part•15

10.8K 594 16
                                    

Sorry for typo
.
.
.

"Fahmi, nak bangun nak" Suara adel yang sedang membangunkan anaknya yang masih terlelap.

"Engh mami, iya ini Fahmi udah bangun kok" Jawab Fahmi yang bangun dari tidurnya.

"Bangunin juga dia ya, kita makan malam bersama" Kata adel yang diangguki Fahmi. Adel lalu keluar dari kamar Fahmi.

"Farel" Kata Fahmi yang mencoba membangunkan Farel yang masih tertidur nyenyak.

"Farel, hey bangun" Kata Fahmi sekali lagi tapi Farel tetap tidak juga bangun dari tidurnya.

Fahmi merasa aneh dengan Farel. Fahmi menyentuh kening Farel, dan ternyata Farel demam. Apalagi badan Farel yang agak menggigil.

"Kakak, hiks hiks kepala Farel pusing" Kata Farel terbangun dari tidurnya.

"Bentar ya kakak panggilin mami kakak dulu" Kata Fahmi yang akan beranjak dari kasur, Fahmi  mengurungkan nya karena Farel yang mencekal tangannya.

"Kakak disini aja temenin Farel" Kata Farel.

"Mi, mami" Dengan terpaksa Fahmi pun teriak memanggil maminya.

"Kepala Farel pusing kak, hiks hiks" Ulang Farel.

"Iya bentar ya" Kata Fahmi yang memeluk Farel sambil mengusap rambut Farel.

Adel pun datang diikuti aji yang berada di belakangnya, mereka dengan terburu-buru menghampiri kasur Fahmi.

"Ada apa kenapa kamu teriak teriak" Tanya adel.

"Ini, mi Farel nya demam" Kata Fahmi kearah mami dan papinya.

"Hah kok bisa sih, mas panggilin dokter dong kok diem aja sih" Kata adel syok disertai omelan untuk suaminya.

Entah mengapa adel begitu khawatir mendengar kabar Farel sakit, apalagi mereka belum mengenal Farel dengan dekat.

"Dokternya masih di perjalanan" Kata aji setelah mengakhiri sambungan teleponnya.

"Kak pusing" Isak Farel.

"Sini mami pijitin biar ngga semakin pusing" Kata adel lalu mendudukkan badannya disamping Farel.

Farel menurut, lalu Farel duduk dipangkuan adel menyembunyikan kepalanya didada adel. Adel memijat kepala Farel dengan lembut tak ingin menyakiti Farel.

"Eh dia tidur mi" Kata Fahmi yang melihat Farel yang menutup matanya.

Adel lalu merebahkan tubuh Farel dikasur, mengelus kepala Farel dengan sayang.

"Biar di periksa dokter mi, kamu minggu dulu" Kata aji saat melihat dokternya yang sudah datang.

"Bagaimana keadaannya dok" Tanya Fahmi.

"Dia kekurangan cairan, jadi saya harus menginfus tangannya" Kata dokter itu setelah melepas stetoskop dari telinganya.

"Lakukan saja dok" Kata aji.

farel (Compled)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang