Dering Keempat Belas ☎ Tak Perlu Memakai Rasa, Dia Hanya Menebarkan Pahala

11 2 0
                                    

(Dering Keempat Belas)
Tak Perlu Memakai Rasa, Dia Hanya Menebarkan Pahala

(Dering Keempat Belas)Tak Perlu Memakai Rasa, Dia Hanya Menebarkan Pahala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Finally!

Akhirnya, setelah 2 bulan lebih mempersiapkan tentang majalah sekolah, semuanya rampung dengan hasil yang memuasakan. Rapat terakhir tentang pembuatan majalah sekolah Baswara diadakan tadi. Aku bisa menarik nafas lega ketika Dito berkata, "Pihak sekolah sangat suka dengan konsep dan isi majalahnya. Mereka bilang, konsepnya sangat kekinian, juga karya-karya yang dimuat sangat bagus. Dan dengan ini, saya nyatakan, tugas kita selesai dengan hasil yang sukses."

Sungguh, saat aku mendengarnya, senyumku tak bisa pudar dari kedua ujung bibirku—walau hanya persekian detik sekalipun. That's just like a dream come true, i still can't belive it right now.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 16.49 WIB. Aku sudah menggendong tas dengan gantungan risleting bergambar wajah Taylor Swift saat tampil di pagelaran Victoria's Secret Fashion Show 2013 dalam Snow Angels Segment. Rambut pirang yang dipadukan dengan mini dress bertabur manik-manik warna putih berkilau membuatku membelinya beberapa bulan lalu di salah satu online shop milik teman SMP-ku dulu.

Malam ini rencanaku adalah menonton siaran konser 1989 milik Taylor Swift di laptopnya. 2 jam lebih akan aku habiskan dengan bernyanyi dan memandangi penampilan Taylor Swift yang sudah bahkan sudah kutonton lebih dadi 5 kali. Tidak ada kata bosan untuk Taylor!

Suasana hatiku sedang bagus sekali. Tidak ada hal-hal rumit dan menyebalkan yang merusak perasaanku seharian ini. Dan aku harap, sampai nanti aku terlelap dalam mimpi.

"Pulang bareng aku. Sekalian aku mau beli martabak manis buat mama."

Namun ketika mataku menemukan Raynan dan Gita sedang berduaan di depanku, rasanya hari ini tak akan menjadi sesempurna bayanganku.

"Gak ngerepotin kan?" tanya Gita. Raynan menjawab, "Sama sekali enggak, Git."

Untuk satu alasan yang tidak aku mengerti sampai saat ini, aku benar-benar merasa ini semua jauh dari kendali otak dan perasaanku. Tidakkah mereka berpikir untuk bermesraan di lain tempat yang lebih privat. Kurasa tempat umum bukan hal terbaik untuk menunjukkan sebuah perhatian-perhatian kecil kepada orang lain.

Terumata untuk hatiku.

Aku berpura-pura untuk acuh tak acuh dengan mereka. Berjalan dengan layar ponsel yang mengalihkan pandangan dari sikap mereka. Aku tidak mau terlihat mengenaskan hanya dengan menatap mantan (sementara) sedang PDKT ke cewek lain. Tidak untuk saat ini.

"Oh, Lau. Ketemu lagi kita." saat aku ingin melangkahkan kaki lebih lanjut, suara Gita menginstruksiku untuk berhenti. Sial.

"Eh, iya, hai juga. Gita dan Raynan," sahutku sedikit canggung. Cuy, siapa yang gak bersikap kaku kalau berada dalam situasi sepertiku.

Dan berbicara pertemuanku dengan mereka berdua. Ini adalah kedua kali aku ketahuan melihat dan mendengarkan percakapan mereka. Yang pertama itu terjadi kemarin saat di restoran. Gita memanggilku dan bertanya kepadaku, "Kamu mau makan juga, Lau?"

Aku yang terbingung saat itu menaikkan kedua alis. Bagaimana dia bisa tahu namaku? Dan bagai peramal, Gita saat itu melanjutkan perkataannya, "Oh, pasti lo bingung gue tahu nama lo dari mana. Dulu Raynan banyak cerita tentang lo ke gue. Lo mantannya Ray, kan?"

Dan saat itu, kami memperkenalkan nama secara singkat. Lalu aku segera kembali ke mejaku dan mama. Takut kalau mama menunggu.

Ah, membayangkannya aku jadi malu dan keki setengah mati.

"Mau pulang, ya?" tanya Gita. Dia sangat ramah kepadaku. Berbeda dari Raynan yang malah tak memandangku sama sekali. Dia sibuk mengalihkan fokusnya ke hal lain. Dia tak menganggapku ada.

"Iya, Git." jawabku. Kemudian memberi pamitan, "Kalau gitu duluan ya, Gita, Raynan."

"Ya."

Wait a minute, apa aku tak salah mendengar? Raynan merespons pamitku!

Can We Talk About Us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang