BLUEMARS 9

35 3 0
                                    

Aku diciptakan bukan untuk mencari cinta, tapi untuk mencari kebaikan. Tidak lebih dari itu!

-seseorang yang tidak diketahui namanya🌻-

🎈🎈🎈







Sma Uranus sudah tidak ada siswa maupun siswi lagi. Mereka semua sudah pulang. Termasuk karyawan sekolah. Sekarang sekolah senyap. Hanya terdengar kicauan burung. Goyangan daun-daunan yang bergerak sangat elok. Angin pun berhembus pelan. Seolah alam semesta ini tau bagaimana perasaan seorang cewek. Iya cewek, masih ada siswi di sekolah Uranus. Mungkin tidak ada yang tau keberadaannya. Karna gerbang sekolah pun sudah ditutup rapat.

"Tuhan memang tidak adil," Gumam cewek itu dibawah pohon rindang. Akar-akarnya merambat kemana-mana. Menggantung disudut-sudut. Jika dilihat dari jauh. Pohon itu akan menyeramkan. Tapi lihatlah jika dari dekat. Pohon ini sangat indah. Masih alami. Dipohon itu juga terdapat ayunan dari pohon itu sendiri.

Cewek itu tersenyum getir, "apa yang dia inginkan dari ku? Hanya menyiksa saja!"

Lambat laun matahari yang aslinya ada diatas kini semakin turun kebawah. Hari semakin gelap. Namun cewek itu tidak beranjak dari sana. Ia masih senantiasa bergeming dibawah pohon.

"Dasar makhluk bumi bodoh! Hanya berani meminta. Tidak bisakah mereka bekerja sendiri?! Bodoh!"

Cewek itu terkekeh pelan. Kenapa dia harus berada diposisi seperti ini? Dia hanya kebetulan menolong. Tidak lebih dari itu. Tapi kenapa Tuhan memberinya lebih dari itu?

Aku diciptakan bukan untuk mencari cinta, tapi untuk mencari kebaikan. Tidak lebih dari itu! --- Ucap cewek itu dalam hati. Lalu tertawa sinis

Cewek itu kembali menatap sekitar. Tidak ada siapapun. Tapi hatinya berkata. Ada sepasang mata yang sedari tadi memperhatikannya.

Tanpa mempedulikan apapun. Ia berdiri sembari tersenyum lebar. Melangkahkan kakinya dengan langkah pasti. Dari arah belakang. Cewek itu bisa merasakan sesuatu mengikuti dibelakangnya. Namun, ia tetap berjalan keluar.

Setelah sampai digerbang. Cewek itu berhenti. Seseorang yang ada dibelakang juga ikut berhenti. Cewek itu terkekeh. Tapi ia tidak menoleh kebelakang. Ia sudah tau siapa yang menguntitnya.

"Berhenti disana!" Perintah cewek itu tanpa menoleh kebelakang.

"Anjir, lo masih nguasain itu. Gue salut sama lo," Suaranya cenderung berat. Dia seorang laki-laki.

Cewek itu berbalik, menatap tajam kearah cowok dihadapannya. "Biasa aja. Lo aja yang kurang mempelajarinya!" Cewek itu mendengus. Sementara lelaki itu terkekeh lalu tertawa keras.

Lelaki itu ingin berbicara. Tapi cewek itu sudah menghilang bagai ditiup angin.

Lelaki itu mendengus, "dasar!"

🎈🎈🎈

Lain dengan seseorang yang masih misteri. Lain juga dengan kondisi Alam sekarang. Dia hancur. Bukan dia yang hancur tapi hatinya. Perempuan itu kenapa selalu mematahkan hatinya? Tidak bisakah dia menerima cinta Alam?

"Gue benci, benci, benci! Kenapa gue ngga terlahir seumuran sama mbak Anta sih?!" Alam memukul bantal yang tidak bersalah. Wajahnya ia tenggelemkan di ranjang. Tangannya masih sibuk memukul-mukuli bantal. Tidak seperti kebayakan laki-laki lainnya. Yang memukul tiang atau benda keras jika sedang kacau. Alam berbeda. Dia tidak mau melukai tangannya yang sangat berharga ini.

Pikiran Alam mulai berfikir negatif, "apa Anta udah punya pacar? Jadi dia ngga mau pacaran sama gue gitu?"

"Kalau itu bener. Gue ngga bakal ngebiarin itu terjadi!" Alam bersungut kesal.

BLUEMARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang