Kabur

2.4K 311 54
                                    

' Halte '
jichen

^
^
^
^
^
^

happy reading💖

^
^
^

Niatnya, Chenle itu kabur dari rumah tapi tidak tahunya dia justru terdampar ditempat seperti ini. Salahkan papanya, yang menurutnya sangat menyebalkan itu.

Chenle tidak tahu dia sedang dimana. Sudah pukul sepuluh lewat sekarang, dan tempat ini semakin sepi saat gelap. Karena lelah berjalan dan tidak tahu arah jalan pulang, seperti butiran debu, akhirnya Chenle memutuskan untuk duduk saja dihalte terdekat.

Papan informasi mengatakan bahwa bus terakhir yang lewat jalur itu adalah pada pukul 10.00 malam, itu berarti bus terakhir sudah lewat lima belas menit yang lalu. Damn.


Sialnya lagi, ponsel Chenle sudah mati. Double Kill.




Ingin menangis, tapi ditahan. Dia berdoa saja supaya tidak ada hantu, orang gila, atau penjahat yabg lewat.

Beberapa saat kemudian, seseorang terlihat mendekat ke halte dimana Chenle berada, karena memang di tempat itulah yang paling terang.

Orang itu mendorong motornya yang seperti mogok, entah kehabisan bensin atau bannya yang bocor, yang jelas orang itu sedang sama sialnya dengan dirinya.

Orang ini adalah Jisung, tapi di sini mereka tidak saling mengenal, belum.

Jisung memarkir motornya didepan halte, lalu menghampiri Chenle yang dari tadi sok berusaha tidak memperhatikan kedatangan Jisung, tapi sebenarnya dia penasaran sekali dengan orang ini.

Chenle hanya takut kalau ternyata orang yang bersamanya sekarang ini adalah seorang penjahat kelamin. Aduuh.

Jisung mengeluarkan sebungkus Marlboro dari saku jaketnya, lalu menyelipkan sebuah ke bibirnya, masih menghampiri Chenle.

Jantung Chenle hampir saja copot. Bukan karena dia takut setengah mati, tapi karena orang dihadapannya ini ganteng sekali. Heoll.

"Bagi korek, boleh?" Jisung bertanya.

"Sorry, nggak jual korek." Chenle sok judes, muka ganteng belum tentu dia bukanlah seorang penjahat kelamin. ohh yeahh.

" Jualnya apa dong?" Jisung menaikkan sebelah alisnya.

"Jual ginjal buat nonton konser NCT Dream."

"Curhat Kamu?" Jisung semakin menaikkan sebelah alisnya.


Chenle tidak menjawab, dia berusaha mengabaikan Jisung.

Kok lucu juga si Jisung malam-malam gini nemuin makhluk aneh begini.

Akhirnya Jisung ikut duduk di kursi halte. Jarak dengan Chenle hanya sekitar satu meteran.

Jisung memilin-milin rokok yang gagal dia nyalakan," tahu ada toko yang buka dua puluh jam di sekitar sini?"

Chenle mengedikan bahu.

Fluffy ¤sungle¤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang