SETIAKU YANG AKU INGIN HANYA AKU DAN KAMU, TANPA DIA

318 1 0
                                    

SETIAKU YANG AKU INGIN HANYA AKU DAN KAMU, TANPA DIA

 

            Seiring berjalannya waktu, seiring berjalannya cinta, cinta tak akan pernah berhenti. Mencari apa yang ia cari, merasa apa yang ingin ia rasakan. Cinta adalah sesosok kerinduan yang mendalam dan menyatu, dalam kasih dan lamunan yang syahdu. Hingga satu saat nanti cinta akan menjadi sesuatu yang dipertimbangkan. Apakah cinta yang ia rasakan adalah suci dan tulus. Atau hanya sebuah rasa kasihan, simpati atau perasan yang lainya. Cinta hanya bisa dirasakan oleh dua hati yang saling suka satu sama lain, cinta tak bisa ditolak dan dihindari. Dan ketahuilah cinta sejati tak akan pernah terbagi. Entah sampai kapan perasaan kebimbangan akan menyelimuti ini. Hingga sosok yang telah didamba akhirnya datang dan menjadi mimpi. Mimpi dan harapan besar. Mimpi akan perasaan yang selalu dikasihi tanpa ada suatu pembatas orang lain. Hanya aku, kamu dan kedua cinta kita. Menjadi satu, dan itulah cita sejati yang sesungguhnya.

            Dan tak bisa dipungkiri. Fiki yang mencintainya begitu tulus, membuatnya Cindy semakin bingung untuk memilih antara dua pilihan. Apakah Cindy akan memilih satu cinta yang nantinya akan menjadi singgasana terakhirnya. Dan apakah ia akan selalu diliputi perasan kebimbangan tiap harinya. Ahh.. jika semua terasa ragu, maka raga akan semakin menderu . Tak ada kata yang bisa mewakili apa yang dirasakan Cindy. Ia dihadapkan oleh sesuatu yang sulit. Memilih untuk mempertahankan hubungan dengan pacarnya yang dari awal sudah ia rasakan begitu sulit. Ataukah ia memilih Fiki yang begitu mencintainya dengan tulus, tetapi ia sudah terikat oleh komitmen yang telah ia buat? Seandaiya saja ia memilih, ia ingin sekali bertemu dengan Fiki sebelum ia dipertemukan dengan Bayu. Karena menurutnya Bayulah yang membuatnya sepeti ini. Ia tak bisa melepaskan apa yang telah ia lakukan kepada Cindy. Apakah semua wanita yang telah direnggut kesuciaanya, harus merelakan semua hidupya kepada orang yang telah merusaknya? Ataukah ia hanya bisa diam saja dengan apa yang telah terjadi. Semua begitu sulit, seakan tak mempunyai masa depan lagi kecuali dengan dia. Dengan orang yang telah merenggut kesuciannya. Begitu tulus Cinta Fiki, tapi ia harus dihadapkan oleh keadaan seperti ini. Ya Tuhan.. inilah cinta, penuh banyak kebimbangan dan problema. Cinta merupakan kedewasaan bahkan cinta adalah suatu pilhan.

            Hari-hari mereka lewati dengan penuh rasa cinta, cinta yang harus merelakan pasanganya berbagi dengan orang lain. Ya.. cinta yang dibagi, separuh untukku dan separuh lagi untuk orang lain. Terkadang Fiki memikirkan akan hal ini. Bertanya-tanya akan dirinya sendiri. Apakah ini sudah menjadi keputusannya? Mencintai yang telah mempunyai hubungan dengan orang lain. Mencintai seseorang dan harus rela berbagi kasih bersama dengan orang lain. Ia menangis, ia menjerit dalam senyuman cinta yang tulus. Tak ada yang tahu akan jeritan dan tangisanya. Karena kekuatan cinta yang tulus telah menutupi rasa sakit yang teramat sangat. Yang ia inginkan adalah kesetiaan. Kesetiaan akan cinta yang telah ia berikan dibalas dengan kesetiaan cinta dari orang yang ia kasihi. Hanya aku, kamu dan cinta kita berdua. Apakah ia akan menunggu sampai kesetiaan yang ia impikan ada dalam genggamannya. Sampai kapan? Ia tak tahu akan semua itu. Yang ia tahu ia telah memberikan suatu yang terbaik kepada orang yang terkasih. Ia percaya bahwa hidup akan selalu mengikuti hukum archimedes, hukum sebab akibat. Siapa yang menanam kebaikan maka akan berbuah kebaikan pula, begitu juga sebaiknya, siapa yang akan memberikan cinta yang tulus. Kelak ia akan bahagia bersama dengan ketulusan cintanya. Penantiannya adalah suatu proses pembelajaran akan hidup dan ia yakin apa yang ia lakukan akan manis dikemudian harinya.

            Besok adalah hari dimana hubungan perjalanan cinta Fiki dan Cinddy sudah berjalan selama dua bulan. Dan seperti biasanya Fiki tak pernah melupakan hari bersejarah dalam kehidupannya. Happy aniversary yang ke dua bulan bersama orang terkasihnya. Tepat jam dua belas malam seperti bulan lalu Fiki menelpon Cindy. Ya.. seperti hari ini.

Penantian di Ujung JalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang