BLUEMARS 13

20 2 0
                                    



Berbohong memang membuat kita merasa aman. Tapi ingatlah itu hanya sebentar. Dan dikemudian hari. Kamu tidak bisa menanggung itu

-fernas anar-

🎈🎈🎈




























































"Siapa cewek cantik yang ada dibawah?" Tanya Satria, setelah melihat Fathan masuk kedalam kamarnya.

Fathan menggaruk tengkuk kepalanya, bingung ingin menjawab apa. "Temen malem, dia minta jatah."

"Anjir, terus sama lo diterima?" Tanya Ken semangat. Jadi lelaki itu tidak jadi tobat.

Fathan menggeleng.

"Kenapa?" Serempak mereka berdua menjawab.

"Kasian, Caca, cuyy. Dia udah sering transfer duit. Tapi sama gue buat main,"

"Ya seenggaknya lo kasih ke gue, goblok!" Lontar Ken.

"Dia mainnya kasar bro!" Pesan Fathan cengengesan, "gue aja sampe kewalahan imbanginnya,"

Sebenarnya Fathan tidak pernah bermain seperti itu. Itu hanyalah sebuah alasan. Agar cewek itu tidak sampai ketauan oleh teman-temannya.

Satria tidak berselera membahas itu. Dia hanya diam. Sambil bermain game masak-masakan. Menurutnya itu lebih seru. Ketimbang harus membahas itu.

"Udah woy! Gue jijik denger yang kaya gituan!" Gerutu Satria sambil menekan alat memasak.

"Sok suci lo!" Balas Ken.

"Gue emang suci. Emangnya elo sama Fathan yang udah bekasan!"

"Eh anjir lo ya," Fathan dan Ken segera memukul Satria pelan. Hanya bermain saja. Namun menurut Satria pukulan mereka sangat keras. Dan mengganggu permainannya.

"WOY BANGSAT ENTAR GAMENYA MATI," Satria berusaha menghindar namun tetap tidak bisa.

"Lo kalo minta ajarin masak. Mending ke gue aja. Gue kan jago masak," ujar Ken berhenti memukul Satria. Fathan pun ikut berhenti.

Satria berdecih, "males, yang ada bukannya warnanya menarik. Eh palah item semua!"

"Etsss, jangan salah. Gue sekarang udah pinter masak. Diajarin sama chef Juna." Jelas Ken.

Mereka tentu tidak percaya. Mana mau chef juna mengajari Ken. Yang ada Ken hanya dibentak-bentak terus karna tidak bisa membedakan mana garam dan gula.

"Lo ma kaga percayaan," Satria hanya mengernyit jijik.

"Sanah kalian pulang. Udah malem!" Usir Fathan, tanpa melihat kearah temannya.

"Gue nginep sini lah, sekali-kali gitu," pinta Ken.

"Bilang aja lo diusir sama Mamak lo," tukas Satria.

Ken cengngengesan.

"Lo juga mau nginep sini kan?" Ucap Fathan. Sudah mengerti bagaimana pintarnya Satria memanipulasi.

"Hehee,"

"Tai!"

"Yaudah sanah lo masuk kekamar lain. Jangan tidur dikamar gue. Gue ngga mau dikira homo sama Bibi," lontar Fathan.

"Sebelum lo suruh juga gue bakal pindah kamar kali!" Satria dan Ken bersungut kesal.

Setelahnya mereka pergi dari kamar Fathan. Sengaja menjebretkan pintu. Karna kesal. Fathan hanya terkekeh. Temannya memang pintar beradu akting.

BLUEMARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang