35. ke uwu an

148 36 15
                                    

Dalam sebuat Outlet ice cream sepasang kekasih sedang saling tatap dalam senyum manis. Yap! Sehun adalah pelaku utama dalam grebek uwu ala seorang Kim Kai alias Jongin.

"Kamu jangan lagi dong mau mau aja nemenin sepupunya Kai nonton."

Perempuan sexy itu sedang bermanja ria dengan sang kekasih. Oh Sehun si pembuat onar hati.

"Gak masalah dong harusnya, kan aku punya kamu," rayu Sehun.

Bangsat memang.

"Ya tapikan, kamu aja kalau aku minta nonton film yang aku mau selalu gak bisa," ngambek deh ah si sexy.

"Iya kan timing nya gak pas waktu itu."

"Pokoknya aku gak mau lagi ya mergokkin kamu jalan sama cewek manapun."

"Iya sayang," Sehun cubit gemas pipi Sella.

Tidak sadar aja sedari tadi Yura mendengar semua percakapan sepasang kekasih yang sedang mesra dihadapannya.

Oh Sehun tidak pernah memperlakukan Yura selembut ke Sella. Sehun juga tidak pernah menatap dirinya dengan keteduhan mata seorang pria yang mencintai kekasihnya.

"Ada gue, lo maki maki boleh kok."

Kai menyemangati Yura untuk membuat keributan saat ini.

Yura langsung menatap Kai jahil. Sepertinya Yura harus menjadi ulet bulu saat ini agar Sehun bisa bertengkar dengan cewek sexy pacarnya itu.

Ah, Yura sudah bodoamat sama hubunganya. Toh Sehun sekali brengsek selamanya akan brengsek!

"Yang seperti biasa lo lakuin pas nyelamatin gue aja," cengir Kai jahil.

Yura berjalan buru-buru langsung memeluk leher Sehun dari belakang. Tangannya sedang melingkar cantik mendekap leher Sehun. Wajahnya dia unyel-unyel ke pipi Sehun.

"Ah sayang, katanya nau fitting baju pengantin. Kok malah pacaran disini sih."

Sinting!

Yura memang sinting kalau sudah dalam mode pura-pura menjadi calon istri orang, lebih tepatnya calon istri bohongan langganan Kim Jongin.

Sehun membatu di kursinya.  Sampai hilang pikiran. Suaranya mirip Yura, wangi shampoo nya juga sama.

Mampus!

"Loh bukannya sepupu Kai ya?"

Sella menatap Yura tajam. Pacar gantengnya sedang di peluk mesra oleh perempuan lain. Tidak tahu saja, perempuan lain ini adalah pacar resmi Sehun sebelum meresmikan hubungan dengan dirinya.

Iya Sella bodoh, mau saja jadi budak cintanya Sehun. Atau Sehun kelewat pintar untuk bersilat lidah membangun kebohongan yang melebihi sebuah opera sabun mandi.

"Eh yang di bioskop kemarin," sapa Yura.

"Putus ya kita," bisik Yura ke Sehun.

Sehun langsung bangkit dari kursinya membuat pelukan Yura terlepas.  Pelukan pertama dan terakhir bagi Sehun karena Yura sedang menatap Sehun tajam.

"Sekali brengsek, tetap aja brengsek!" Teriak Yura.

"Gue harusnya denger kata hati gue dari awal buat gak percaya bahwa lo manusia bisa berubah dan bertaubat. Ternyata jadi orang baik susah ya. Gue coba berdamai dengan masa lalu antara kita atas kebiadaban lo selama bully gue di SMP dulu."

Yura menarik ujung bibirnya sebelah, "tapi manusia ada yang gak bakalan bisa berubah. Sekalipun gak pernah bully lagi, lo bakalan tetap nindas orang sesuka hati lo. Lo pikir gue terima lo karena gue suka sama lo! Gak usah kepedean," ejek Yura.

"Gue nyelamatin harga diri lo agar gak malu kalau saja di tolak sama cewek yang dulunya lo bully!"

Sehun diam seribu bahasa. Rahangnya mengeras. Genggaman tangannya mengetat, siap kapanpun meluncur kearah sembarang.

Plakkk!

Sella menampar pipi Yura. Sehun terkejut, "kamu!" Katanya menegur sang pacar yang asli.

"Cewek kurang aja kayak dia pantes kok di tampar."

"Eh setan! Sembarangan nampar adek gue! Gue tonjok lo kalo cowok," maki Kai.

Mereka berempat sedang menjadi tontonan pengunjung mall. Ada yang merekam kejadian. Ada yang bodoamat,  ada yang tepuk tangan sendiri karena gemas dengan adegan:

kok gak adu jotos beneran sih!

"Tonjok aja nih tonjok," tantang Sella tapi Dia busungkan dadanya yang hampir terekspos separuh.

"Tete lo anjing!" Maki Kai.

"Bangsat lo fokus dong, tem!"

"Eh jingan,  kita gak lagi mode temanan goblok!" Peringat Kai ke Sehun.

"Oh iya ya kan gue ketahuan yak."

Bodoh. Oh bodoh Sehun!

"Yura pipi lo merah, bengkak lagi," Sehun cemas beneran.

Sella menampar gadis yang beberapa bulan ini menjadi alasannya  belajar manajemen waktu. Karena harus berselingkuh.

"Gak usah sok peduli, yang beneran peduli sama gue ada kok!" Ketus Yura.

"Siapa? Chanyeol?" Sinis Sehun.

"Bukan urusan lo, bangsat!"

Yura mendadak pintar mengumpat jadinya.

"Lo setan! Tangan lo gak bakalan mampu bayar kalau gue visum ini tamparan lo ke wajah gue."

Sella menatap Yura sombong, "jelek dekil aja sombong!"

"Tete modal cup busa aja belagu amat!"

Mendadak jadi adu bacot. Bikin Kai dan Sehun pusing sendiri.

"Sayang, dia lecehin aku," manja Sella mengadu ke Sehun.

"Si gatel sama si bangsat, cocok kok, semoga langgeng deh," jawab Yura santai.

"Lo gak mau minta maaf ke adek gue, heh!"

Sella menatap Kai tidak suka, senior yang katanya suka baik dengan cewek sexy kok jadi sangar begini,  sih!

"Apa untungnya buat gue," decak Sella.

"Biar beasiswa kamu gak di cabut yayasan," bisik Sehun.

Sella kuliah di kampus swasta termahal di ibukota berkat beasiswa yayasan yang di kelola oleh keluarga Kim, lebih tepatnya yayasan milik kakek Yura dan Kai.

"Kok gak bilang sih, yang."

Rasanya Sella hilang harga diri kalau meminta maaf saat ini setelah apa yang dia lakukan barusan. Meskipun atas kesalahan yang dia perbuat. Menurut Sella, cewek cantik selalu benar. Apalagi kalau sexy, pasti selalu prioritaskan.

"Jangan di maafin!"

Kai mengompori. Tidak ada hubungannya sebenarnya antara beasiswa Sella dengan permintaan maaf perempuan itu. Toh, kalau memang tidak ada prestasinya bakalan di cabut sendiri.


"Ambil aja sih Sehun, gue gak butuh!"


Kalimat pamungkas Yura yang membuat Sehun melotot dan Kai yang tersenyum menang.

Gue di tolak! Sehun kesal.



Bersambung!

Silently • PCY • ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang