KADO TERINDAH DARI SELINGKUHAN

1.9K 2 0
                                    

KADO TERINDAH DARI SELINGKUHAN

 

            Besok adalah hari spesial bagi Cindy. Ia akan merayakan hari ulang tahunnya yang ke delapan belas. Itulah yang membuat Fiki sibuk akhir-akhir ini. ia mempersiapkan hadiah terindah buat kekasihnya tercinta. Semua telah ia siapkan, semua telah tertata dan terbungkus rapi dengan kertas kado berwarna merah.

            “Hmmmm... Semoga kekasihku tercinta ini senang dengan kejutan yang telah aku persiapkan ini di hari ulang tahunnya nanti.”  Gumam Fiki dalam hatinya.

            Setelah dirasa ia mempersiapkan semua kejutan yang akan diberikan nanti, ia iseng membuka acount facebooknya, dan ternyata di beranda penuh dengan status Cindy yang berharap di hari ultahnya nanti, Cindy bisa merayakan dengan pacarnya. Sedikit terpukul hati Fiki melihat status Cindy di facebook yang mengharapkan kehadiran pacarnya. Orang yang paling ia cintai dan paling ia harapkan ternyata lebih mengharapkan orang lain. Padahal ia telah mempersiapkan semuanya buat Cindy. Buat orang yang ia cintai saat ini.

            “Ahhh.. sudahlah, yang terpenting aku sudah memberikan yang terbaik  buat Cindy. Kalau ia mengharapkan orang lain, dan jika ia tak menyukai dengan kejutanku nanti tak masalah. Aku juga tahu akan statusku saat ini. aku hanya seorang selingkuhan yang gak begitu diharapkan. Bukan seorang pacar yang selalu diagung-agungkan.” Fiki cuek dengan status Cindy yang ada di facebook.

            Saat ulang tahunnya, memang pacar Cindy tak pernah menyempatkan diri untuk pulang ke Surabaya. Ia disibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan yang ada di Bali, dan akan pulang ke Surabaya kalau memang ada tugas dari kantor untuk diselesaikan di Surabaya. Itupun hanya sesaat dalam hitungan hari. Sehingga Cindy berharap di hari ultahnya ia bisa merayakan dengan pacarnya.

            Tepat jam dua belas malam, tanggal 4 Desember 2012, Fiki menelphon Cindy.

            “Hallo assalamualaikum”.

            “Wa alaikum salam”. Terlihat suara Cindy yang masih mengantuk.

            “Kamu sudah tidur ya sayang, kok dari tadi aku sms kamu tapi tak satupun ada balasannya?” Tanya Fiki.

            “Ia maaf ya sayang, aku ketiduran. Jadi aku tak tau kalau kamu sms aku.”

            “Iya tak apa-apa kok sayang, Kamu tahu gak ini hari apa?” Ia mencoba bertanya untuk memancing apakah ia lupa dengan hari ultahnya.

            “Hmmm.. hari apa ya, aku kok lupa, kamis malam sabtu, eh salah kamis malam selasa”.

            “Haduh masak ada sih hari kayak gitu, yang ada itu kamis malam minggu, hahaha... kamis malam jumat sayang?”

            “Hehehhehe.. namanya juga orang baru bangun tidur. Jadi nyawanya belum terkumpul sepenuhnya. Mungkin masih tertinggal dan belum balik sampai sekarang.”

            “Emangnya tertinggal dimana?

            “Dihatimu sayang. Hehehhehe?” Cindy tertawa membahana di tengah malam (kayak kuntilanak aja tuh ketawa tengah malam).

            “Haduhh.. kamu bangun tidur aja aku uda di kaneboin.”

            “Kanebo.. digombalin maksudmu?” Cindy agak mengkerutkan kening melihat kata-kata Fiki.

            “Oh ia maksudku di gombalin. Hahhahaahaha”. Tawa Fiki mencekik di gelapnya malam ( kayak tawa genderuwo pohon semangka).

Penantian di Ujung JalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang