farel kapan kamu bangun" Kata fahmi memecahkan keheningan diruangan Farel.

Saat fahmi ingin beranjak dari duduk nya tiba-tiba tangan fahmi di genggam Farel, fahmi dengan sepontan langsung menatap mata Farel yang akan terbuka, fahmi tersenyum karena mata Farel terbuka. Dengan senangnya fahmi langsung memencet tombol pemanggil dokter. Setelah itu dokter datang dengan dua suster dibelakangnya, fahmi keluar karena tidak ingin mengganggu konsentrasi dokter.

"Kamu kenapa senyum senyum sendiri" Tanya adel yang baru saja datang dengan aji tentunya.

"Farel udah sadar mi" Kata fahmi dengan senangnya.

"Beneran" Tanya aji, yang masih tidak percaya.

"Beneran pi..." Sebelum menyelesaikan jawabannya dokter keluar dari ruangan Farel.

farel (Compled)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang