Satu persatu dari mereka memasuki kamar bak kapal pecah milih Jisung. Mereka melangkah hati-hati demi menghindari serpihan-serpihan kecil yang mungkin akan menyakiti kaki mereka.
Mereka duduk melingkar di atas kasur Jisung; satu-satunya tempat yang tidak terkontaminasi serpihan barang-barang Jisung.
"Jadi, ceritakan bagaimana itu bisa terjadi?" ucap Mark.
Dengan cengiran khas seorang Park Jisung, ia mulai menjelaskan, "Jadi begini hyung, tadi pagi, saat aku baru bangun dan baru diteriaki oleh Renjun hyung, tiba-tiba saja barang-barang di kamarku sudah berterbangan dan saling menabrak satu sama lain. Renjun hyung bahkan nyaris terkena oleh mainan mobil-mobilan kesayangan ku yang sekarang hanya tinggal nama saja." Jelas Jisung dengan menatap sedih bangkai mainan mobil-mobilannya yang tergeletak tak berdaya dengan bagian-bagian yang sudah hancur di lantai.
"Bagaimana itu bisa terjadi?" tanya Haechan.
Jisung mengangkat kedua bahunya sambil menggeleng, "Tidak tau, hyung. Tiba-tiba saja sudah begitu." Jawab Jisung.
Mereka berenam terdiam, "Aku juga baru-baru ini bisa mendengar suara hewan-hewan berbicara denganku." Ucap Renjun setelahnya.
Mereka semua lantas mengalihkan pandangannya ke arah Renjun, "Itukah alasan kau sering melamun belakangan ini?" tanya Haechan menatap Renjun.
Renjun mengangguk, "Benar sekali. Aku kebingungan, panik, dan kesal. Bagaimana ceritanya manusia normal bisa mendengar suara hewan seperti itu, kan." Lanjut Renjun.
"Aku bisa menyamar menjadi orang lain." Sahut Jeno.
"Maksudmu?" respon Mark.
Jeno sontak saja mengubah dirinya menjadi Mark yang berada di sebelahnya—yang mana membuat yang lain menahan napas karena kaget, "Itulah mengapa kalian tidak bisa menemukan tanaman unik yang ada di dapur lagi. Aku mengubah diriku menjadi itu, dan menempatkan diriku di dapur. Kukira penyamaranku berhasil, namun ternyata Haechan cukup jeli untuk menyadari noda tepung yang ditumpahkan Jaemin menempel di pipiku. Dan aku juga kaget saat Haechan bisa mengingat hal itu. Padahal aku sudah memanipulasi pikiran kalian supaya kalian bertindak seolah tidak pernah melihat tanaman itu sama sekali." Ucap Jeno dalam raga Mark
"Maksud hyung? Hyung juga bisa mengubah pikiran kami?" tanya Chenle.
Jeno mengangguk dan megubah tubuhnya menjadi dirinya sendiri, "Aku bisa memanipulasi pikiran. Aku bisa saja membuat kalian melupakan hal ini dan menggantinya dengan hal lain. Jadi kalian tidak melupakan hari ini, namun kalian melupakan kejadian ini. Kalian hanya ingat apa yang aku masukkan ke pikiran kalian." Jawab Jeno coba menjelaskan.
Jisung mengerutkan dahinya bingung, "Maksudnya, hyung?"
"Begini, seperti yang sudah terjadi saja. Saat itu kita berenam mengakan rapat dadakan juga. Sebelum rapat terjadi, kalian sempat melihat tanaman unik dan cantik berada di atas counter dapur. Namun, saat kalian keluar kamar, tanaman itu sudah tidak ada lagi. Tidak ada dari kalian yang menyadari hal itu karena aku sudah memanipulasi pikiran kalian menjadi tidak ada apa-apa di atas counter itu dan hanya ada sedikit noda bekas tepung Jaemin, aku memiliki tanda itu karena sudah membantu Jaemin membuat adonan—padahal aku saja dilarang menyentuh dapur. Tapi anehnya, Haechan justru mengingat pot itu, padahal aku yakin aku sudah memanipulasi pikiran kalian semua." Jawab Jeno menjelaskan secara pelan-pelan.
Yang lainnya mengangguk, kecuali Mark. "Tunggu, kalian pernah mengadakan rapat dadakan sebelum ini? Kapan? Kok aku tidak ingat? Kalian mengajakku, kan?" tanya Mark beruntun.
Renjun meringis, "Aduh hyung, maaf. Saat itu aku memang tidak bermaksud untuk mengajak hyung dalam rapat dadakannya. Hal itu tak lain karena aku pernah melihat hyung berbicara dengan angin kosong. Aku kira hyung sakit karena sibuknya kegiatan hyung tahun ini." Ujar Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
selcouth | | nct dream☘️
Fantasy𝘀𝗲𝗹𝗰𝗼𝘂𝘁𝗵 (𝘢𝘥𝘫.) ; 𝑢𝑛𝑓𝑎𝑚𝑖𝑙𝑖𝑎𝑟, 𝑟𝑎𝑟𝑒, 𝑠𝑡𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒, 𝑎𝑛𝑑 𝑦𝑒𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑣𝑒𝑙𝑜𝑢𝑠 Bagaimana jika idol yang selama ini kita lihat di-TV berisikan para penyihir yang masih hidup di abad ini? Mari kita simak perjalanan angg...