18

12.3K 1.7K 155
                                    

Vote, komen, dan share jika kamu suka
Terima kasih dan selamat membaca 💕

•°•°•

LAMPU hijau dari ibu melahirkan energi positif baru bagi Paras. Dia lebih banyak tersenyum. Lebih banyak tertawa. Lebih antusias menjalani akhir minggunya sebagai PU hingga semua selesai lebih cepat dari biasa. Dan bukan Paras saja yang dapat merasakan energi positif itu.

Semua--terutama anak-anak Ge Cafe--yang berinteraksi dengannya tertular semangat itu. Apalagi ditambah kini Paras tak lagi menutupi hubungannya dengan Prabu di depan mereka. Karena itu saat Prabu datang menjelang tutup, Nando menyambutnya dengan senyum seribu watt.

"Welcome, Dok!" sapanya, membukakan pintu bahkan sebelum Prabu menyentuh tuas.

"Nando." Prabu menanggalkan jaket. "Sudah pulang semua?"

"Belum. Semua lagi ngumpul di ruang staf," dan dia mempersilakan Prabu. "Kita ada rencana main ke Museum Angkut Minggu besok. Ikut, Dok?"

"Hmm? Boleh?"

"Boleh lah." Nando tertawa ringan. "Pacarnya Paras boleh banget."

Prabu tersenyum tenang padahal hatinya jumpalitan girang.

Kedatangan pria itu segera memperiuh suasana terlebih saat Nando, Vicky, dan Zahra berebut memberi selamat. Belum lagi mereka memaksanya duduk berdampingan dengan Paras yang mendengkus malas keras-keras karena salah tingkah. Tetapi di sudut hatinya, Paras tersenyum.

Hubungannya dengan Prabu mendapat respon positif dari pikiran terbuka anak-anak Ge Cafe. Penerimaan yang kecil kemungkinan akan diberikan oleh keluarga besar, karena itu, kini dukungan moril dari teman biasa pun terasa sangat berharga bagi keduanya.

"Ras! Ngapain diumpetin, sih? Cerita dong, cerita! Tau gini kemaren kita atur supaya kamu terus yang deliv ke sebelah," protes Vicky seraya tertawa lalu menyesap cola.

"Iya ih. Kita tinggal bikin tim sukses BuRas. Prabu-Paras. Gerakan pelopor pemberantas tabu cinta antarsepupu! Aseeek! Wow!" seru Zahra bertepuk tangan heboh.

Paras dan Prabu saling melempar lirik menahan geli.

"Jos gandos, Ra! Ganti nama grup, cepetan! Tim Tersipu: Tersandung Cinta Sepupu. Ala-ala film jadulnya Bang Haji Rhoma Irama," celetuk Nando, yang otomatis disambut gelak tawa semuanya. "Dokter Prabu join juga, gih. Invite, Ras!"

"Angga left the group."

Semua menoleh ke asal suara di samping Paras.

Hening. Kecuali suara Angga mengunyah keripik singkong sambil menebar senyum lugu.

"Udah, udah." Paras menepuk meja pelan. Mengedarkan pandang rikuh. "Jadi gimana Museum Angkut besok, Mas, Mbak? Aku sama Taksa fix ikut soalnya dia suka pesawat. Ketemuan di sini?"

"Di rumahku, Ras," sahut Afi. "Rumahku ke atas dikit udah Batu. Kita lewat jalan dalam supaya nggak macet. Jam setengah belas harus sudah on the spot, oke semua?"

•°•°•

Hampir semua pasangan suami-istri mensyukuri kelahiran anak pertama mereka, apapun jenis kelaminnya. Tetapi untuk anak kedua, sebagian mulai berharap jenis kelamin yang berlawanan dari anak pertama, entah terang-terangan atau minimal hanya tebersit di hati. Dan Purnomo adalah salah satunya.

TERSIPU (Tersandung Cinta Sepupu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang