03 : V.V.I.P

6.8K 361 0
                                    

Happy reading pasukan perhaluan AIRA

Budidayakan vote⭐ sebelum membaca..

$$---$$$---$$$---$$$---$$$---$$$---$$$---$$


Setelah selesai membereskan perlengkapan ku, aku langsung menuju ruangan ku yang terletak di lantai 4 sebelum melakukan pemeriksaan pada para pasien ku

Ting!

Pintu lift terbuka aku pun langsung keluar dari lift dan melangkah menuju ruangan ku yang bersama tasya, tasya memang sama seperti ku dia juga dokter anak. sebenarnya di rumah sakit tempat ku bekerja terdapat 3 dokter anak selain aku dan tasya ada juga dr.amel ia resign karena ingin fokus mengurus anak nya

Alhasil dokter di rumah sakit tempat ku bekerja hanya ada aku dan tasya, sesampainya di ruangan yang bertuliskan Divisi Anak ( Ruangan dr. Aira & dr. Tasya) plang nama tertera di pintu ruangan ku dan kenapa aku di tulis pertama? karena aku ketua divisi ini

Ngomong ngomong tasya adalah teman, rekan kerja sekaligus sahabat ku. Kami kuliah di tempat yang sama salah satu universitas ternama di ibukota tasya bekerja di rumah sakit ini baru 6 bulan karena sebelumnya ia bekerja di salah satu sekolah ternama di bandung karena ada suatu alasan yang mengharuskan tasya kembali bekerja dan tinggal di jakarta

"Assalamu'alaikum" Ucap ku lalu membuka pintu

"Walaikumussalam dok" Balas tasya

"Langsung masuk ruang periksa gih, takut ada pasien soalnya dari pagi rame banget loh dok" Ucap ku pada tasya

"Ngusir nih?" Ucap tasya

"Hehe, gak ko dok" Ucap ku

"Yaudah dok, saya permisi dulu. assalamu'alaikum" Pamit tasya

"Walaikumussalam warohmatulohi wabarakatuh" Balas ku

Setelah tasya keluar, aku langsung menyiapkan catatan ku dan stetoskop milik ku. setelah selesai dengan segala persiapan ku, aku pun langsung keluar dan melangkah menuju lift karena ruang rawat pasien ku terletak di lantai 6

Sesampainya aku di lantai 6 aku langsung memasuki ruangan satu persatu tapi tidak semua pasien ku terdapat di lantai 6 ada juga yang berada di lantai 9 khusus kelas A atau VVIP

Tak terasa kini tinggal pasien ku di lantai 9, pasien di lantai 9 memang dari kalangan elit tapi terkadang aku perihatin pada pasien yang berada di lantai 9 pasalnya mereka memang ingin memberikan perawatan yang terbaik bagi anak-anak nya tapi sayang nya mereka tak pernah ada waktu bahkan untuk menemani nya

Aku berada di depan pintu salah satu pasien ku A 095 tertera di atas pintu ruangan ini, aku harus menyiapkan alasan bagi anak itu karena setiap aku memeriksa nya ia selalu saja menanyakan keberadaan kedua orang tua nya

Tok.. tok.. tok

"Assalamu'alaikum Noval" Salam ku pada pasien ku

"Walaikumussalam bu dokter" Balas Noval yang usianya kini 7 tahun

"Walaikumussalam dok" Balas suster rahma

"Nah udah ada bu dokter, noval di periksa dulu ya. tante suster mau naruh bekas makan noval sekalian mau cek pasien lain" Pamit suster euis pada noval

"Kalo begitu saya permisi dulu dok" Ucap rahma pada ku

Aku hanya tersenyum dan membalasnya dengan anggukan kepala ku

"Assalamu'alaikum" Ucap rahma lalu menutup pintu ruang rawat tersebut

"Walaikumussalam" Balas ku dan noval kompak

"Nah noval di periksa dulu ya" Ucap ku lalu anak itu langsung menidurkan badannya di brankar

Setelah selesai semua ku cek, semua menunjukkan normal itu tanda nya noval di perbolehkan pulang tapi mengingat ia hanya sendiri bagaimana ia akan pulang, semoga saja orang tua nya datang menjemput anak ini

"Alhamdulillah semua nya udah normal dan noval besok boleh pulang kok" Ucap ku pada anak itu

"Beneran bu dokter?" Tanya dengan mata berbinar bagaikan memenangkan undian

"Iya sayang, karena noval udah sembuh bu dokter ada hadiah buat noval yang rajin minum obatnya" Ucap ku lalu memberikan sebatang coklat pada anak itu

Semoga aja dengan coklat ini noval berhenti nanyain orang tua nya ke gue! Tapi bentar gimana nih anak pulang yaa kalo orang tua nya aja gak pernah ngejenguk ataupun nemenin, semoga aja deh pihak rumah sakit bisa ngehubungin orang tua nya

"Bu dokter makasih ya" Ucap nya lalu memeluk ku erat

"Noval gapapa kan peluk bu dokter cantik" Tanya nya

"Gapapa kok bu dokter malah senang, jangan lupa jaga kesehatan nya! jaga makanan nya jangan jajan sembarangan oke sayang" Ucap ku membalas pelukan noval

"Siap bu dokter" Ucap nya lalu memberikan hormat pada ku

"Tapi gimana noval pulang nya? mommy sama daddy pasti sibuk ngurusin kantor mereka gak sayang sama noval ya bu dokter" Ucap noval yang mulai meneteskan air mata nya

"Mommy sama daddy pasti datang kok buat jemput noval nanti bu dokter bakal telepon mommy atau gak daddy noval biar bisa jemput kamu" Ucap ku berusaha menenangkan yang sejujurnya aku pun ikut tak yakin jika orang tua nya akan datang

Haloooooo readers 🎆
Author come back nihh😘 thanks buat kalian yang masih setia sama cerita aku❣ and buat kalian yang baru baca cerita ini belum sempat baca cerita pertama aku kuy langsung kepoin aja "Cinta sederhana"

And jangan lupa follow :

Ig : alpianirosalia19_
Fb : Alpiani Rosalia / Rosalia AR
Wp : @Rosaliaar19_ (tanpa @)

See you 👋 Next Chapter....

Langsung aja ya ke part selanjutnya

Hehehe, sampai lupa

Plisssss🙏

Vote ⭐

Comment 💬

And Share📣

Story Love of Doctor   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang