PENANTIAN DIUJUNG JALAN
Masih tak berdaya akan semua yang telah terjadi. Sepertinya kaki-kaki ini sudah tak mampu lagi untuk berdiri. Bahkan harapan tak bisa sekuat kemarin. Cindy masih memeluk erat buku harian Fiki. Cucuran air mata tak bisa menebus kesalahan yang telah terjadi. Kesalahan yang telah menyianyiakan cinta yang suci. Namun apa daya, semua telah terjadi. Anak panah itu telah terlanjur melesat dan dilepaskan. Kuasa Tuhan lebih tinggi. Bahkan rencana dan cara apapun tak bisa untuk mengunggulinya. ia teringat akan apa yang telah terjadi, kenangan itu pengorbanan itu. Sepertinya tak bisa dengan mudah untuk berpaling dari ingatan.
Aku akan selalu mengingat akan apa yang telah engkau pesankan. Aku tahu jika air mata ini tak akan pernah bisa menebus kebaikanmu. Tak akan bisa menebus rasa perhatian dan kasih sayangmu. Tapi izinkanlah aku sekali ini saja untuk menangis sepuasnya. Ya kali ini saja. Setelah esok, aku akan seperti sedia kala. Menjadi Cindy yang selalu ceria, menjadi Cindy yang selalu engkau idam-idamkan. Akan aku jaga apa yang telah engkau berikan Fiki. Aku berjajanji dalam hatiku, dan di tempat ini. Aku akan selalu kuat, seperti engkau kuat menjaga cintaku yang telah hilang bersama cinta yang lain. Aku akan menjadi batu karang yang sangat keras, sekeras kepala dirimu yang mau menungguku bersama cinta yang lain. Dan pastinya aku akan menjaga cinta ini, seperti engkau telah menanam mawar putih itu dan merawatnya hingga sekarang. Dan aku akan selalu mencintaimu Fiki. Walaupun sekarang engkau telah meninggalkanku dalam kesendirian. Ya.. aku akan mencintaimu, tetap mencintaimu dan selalu mencintaimu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian di Ujung Jalan
RomanceNovel "Penantian di ujung jalan" Genre : Novel Penulis : Luqman Taufiq  Editor & Layout : Boneka Lilin Design Cover : BoLin Penerbit : Harfeey ISBN : 978-602-1200-29-2 Tebal : 280  Hlm, 14, 8 x 21 cm (A5) sinopsis Terekam s...