s e p u l u h

1K 141 5
                                    

Ini hari ke sepuluh semenjak mereka melakukan pencarian Jaemin, mereka bergantian mendatangi Sungai Han. Sudah beberapa kali mereka datang ke Sungai Han, namun sampai sekarang mereka tidak pernah bisa bertemu Jaemin. Kekuatan membaca masa depan miliki Chenle-pun tidak melihat tanda-tanda kapan mereka bisa bertemu Jaemin. Jadi, mereka hanya mengandalkan insting mereka untuk mencari Jaemin.

Ah ya, semenjak mereka tau mereka punya kekuatan spesial itu, banyak dari mereka yang melatih kekuatan mereka sedikit demi sedikit. Terutama Renjun, kekuatan milik lelaki itu sesungguhnya sangat berguna jika saja ia tau bagaimana caranya mengatur hewan-hewan yang ingin berbicara padanya, seperti saat ini.

"Bagaimana hyung?" tanya Jisung saat melihat Renjun menghela napas lelah. Hari ini adalah giliran mereka untuk datang ke Sungai Han untuk mencari Jaemin.

Renjun menggeleng, "Mereka masih berebutan. Pusing sekali aku mendengar mereka berebutan berbicara seperti itu. Yang satu minta makan, yang satu kedinginan, bahkan ada yang minta dibawa pulang." Gerutu Renjun.

Jisung menatap Renjun kasihan. Ini sudah kelima kalinya Renjun mencoba berbicara dengan hewan-hewan yang berada di Sungai Han—kebanyakan kucing liar. Ternyata, setelah mengetahui kekuatannya-pun, Renjun merasa tidak berguna. Karena hewan-hewan itu merupakan hewan liar, jadi mereka hanya meminta apa yang mereka butuhkan.

Pernah sekali, mereka memberikan hewan-hewan itu makan, dengan maksud setelah hewan-hewan itu kenyang, mereka diharapkan bisa memberikan informasi tentang keberadaan Jaemin. Namun, yang terjadi justru setelah makanan mereka habis, mereka malah pergi tanpa mau memberikan informasi sedikitpun tentang keberadaan Jaemin.

"Bagaimana ini?" gumam Jisung.

Renjun menggeleng putus asa. Kepala nya penuh dengan teriakan kucing-kucing liar itu. Renjun membuka matanya saat mendengar satu suara,

"Kau mencari Na Jaemin?"

Renjun mengangguk, "Kau... yang mana?" tanya Renjun masih sambil mencari keberadaan hewan yang tadi berbicara.

"Aku tidak yakin mau menampakkan diriku. Namun, kau perlu tau, datanglah besok. Bersama dengan member-member mu yang lain. Harus semua member." Suara itu terdengar samar di telinga Renjun, membuatnya menjauhi gerombolan kucing liar—yang sedang dielus-elus oleh Jisung, dan mendekati asal suara.

"Jangan mendekat! Aku tidak yakin bisa menahan rasa laparku jika kau mendekati aku!" mendengar itu, Renjun sontak saja menghentikan langkahnya.

"Tapi aku ingin tau kau siapa, baru aku bisa memutuskan untuk percaya atau tidak denganmu." Ucap Renjun sambil melangkahkan kakinya lagi ke asal suara.

"Sungguh kau akan menyesal. Aku belum pernah bertemu manusia. Aku yakin aku akan berujung mencelakaimu!"

Renjun tidak menjawab, dan masih berjalan mendekati asal suara itu.

"Hei manusia! Jangan dekati aku! Aku dapat pastikan kau akan berakhir di rumah sakit bila kau mendekati aku!"

"Bagaimana bisa aku berakhir di rumah sakit," gumam Renjun pelan.

"Renjun hyung!" Renjun menoleh saat mendengar suara memanggil namanya. Dilihatnya Jisung yang sedang menunjukkan ponselnya—padahal Renjun tidak bisa melihat apapun.

"Ada apa?" balas Renjun sambil berteriak dikarenakan jarak mereka yang cukup jauh.

"Jeno hyung menelpon! Katanya kita harus secepatnya datang ke dorm!" teriak Jisung.

Renjun menghela napas lalu mengangguk, "Baiklah!" jawabnya.

Renjun membalikkan badannya, "Baiklah Tuan Hewan Yang Tidak Di Ketahui Identitasnya. Aku percaya dengan ucapanmu. Besok aku akan datang secara full team, kuharap kau tidak berbohong." Ucapnya terakhir sebelum berlari menghampiri Jisung yang sudah cemberut karena Renjun memakan waktu lama untuk datang.

selcouth  | | nct dream☘️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang