KEINDAHAN CINTA MENUTUPI RASA SAKIT

362 2 0
                                    

KEINDAHAN CINTA MENUTUPI RASA SAKIT

Sejak kejadian tempo hari, Fiki lebih sering terlihat melewati waktu senggangnya dengan berdiam diri. Ia mencoba untuk menenangkan bahkan mengubah prespektif perasaannya terhadap Cindy. Karena jika ia tak merubah daya Fikirannya yang cenderung negatif, maka secara perlahan-lahan dapat merusak dirinya sendiri. Rasa cemburu tiada henti yang jelas saja tak bisa diungkapkan. Jika tak dihentikan, maka akan merubah diri Fiki menjadi tak terkendali. Mengingat hubungan mereka hanyalah sebatas perselingkuhan, yang mau tak mau dari salah satu pihak harus mengerti untuk menjalankan hubungan yang telah mereka jalin.

Suatu hari setelah pulang kuliah, Fiki dan Cindy memutuskan untuk meluangkan waktu bersama, sekedar menghilangkan penat dikampus. Mereka berdua mengunjungi taman yang indah. Banyak pohon yang menjulang tinggi dan rimbun memayungi seisi taman. Taman bunga yang menyebar luas menghiasi bahkan membuat taman itu semakin sejuk dipandang. Ayunan, jungkat-jungkit, prosotan adalah salah satu wahana permainan yang tak bisa ditinggalkan. Tawa anak-anak kecil yang membahana dan mereka terlihat asyik berlarian. Banyak orang berlalu lalang disekitar taman, dengan pacar maupun dengan teman-temannya, sekedar ingin menikmati ke asrian taman ini. Tak jauh dari taman ada sebuah tanah lapang yang sangat luas, dan berbatasan dengan tebing yang terjal dan indah. Di tebing tersebut kita dapat melihat panorama yang indah, melihat luas apa yang ada di bawah tebing. Rumah-rumah, jalan raya, pohon-pohon dan semua panorama Surabaya bisa dilihat diatas tebing.

“Sayang kamu mau bawa aku kemana?” Tanya Cindy.

“Aku akan bawa kamu ketempat paling aku suka, disini aku sering sekali mengungkapkan perasaanku, kekecewaanku, kekesalanku dan semuanya yang aku rasakan. Karena disini aku bebas berteriak sekencang apapun tanpa ada orang yang mengganggu. Meluapkan apa yang aku rasakan dengan jujur, tanpa ada orang yang dapat mendengar atas semua teriakanku ditebing itu.” Jelas Fiki.

“Apakah kamu akan meluapkan kekesalanmu dan amarahmu kepadaku tentang masalah kemarin lusa?” Keingin tahuan cindy mulai tumbul. Dan Fiki hanya tersenyum dengan pertanyaan Cindy.

“Senyumanmu membuat aku semakin penasaran sayang?” Ungkap Cindy.

Dan setelah mereka sampai di taman, mereka menapaki jalan setapak yang dikelilingi ilalang-ilalang nan indah. Pohon-pohon yang menjulang tinggi menemani perjalanan mereka menapaki jalan. Dan tak terasa sampailah mereka pada sebuah lahan yang luas dan indah. Dikelilingi rerumputan dan padang ilalang yang tertata rapi. Dan ditempat ini berbatasan dengan sebuah tebing yang sangat curam. Sejauh mata memandang begitu indah dan begitu luas. Rumah-rumah dan jalan raya nampak begitu kecil dilihat dari atas tebing yang curam ini. Hembusan angin yang sejuk membuat siapapun yang datang kesitu akan merasa nyaman. Tak banyak orang yang tau tentang tempat ini. Fiki berhanti dan memandang seluruh sudut yang ada. Ia tersenyum kepada Cindy dan tiba-tiba ia melangkahkan kakinya dibibir tebing yang curam itu. Tinggal beberapa centi saja bila ia terjatuh atau terpeleset. Maka tubuhnya akan menggelinding kebawah dan ia akan mati seketika itu juga.

“Apa yang akan kamu lakukan ditebing itu, menjauhlah dari bibir tebing itu!” Teriak Cindy kepada Fiki. Dan Fiki hanya menoleh dan tersenyum kearahnya.

“Tolong kamu jangan lakukan itu. Aku tahu aku salah. Aku tak mau kamu mati. Dan aku begitu sangat mencintaimu.” Cindy mulai menangis dan mencoba menghalangi Fiki yang ia pikir mau bunuh diri.

Tiba-tiba Fiki berteriak dengan lantang.

“TUHAN ENGKAU TAU DIRIKU, AKU BEGITU MENCINTAI WANITA INI. SESOSOK WANITA YANG SEKARANG BERSAMAKU. DAN DIA JUGA BEGITU MENCINTAIKU. APAKAH AKU SALAH DENGAN PERASAANKU? KENAPA ENGKAU MEMPERTEMUKAN KAMI TERLAMBAT? KENAPA ENGKAU MEMPERTEMUKAN KAMI DISAAT YANG TIDAK TEPAT. DISAAT IA TELAH MENJADI PERHIASAAN ORANG LAIN. APAKAH AKU SALAH JIKA AKU MENGINGINKAN PERHIASAAN ITU. JIKA ENGKAU MENGIJINKAN, AKU JANJI AKAN MERAWAT DAN MENJAGA PERHIASAN ITU SAMPAI KAPANPUN, BAHKAN SAMPAI AKU MATI SEKALIPUN. CINTA BEGITU CEPAT MENYEBAR. DAN TELAH MEMBUTAKAN PANDANGANKU. HATI INI TERKACAUKAN OLEH PERASAAN-PERASAAN ITU. APAKAH AKU HARUS MATI SEKARANG TUHAN???

Penantian di Ujung JalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang