BLUEMARS 3

75 4 0
                                    

Hay pembaca BlueMars👋

Sebutin guru paling nyebelin disekolah kalian?

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Beruntung aku punya kamu. Yang mau buat sandaran. Disaat aku ketakutan

-Alam Vierdani Agfrilian-

🎈🎈🎈












"Ta, gue ngga mau tanya ke cewek mesum. Gue udah bisa nebak. Kalau kita ngga bakal dapet informasi dari tuh cewek," Keluh Alam pada Anta. Hanya ada Anta dirumah Alam sekarang.

Teman-teman Alam sudah pada minggat semua.

"Cewek mesum itu nama aslinya siapa? Gue bosen denger lo ngomong cewek mesum terus!"

"Kanaya," Ucap Alam malas.

"Ajak gue kenalan sama dia," Sontak Alam terkejut. Bisa-bisanya Anta mau berkenalan dengan dia? Apa manfaatnya coba?!

"Ngga gue ngga ngijinin!" Tolak Alam menggelengkan kepala.

"Kenapa?" Anta memiringkan kepala. Mengerutkan dahinya. Bertanya.

"Lo bakal kena sial terus," jahat sekali Alam ini!

"Oke," Ucapan Anta membuat Alam tersenyum. Tapi itu hanya sedetik. "Berarti lo yang akan tanya informasi ke dia," Ucap Anta terlanjur santai.

Alam berpikir sejenak. Ngga! Gue ngga mau tanya ke cewek mesum! Nanti urusannya bisa berabe. Dan kalau gue kenalin Anta ke cewek mesum. Anta bisa-bisa berubah juga jadi mesum. Karna diajarin oleh Kanaya. Itu pilihan sulit. Alam tidak bisa memilih.

Lelaki itu menghembuskan nafasnya kasar. Baiklah. Alam akan memilih. Lebih baik jika Anta dikenalkan kecewek mesum. Dari pada gue harus tanya ke cewek mesum. Nanti yang ada dia bakal minta syarat ke gue!

"Gue bakal ajak lo kenalan sama cewek mesum. Habis pulang sekolah. Lo tunggu aja diger-"

"Ngga! Gue besok bakal anter lo sama sahabat-sahabat lo ke sekolah. Naek mobil gue sendiri. Dan gue yang jadi sopir. Jadi sekarang lo telefon tuh anak anjing. Suruh kembali lagi kesini. Gue ngga mau mampir-mampir kerumah mereka." Ucap Anta menjelaskan. Alam kembali memutar bola matanya malas.

"Hmm,"

"Gue mau pulang dulu. Ada hal yang perlu gue siapin," Pamit Anta segera beranjak pergi.

Alam menghela nafas kasar. Setelah dipastikan tidak ada tanda-tanda keberadaan nenek sihir itu. Alam mulai mengambil benda pipih. Mencari kontak Zidan. Lalu menelfonnya.

"Dan, sekarang lo kesini. Ajak yg lain juga kesini. Mbak Anta mau nganterin kita kesekolah,"

Zidan tidak menjawab. Dia langsung mematikan sambungannya. Seperti biasa. Tidak peduli jika Alam akan marah. Siapa peduli?

Alam mencebikkan bibirnya. Dasar temen kampret.

🎈🎈🎈

Hanya dengan menunggu 5 menit saja. Mereka sudah tiba. Padahal jarak rumah Alam dengan rumah teman-temannya membutuhkan waktu yg lama. Ya begitulah. Hanya mendengar nama Anta saja. Mereka langsung gesit. Aneh kan.

"Eh ini ngga mimpi 'kan? Mbak Anta beneran ngajakin kita berangkat bareng?" Tanya Fathan dengan mata berbinar. Karna ini adalah hal langka. Anta mana mau jika disuruh untuk mengantarkan. Makanya ini adalah peristiwa yg sangat langka.

BLUEMARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang