BLUEMARS 2

62 2 0
                                    


Kalian yang baca cerita aku kpopers bukan?

Sebutin idol kalian dong?

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Gunanya sahabat bukan untuk main-main. Tapi buat berbagi cerita senang dan duka.







"Alam tungguin gue!" Astaga pagi-pagi seperti ini. Gadis itu memulainya lagi! Alam tidak mempedulikan teriakan Kanaya. Dia berjalan cepat agar sampai kekelasnya.

"Alam berhenti. Kalo ngga gue cium bibir lo!" Ancam Kanaya. Seketika pemyda itu langsung menghentikan langkahnya. Tidak! Kanaya tidak boleh mengambil ciuman nya. Yang boleh mengambil hanya Anta seorang!

"Nah kaya gini kan enak." Kanaya tersenyum semringah.

"Apa?!" Tanya Alam dingin. Kan gue udah bilang. Gue kalau disekolah itu dingin!

"Jangan dingin-dingin Lam. Entar gue tambah cinta loh," Kanaya cengengesen. Alam memutar bola matanya malas. Kembali berjalan. Tidak mempedulikan Kanaya.

"Alam ih. Sukanya lari-larian. Pengin banget gue kejar yah?" Goda Kanaya. Tapi tidak akan mempan oleh seorang Alam Vierdani Agfrilian.

'Tuhan tolong selamatkan gue. Semoga ada keajaiban yang datang. Gue ngga mau berlama-lama sama anjing perempuan ini.' Alam berdoa dalam hati

"Alam? Gue seksi ngga hari ini?" Pertanyaan macam apa itu?! Dasar cewek sinting.

Alam menulikan telingannya. Tidak mau mendengarkan ucapan Kanaya. Yang tidak bermuthu. Lelaki itu tetap berjalan.

"Woy! Gue seksi ngga?" Tanya Kanaya masih ngotot. Dari penampialnnya Kanaya memang sangatlah modis. Baju sengaja ia ketatkan. Membentuk lekuk badan. Yang mebdekati sempurna. Rok dipotong. Tidak mentaati aturan sekolah.

"Kalo lo seksi emang nya gue peduli?!" Jawab Alam cuek.

"Jahat lo!"

"Bodo!"

"Alam!"

"Ngga denger!"

"Yaitu lo njawab. Berarti denger bego!" Kanaya menonyor kepala Alam.

"Hello pasangan muda. Ada apakah gerangan. Didalam rumah tangga itu. Ngga boleh KDRT!" Celetuk Ken yang sedang merangkul Intan. Intan melambaikan tangan ke arah Kanaya dan Alam.

"Najis!" Seru Alam tidak suka.

"Alah bilang aja lo seneng kan?!" Goda Ken. Alam melotot. Bukannya mbantuin gue. Eh ini palah nggodain! Bangke.

Wajah Alam berubah memelas. Meminta bantuan Ken. Berharap Ken peka. Jika Alam membutuhkan bantuannya.

Ken menganggukan kepala. Tau apa yang dimaksud Alam. "Intan lo ajak Kanaya dulu ya. Kelas lo kan sebelahan." Ken mengedipkan matanya ke Intan. Intan membalasnya dengan senyuman.

"Nay, ikut gue ke kelas yuk? Gue tau lo pasti belum ngerjain PR Fisika 'kan?" Intan sudah hafal dengan kelakuan teman kelas sebelahnya. Walau  mereka tidak terlalu akrab.

Kanaya memicingkan matanya. "Kok lo tau?"

"Lo lupa? Gue kan temannya Ola. Tadi males dia minta ajarin ke gue. Jadi nanti gue kasih tau deh," Intan gue salut sama lo.

"Tap-"

"Udahlah ayo," Ucap Intan menyela ucapan Kanaya. Lalu menarik tangan Kanaya. Perempuan itu pasrah saja. Namun sebenarnya. Kanaya tidak rela. Dia tidak mau meninggalkan Alam.

BLUEMARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang