Vote and coment yang banyak ya guys. Tolong hargai karya aku😣♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Bisa menyadari kesalahan adalah hal baik. Namun, lebih baik anda menyadari dengan cepat.
-fernas anar-
🎈🎈🎈
Disaat bersamaan. Zidan membawa bakso bersama mamangnya. Ia membawa 6 bakso untuk teman-temannya, Anta dan juga dirinya. Ia tidak memikirkan jika tidak ada Caca. Karna merasa masalahnya mungkin sudah selesai
-------------------------------------------------------------
"Lo ngga bawain bakso buat Caca?" Ken terkekeh. Lelaki itu sebenarnya sudah tau jawaban Zidan.
Zidan melirik Caca. "Gue bukan pembantu!"
Caca menunduk.
"Woy Caca, lo pergi dulu sanah. Gue mau makan sama anak anjing ini. Njelasinnya nanti aja ya." Usir Anta mengambil satu bakso. Lalu diletakan dilantai. Anta merosot kebawah. Untuk
Caca menatap Anta tajam. Ia menggeram kesal. Kemudian pergi begitu saja.
Satria, Zidan, Alam, Fathan dan Ken ikut bergabung bersama Anta. Menikmati bakso dengan senda gurau.
"Kok lo bisa tau dia cewek ngga bener mbak?" Tanya Satria, mamang bakso sudah pergi tadi bersama dengan Caca.
"Bau badannya udah kerasa," jawab Anta asal.
"Emang nyengat banget yah? Waktu gue dideket dia aja ngga bau kok. Cuma bau apek doang," Fathan terkekeh.
"Sama aja goblok!" Sahut Ken meminum kuah bakso dari mangkuk langsung.
"Habis istirahat, lo tugas dikelas sejarah kan, mbak?" Tanya Alam.
Anta mengangguk. "Tapi gue ngga ngajar kalian. Cuma ada sedikit game nanti."
Zidan mengerutkan keningnya, "game? Game apaan?"
"Tunggu aja nanti,"
🎈🎈🎈
Entah kenapa setiap Anta masuk ke kelas sejarah. Rasanya malas. Ia pasti selalu telat jika mengajar dikelas sejarah. Seperti sekarang. Seharusnya Anta sudah masuk. Tapi, dia telat 15 menit!
"Heran gue sama Kak Anta. Dia kenapa selalu telat sih masuk kekelas kita?" Celoteh Gina.
"Btw, Dodit sama Fandi kan belum kena hukuman yah?" Tanya Lina. Membuat anak sejarah tersadar.
Alam dkk juga baru mengingatnya.
"Apa jangan-jangan yang dimaksud game oleh mbak Anta itu ada hubungannya sama mereka?" Tanya Fathan.
Mereka duduk dipojokan. Menata kursi sedemikian rupa. Membuat pola lingkaran yang hanya untuk mereka berlima saja. Jadi tidak ada yang mendengarkannya.
"Iya kali," sahut Satria. Bermain game masak-masak an Lagi.
"Senangnya kita diajar sama mbak Anta," celetuk Alam.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLUEMARS
Genç KurguYang mau baca cerita ini. Harus follow dulu. Akun wattpad aku ya. Dan aku meminta kalian. Untuk menghargai karya aku. Terima kasih sebelumnya.