21 : Maaf

3.9K 185 2
                                    

Budidayakan vote⭐ sebelum membaca!

¥ Happy reading pasukan perhaluan AIRA ¥

•||•||•||•||•||•||•||•||•||•||•||•||•||•||•||•||•||•||•||•||•||•||•


Sungguh kejadian tadi pagi membuat mood aira menjadi anjlok dan absurd. bagaimana tidak niatnya yang ingin menjenguk orang sakit malah berujung pada kebohongan

Jika membunuh di perbolehkan maka ia akan membunuh teman barunya itu dan jika boleh memilih lebih baik aira tidak mengenal nathan

Pertemuan keduanya ini membuat aira naik darah seketika, nathan bisa bisanya membohongi ibunya sendiri sungguh anak laknat! ibunya saja bisa ia bohongi apalagi istri dan temannya sungguh terlalu

"Di makan ra!" Ucap tasya

"Hmm.." Balas aira masih dalam mode menahan kekesalannya

"Masih kesel gara-gara temen baru lo itu?" Tanya tristan

"Klo udah tau kenapa masih nanya!?" Ucap aira dengan nada ngegas nya

"Makan tuh keburu dingin kan gak enak" Titah adit

"Iya iya gue makan ni" Ucap aira langsung memakan nasi padang pesanan nya itu

Setelah menyelesaikan acara makan siang bersama rekan kerjanya itu, ia langsung beralih pada ruang pemeriksaan yang berada di lantai tiga 

❤❤❤

Pekerjaan nya hari ini tidak terlalu memakan waktu dan banyak tenaga. setelah selesai melaksanakan shalat ashar berjamaah di mushola ia langsung bergegas pulang

Sesampainya aira di rumah nya yang kini tengah mengadakan pengajian karena minggu depan pernikahan kakak pertama nya akan segera di langsungkan

Karena rumahnya sedang di adakan pengajian alhasil ia masuk lewat pintu belakang dan segera menuju ke kamarnya

Ia merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya melepaskan rasa lelahnya sejenak tak lama terdengar suara ketukan pintu

Tok..tok!

"Ra, abang masuk ya" Ucap rama

"Masuk aja bang!" Ucap aira langsung bangun dari posisi tidurnya

Clekk!

Rama tersenyum sambil berdiri di ambang pintu menampilkan dirinya yang rapih dengan koko putih serta sarung dan peci hitamnya

"Katanya mau masuk kok berdiri disitu?" Tanya rara

"Abang gak ganggu kamu kan ra?" Tanya rama yang di balas gelengan oleh sang adik

Rara langsung duduk menatap abangnya yang berprofesi sebagai TNI AU dalam benaknya terbersit apakah ia akan menikah dengan abdi negara juga yang notabene nya profesi nya seperti ayahnya ataupun abangnya

"Abang minta maaf ya klo punya salah sama kamu, mulai minggu depan tanggungjawab abang bertambah satu yaitu icha. abang kayaknya susah buat jauh dari kamu" Ucap rama sambil mengelus pucuk kepala adiknya itu

"Kan rara masih ada kak arga, ayah sama bunda. abang gak usah khawatir" Ucap rara tersenyum

Sulit bagi seorang rama untuk pisah dengan rara karena rama adalah yang paling dekat dengan rara jika di bandingkan dengan arga ataupun ayahnya

Bagi rama rara tetaplah adik kecilnya. adik yang selalu ia sayangi sampai kapanpun bahkan beberapa orang yang di jodohkan dengan rama pernah cemburu dengan kedekatan kakak beradik itu

Sempat di duga suami oleh suster yang mengobati rara ketika ia sakit beberapa bulan yang lalu tapi dari semua itu tetaplah rama abang terbaik bagi rara

Rama tersenyum lalu memeluk adik perempuan nya itu, hanya pada bunda dan adiknya itu sosok rama akan terlihat rapuh dan lembut

"Cepet mandi! abis itu kita turun.abang tunggu di kamar abang ya" Ucap rama langsung melesat pergi

Hayooo yang baper sama adegan ini coment dong 😁 jangan lupa vote ya!

Story Love of Doctor   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang