t i g a - b e l a s

975 147 13
                                    

"Jaemin hyung dimana?" tanya Chenle saat dirinya memasuki kamar Jaemin. Ia beserta Jisung baru saja sampai ke dorm dengan harapan bisa menemui Jaemin sesampainya mereka di dorm. Namun kedua maknae ini harus menelan rasa kecewa karena yang saat ini sedang duduk di Kasur Jaemin hanyalah Mark dan Haechan—tidak ada tanda-tanda kehadiran Jaemin.

"Renjun dan Jeno dimana?" bukannya menjawab, Haechan justru bertanya balik dengan dua maknae.

"Sedang dijalan. Tadi aku beserta Chenle langsung berlari kesini." Ucap Jisung.

"Kemari." ucap Mark sambil menepuk Kasur disampingnya, menyuruh dua maknae itu untuk duduk dan mengistirahatkan badannya di Kasur.

"Tunggu, sebelum kalian duduk, harap ganti baju dan bersihkan kaki kalian." Ucap Haechan tiba-tiba.

Jisung menghentikan langkahnya, "Hyung tau darimana kita tidak boleh duduk di Kasur Jaemin hyung sebelum membersihkan diri?" tanya Jisung.

Haechan tersenyum miring, "Tentu saja aku tau! Aku seumuran dengannya, jadi aku tau dengan jelas soal itu!" seru Haechan tidak terima.

Chenle menaikkan kedua bahunya dan dengan cueknya mengabaikan kata-kata Haechan barusan, mendudukan dirinya diatas Kasur Jaemin dengan keadaan kotor sehabis dari luar.

"Aw!" Chenle menjerit sampai melompat kaget.

"Ada apa?" tanya Jisung penasaran.

"Ada yang mencubit paha ku." Ringis Chenle sambil mengelus bagian yang tadi ia rasa dicubit.

"Bagaimana bisa? Haechan hyung dan Mark hyung tidak memiliki tangan sepanjng itu untuk mencubitmu yang duduk dihadapan mereka, tahu. Aku juga tidak melihat adanya pergerakan dari Haechan hyung dan Mark hyung." Bantah Jisung tidak percaya.

Chenle memutar bola matanya kesal, "Yasudah kalua tidak percaya." Gerutunya pelan.

"Apa itu tadi, hyung?" tanya Chenle sambil menatap Haechan dan Mark.

"Kan sudah kubilang, ganti baju kalian, dan tunggu sampai Renjun beserta Jeno kesini, baru kujelaskan alasan kenapa kau bisa terasa kena cubit seperti itu." Jawab Haechan enteng.

Dengan mulut yang tidak berhenti menggerutu, Chenle dan Jiaung bergerak menuju toilet yang berada di luar kamar Jaemin, dan mengganti pakaian mereka—Chenle menggunakan pakaian Jisung karena ia tidak menyimpan 1 pakaianpun di dorm ini.

"Menurutmu kenapa akku bisa dicubit seprti itu?" bisik Cehnle kepada Jisung yang duduk di sebelahnya.

Jisung mengangkat kedua bahunya tanda tidak tau,"Tidak tau, tanyakan saja pada Haechan hyung atau Mark hyung." Jawab Jisung enteng.

Chenle menoyor pelan dahi Jisung karena sebal, "Tadi Haechan hyung kan bilang kita disuruh tunggu Renjun hyung dan Jeno hyung." Jawab Chenle.

"Yasudah tunggu Renjun hyung dan Jeno hyung datang, lalu tanyakan pada Haechan hyung kau itu kenapa." Sahut Jisung pelan.

Chenle menarik napas dan menghembuskannya secara kasar, "Terserahlah."

***

Keenam—sebenarnya tujuh—anggota NCT Dream telah berkumpul di kamar Jaemin dan Jisung. Semuanya sudah berganti pakaian setelah diingatkan oleh Haechan tentang kebiasaan Jaemin dan ditakut-takuti oleh Chenle mengenai hantu yang menempati kamar Jisung dan Jaemin itu.

"Mana Jaemin?" tanya Renjun pertama kali, sama seperti apa yang ditanyakan oleh Chenle tadi. Jeno dan Renjun mengalihkan pandangan mereka ke Mark selaku hyung tertua di dalam ruangan itu.

selcouth  | | nct dream☘️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang