32. oh brengsek sehun!

150 23 12
                                    

Yura bungkam sehabis mendengar perkataan Chanyeol. Seperti ada yang mengalir di hatinya.

"Kalau gini ceritanya sorry, gue gak tau lo se-cemburu ini sama gue. Gue emang sayang sama Yura kalau lo penasaran, gue deket sama dia juga tulus emang mau lindungi dia dari cowok-cowok brengsek di kampus, gue juga gak tau kalau ini piyik udah punya pacar ternyata. Sorry ya, gue pulang duluan aja deh."

"Kenapa bengong dari tadi?"

Sehun dan Yura sedang dalam perjalanan pulang.

"Enggak."

"Seneng dengar ucapan temen kamu Chanyeol itu?"

Yura diam. Dia bingung sekaligus terkejut. Dalam hubungan pertemanannya bersama keempat orang tersebut, gak ada pembahasan soal sayang menyangi apalagu tulus tulusan dalam hal menjaga.

Yura tersenyum tipis yang membuat Sehun jengkel bukan main, "cih!" Decihnya.

"Cewek cantik tadi siapa?"

Deg!

Mendadak bisu, Sehun seperti di bom nuklir. Niatnya kan mau menyudutkan Yura, ingin tahu seberapa bucinnya sih cewek ini pada dirinya. Gak di hubungi dalam jangka waktu lama aja masih stay di sisinya.

"Oh, itu, temen kampus."

"Cantik."

"Iya," Yura tertawa mendengar jawaban spontan Sehun.

"Harusnya di pacarin dong, masa betah sih sama aku yang biasa-biasa aja," sindir Yura, sedikit kesal rasanya.

"Kalau biasa biasa aja gak mungkin dong yang tadi ngomong nya sok iye begitu," nyinyir Sehun balik.

Suasana dalam mobil menjadi tidak nyaman, sudah tau bahas orang lain dalam hubungan bisa menyulut percikan api. Eh ditambah Sehun dengan setetes bensin. Bisa-bisa terbakar ini.

"Ya mana tau, B aja sih, dari sononya udah di kelilingi cogan," sinis Yura.

Jangan lupakan sahabat-sahabat Suho yang mempunyai paras yang sungguh enak sekali di lihat oleh mata. Di tambah teman kelas sematawayangnya di fakultas yang kebetulan masuk jajaran cowok ganteng juga. Mungkin berkah bagi gadis korban salah jotos awal menjadi MABA.

Di tambah Chanyeol, Baekhyun dan Chen yang gak tau kenapa terlalu welcome dengan kehadiran dirinya saat masih sama-sama dalam organisasi yang sama.

Temen perempuannya cuma satu, Hani seorang. Tapi Yura merasa bersalah karena belum sempat menceritakan hubungannya dengan Sehun selama ini. Tidak tahu saja Hani adalah sepupu Sehun.

"Kumel aja bangga," spontan Sehun.

Yura memilih pura-pura tidak mendengar. Terlalu malas untuk meladenin ucapan Sehun yang menyakitkan. Sehun memang belum berubah, mulutnya masih suka asal ngomong dalam menilai fisik orang lain. Mentang-mentang dia sempurna dengan fisiknya.

Bagi yang tidak mengenal Sehun di masa lalu pasti sedang mendambakannya untuk menjadi kekasih. Buruk sifatnya yang suka menjelek-jelekkan fisik orang lain termasuk dalam diskriminasi. Secara tidak langsung Sehun merundung anak orang lain dengan sikap dan tutur bahasanya yang menyakitkan hati orang.

Bodohnya Yura mau saja menerima tawaran hubungan lebih dari teman bersama Sehun. Bodohnya sudah terlanjur percaya dengan mulut buaya sinting yang sedang duduk di balik kemudi disebelahnya.

"Masih suka bully anak orang?" Tanya Yura.

Sehun diam. Merasa di ingatkan bahwa yang sedang duduk di sebelahnya ini adalah salah satu korbannya saat SMP dulu.

Silently • PCY • ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang