23. Taruhan?

218 24 3
                                    

"Oke sini duit lo pada," sorak gembira seorang laki-laki berparas bak dewa negeri dongen.

Dia lagi berkumpul dengan teman masa SMP nya dulu, Brian dan Dean.

"Kok lo bisa sih ketemu lagi sama si cupu?"  Tanya Brian yang di anggukin Dean penuh semangat.

"Kalian gak perlu tau,  bahaya ntar," kata Sehun.

"Katanya Dia cantik ya sekarang," Dean sungguh penasaran.

"Gak ada foro bareng kalian?" Tanya Dean lagi.

"Setengah wajahnya masih agak lebam sama bengkak gitu," cerita Sehun.

Brian terkejut, "gara-gara apa?" Kedua sahabat masa SMP Sehun sungguh ingin tahu sekali mengenai Yura saat ini.

"Jadi korban adu jotos mahasiswa baru di fakultasnya," Sehun hanya tahu sampai disitu, Suho tidak menceritakan secara detail.

"Jadi kapan nih mau lo putus tu anak."

Satu kata yang cocok untuk Sehun saat ini, Brengsek! Bodohnya Kai dan Suho tidak mengetahui alasan dibalik Sehun mencoba mendekatkan diri kepada saudara mereka.

Andaikan Sehun tidak mengunjungi rumah Suho dan melihat foto keluarga yang terpajang disana, Sehun tidak akan sejauh ini.

Pertemuannya dengan Yura membawa kenangan masa lalu saat mereka masih bocah, dan Sehun begitu menikmati hari-hari menjahili Yura. Sampai membuat anak gadis orang demam seminggu efek menangis dengan hebatnya di hari Sehun mempermalukan dirinya di hadapan guru bahasa.

"Saran gue sih, jangan lo putusin," kata Brian.

"Jangan terus-terusan mainin perasaan cewe bro, lo punya saudara perempuan juga walaupun cuma sepupu," lanjut Brian.

"Gue sih gak peduli, mau lo pacarin beneran atau cuma buat taruhan kita-kita aja," kata Dean.




Bersambung..

Silently • PCY • ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang