Galore (Complete)

(G)tigapuluhtiga

Vote woi😏😌

Apa pun yang kamu lakukan padaku. Tetap saja, kamu akan selalu jadi favorit personku♡

"Rapat selesai." suara bariton Gara terdengar bergema di balik pintu.

"Langsung pulang Gar?" tanya Bima pada Gara.

"Ya."

"Nggak ke rumah cewek lo ngapel? Orang bucin kan tiap hari ngapel." sahut Revan.

"Kamus darimana?" tanya Bima.

"Gue dengernya gitu, ya walaupun sekarang gue masih jomblo seenggaknya gue lebih berpengalaman dari lo." kata Revan sombong.

"Pulang!"

"Iya Gar, ah nggak asik beut lo."

"Beut beut, belut maksud lo?" suara percakapan itu samar-samar hilang bersahutan dengan suara pintu yang tertutup lalu terkunci.

Junia? Ya terkunci dong sendirian, malah nanya kalian:v

"Hah, ditinggalin lagi..." ucap Junia murung lalu berjalan mendekat ke jendela.

Junia menatap murung ke arah koridor di seberang sana. Gara terlihat berjalan di depan, diikuti Bima dan Revan yang saling terlihat berdebat. Sesekali Gara terlihat melihat jam tangannya, mau kemana ya?

Ting...

Jeny

Kak, Jeny mau nanya boleh?

Boleh

Kakak satu sekolah sama Asta ya?

Iya, kok kamu tau?

Kok kakak nggak pernah bilang?

Siapa yang nggak nanya?

Hehehe

Asta di sekolah nggak deket sama cewek kan kak?

Ya ampun, diajak ngomong sama cewek aja nggak nyahut gimana mau ngobrol panjang lebar? Hahaha

Hoalah, alhamdulillah deh kak

Tenang, kakak bakal pastiin Asta setia sama kamu. Nggak buat kamu sakit apalagi nangis:)

Terima kasih kakak♡

Iya, kakak istirahat dulu ya? Capek

Iya kak, I'll miss you!

Miss you too sister♡

Junia mengunci layar handphonenya, lalu berdiri tegap menatap pemandangan sekolah di saat malam mulai datang.

"Asta, Ata capek mau istirahat. Tapi, Ata mau di samping Asta terus." Junia meluruh ke lantai saat itu juga, menangis sendirian.

-Glory-

"ASTA!" Jeny memeluk Gara erat. Baru saja cowok itu mendarat di depan rumahnya.

"Makan?" Gara tersenyum sambil mengangkat bawaannya.

"Yay, ada susu frisian flag juga!" Jeny menggandeng tangan Gara ke dalam.