13 : bener bu dokter

3.8K 181 0
                                    

Budidayakan vote⭐ sebelum membaca

~ Happy reading pasukan perhaluan AIRA ~

||||||•••||||||••••||||||•••||||•••|||||•••|||||•••|||||•••|||||


Aira  pov

Setelah menyiapkan catatan dan stateskop milikku lalu berjalan menuju lantai 6

Ting!

Pintu lift terbuka sempurna menandakan aku sudah sampai di lantai 6 dan mulai masuk pada ruangan pasien ku. pemeriksaan dari satu ruangan ke ruangan
memakan waktu hampir dua jam hingga tiba pada pasien ku yang terakhir ia mengidap penyakit malaria

Jujur menjadi dokter anak memanglah cita cita ku selagi masih duduk di bangku tk tapi melihat para pasien ku terkadang aku turut sedih dan iba bahkan ada beberapa dari mereka yang tidak mampu membayar biaya rumah sakit

Walaupun mungkin sekarang sudah ada kartu kesehatan, BPJS atau sejenis nya terkadang biaya yang mereka harus keluarkan harus lebih

Saat ini sampai aku pada pasien ku yang bernama chandra ia di rawat hampir satu minggu di rumah sakit ini, ia berasal dari keluarga yang sederhana ayahnya hanyalah pekerja bangunan sedangkan ibunya bekerja di salah satu toko laundry di daerah jakarta

Rumah sakit ini memanglah luas dan besar sehingga bisa menampung hampir tiga ratusan pasien tapi kebijakan rumah sakit ini begitu tegas dan mutlak. peraturan di rumah sakit ini selain dilarang membuat keributan yang pasti nya, pasien yang akan rawat inap harus membayar uang muka sebesar 50% dari total keseluruhan

Ku ketuk pintu kamar nya

Tok..tok

"Assalamu'alaikum" Ucap ku memberi salam

"Walaikumussalam" Balas mereka kompak

"Chandra itu ada dr.aira berarti waktu nya periksa ya" Ucap suster yang berjaga di ruangan itu

"Tante suster dr.aira gak bakal suntik chandra kan?" Tanya nya berceloteh bak anak kecil pada umumnya

Suster tersebut hanya tersenyum dan menjawab "chandra kan bentar lagi sehat jadi gak akan di suntik sama dr.aira apalagi chandra kan rajin minum obatnya. tante suster tinggal sebentar ya sayang" Ucap suster bersiap ke pasien yang berada di sebelah chandra

"Dok saya ke pasien yang sebelah" Ucap suster langsung menuju ke tirai sebelah kanan

Setelah suster itu pindah memeriksa dan membantu pasien yang lainnya, aku diam sejenak melihat wajah polos chandra seakan mengingatkan ku pada pasien ku yang meninggal tepat di hadapan ku

"Bu dokter chandra udah boleh pulang gak?" Tanya nya yang langsung membuyarkan lamunan ku

Mendengar pertanyaan nya tadi langsung membuat senyuman terukir di wajahku dan membalas pertanyaan nya "bu dokter periksa dulu kalo semuanya udah sembuh nanti chandra boleh pulang ko"

"Bener bu dokter?" Tanya nya dengan mata berbinar

"Iya sayang, yaudah bu dokter periksa dulu ya" Ucap ku

Setelah selesai memeriksa chandra dan mencatat semua pada catatan ku. aku tersenyum dan memberitahu bahwa ia boleh pulang esok asalkan suhu tubuh nya kembali normal walaupun suhu tubuh tidak sepanas kemarin tapi jika ia di pulangkan harus benar-benar suhu normal

Haloooo haiiii readers...
Author comeback nihhhh sesuai request author double up nihhh😍

Thanks banget buat kalian yang masih setia dan mau nunggu kelanjutan part nya, author juga mau minta maaf atas ketidaknyamanan kalian ketika membaca terus di gantung apalagi di gantung itu gak enak yaa kan??

Uh ko jadi bucih sihh, monmaap yaa😁
deuhhh kebiasaan sampe lupa akoh..

Jangan lupa Vote ⭐

Coment 💬 and Share 📣

Cerita ini!! Ya iyalah masa cerita tetangga..

Upsss😱

Salam manis dari author yang manis

@Rosaliaar19_




Story Love of Doctor   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang