18 : Ra!

3.5K 186 0
                                    


Budidayakan vote⭐ sebelum membaca

~ Happy reading pasukan perhaluan AIRA ~

||||||•••||||||••••||||||•••||||•••|||||•••|||||•••|||||•••|||||•••



"Terus klo seandainya rara di jodohin kayak abang gini mau?" Tanya rama

"....." Rara hanya diam

"Ra!" Panggil rama

"Mau mau aja sih klo cowoknya sebaik dan seganteng abang juga kak arga" balas rara di akhiri senyuman manisnya

"Tapi rara masih trauma masalah kemarin, sekarang rara mau fokus bahagiain ayah sama bunda aja dulu" Lanjut rara

Kehilangan sosok arsen memang berat tapi kamu bisa lewatin dengan mudah, abang bangga punya adik kayak kamu dek -batin rama

"Bang" Panggil rara

"Iya ra" Balas rama

"Abang kenapa? ko matanya kayak mau nangis?" Tanya rara

"Abang gak kenapa kenapa ko" Jawab rama

"Yaudah abang mau ikut ke dalam gak? rara mau bantuin bunda masak" Ucap rara langsung masuk ke dalam rumah

Setelah ia menaruh bak tempatnya tadi menaruh pakaian sebelum di jemur aira langsung menuju dapur hendak membantu sang bunda membuat makan siang

Saat rara membantu riska yang tengah memasak sayur bayam dan ikan bandeng balado kesukaan sang ayah tiba tiba riska bertanya perihal masalah hati anaknya itu

"Sayang" Panggil riska

"Iya bun, kenapa?" Balas rara

"Kamu udah bisa lupain arsen kan?" Tanya sang bunda

Deg!

Seketika rasa sakit dan penyesalan menjalar ke tubuh dokter cantik itu, ntahlah jika nama itu di sebut luka lama rara seakan belum sembuh

"Ra! maaf klo bunda ngingetin kamu sama almarhum arsen sayang" Ucap riska langsung memeluk anaknya yang matanya sudah berkaca kaca

"Gapapa bun, rara engga bakal lupain arsen masa lalu itu jangan di lupain tapi di jadikan pembelajaran iya kan bun" Ucap rara dengan fake smile nya

"Intinya rara udah gak ada rasa sama almarhum arsen tapi rara belum bisa sepenuhnya nerima orang baru bun itu susah" Ucap rara langsung melanjutkan acara memasaknya

"Iya bunda paham sayang" Ucap riska langsung mematikan kompornya karena masakan nya sudah selesai

Setelah selesai masak rara baru ingat ia ada janji untuk mengantar temannya berbelanja bulanan sekaligus menghabiskan waktu bersama setelah bada dzuhur

Allahu Akbar.. Allahu Akbar

Tak terasa adzan dzuhur berkumandang di seantero daerah ibukota. rara langsung berwudhu dan bersiap melaksanakan shalat dzuhur

Setelah selesai melaksanakan shalat dzuhur ia langsung bersiap pergi untuk menemani tasya

Hanya butuh waktu beberapa menit untuk ia bersiap, tampil dengan pakaian syar'i namun modis membuat dokter anak yang satu ini semakin cantik

Kemeja hitam panjang serta rok hitam lebar dan jilbab segi empat berwarna cream mustard membuat tampilan yang sederhana namun anggun

Sedikit polesan bedak dan lipbalm menambah kadar kecantikan nya di lengkapi snikers putih serta selempang yang berwarna senada dengan sepatunya membuat siapa saja yang melihat nya mengira ia adalah seorang model

"Mau kemana anak bunda udah cantik begini?" Tanya Riska

"Mau anterin tasya belanja bulanan bun"  Jawab rara

"Ayah kemana bun?" Balas rara kini bertanya

"Anterin kakak kamu ke bandara" Jawab riska

"Yaudah rara ijinnya sama bunda aja, boleh kan bun?" Tanya rara dengan mode puppy eyes-nya

"Boleh sayang tapi ingat pulang nya jangan malem malem ya" Ucap riska lalu tersenyum

"Oke bun" Ucap rara langsung menyalami tangan riska

"Assalamu'alaikum"

"Walaikumussalam"

Hola readers ku yang budiman dan budi pekerti hehe😁😂 Jangan lupa vote⭐ okayy

Story Love of Doctor   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang