apotekmart

9.7K 656 157
                                    

'apotek'
sungle




Malam ini jisung terpaksa harus menemani jeno hyung minum - minum. Sahabatnya itu sedang bertengkar hebat dengan pacarnya katanya. Bertengkar dengan pacar saja kenapa harus minum sebanyak itu sih, kan sekarang jisung juga yang repot. Ngomong - ngomong, jisung lagi kosong alias jomblo, makanya dia lagi nggak peka sama yang begituan.


jeno mabuk berat, padahal besok dia harus masuk kerja seperti biasanya. Jadi, jisung berinisiatif menepikan mobil mereka malam itu, saat hendak mengantar jeno ke apartementnya, untuk mampir sebentar keapotek 24 jam guna mencarikan jeno obat pereda mabuk yang akan membantunya.




Tiiinggg


jisung mendorong pintu apotek dan bunyi lonceng terdengar.


"selamat datang di apotaemart. selamat berbelanja." sapa si pelayan apotek ramah.


Kok seperti sapaannya tidak asing ya, kayak pernah denger di mana gitu. Apa jangan - jangan mantannya jisung dulu sering bilang begitu? Ah sudahlah, jisung sudah lupa tuh.



Tapi ini benar Apotek bukan ya, kok sepertinya jisung salah masuk, sejak kapan apotek isinya makhluk cantik begitu? jisung salfok sama yang jaga.


"mba, ada minuman pereda mabuk nggak?" jisung bertanya, tapi matanya jelalatan liatin yang jaga.


"mbak, mbak, saya cowok om!" chenle kesel, ini bukan pertama kalinya dia gantiin jaemin buat jaga malam dan berakhir digodain sama cowok macam pelanggan yang satu ini.


" Eh cowok ya? maaf deh, habis manis sih, bikin saya khilaf dong. jangan panggil om dong, saya masih muda, panggil sayang aja." Jisung nyengir.

chenle diem, dia kebal sama laki laki kardus.

merasa tidak direspon, akhirnya jisung balik ke misi utamanya, "Minuman pereda mabuknya dong, tiga aja."

"oke." jawab chenle santai sambil mengambil pesanan jisung.

chenle meletakkan minuman pereda mabuknya di atas meja kasir.

"yang ini boleh langsung saya minum?"jisung bertanya, chenle hanya mengangguk dan fokus menghitung belanjaan jisung.

jisung membuka minuman perada mabuk itu dan langsung meminumnya. padahal dia kan tadi hanya menemani jeno saja, tidak ikutan minum apa lagi sampai mabuk.

"kok kayanya minuman pereda mabuknya kurang tokcer ya, saya kayaknya masih mabuk nih." keningnya mengernyit.

"Ah, masa?" chenle menyerahkan struk pembayaran pada jisung.


"iya, soalnya kayaknya saya masih mabuk nih, masa saya liat ada bidadari didepan saya sekarang?"


Lah! pengen rasanya chenle melemper mesin kasir ke kepala pelanggan di depannya ini.

"Hansaplast ada?" jisung tiba - tiba berubah serius.

"ada." jawab chenle.


"mau dong, yang banyak. saya kayaknya butuh stok banyak buat persiapan jatuh bangun mengejar kamu."

" mau saya pasangin sekalia nggak hansaplastnya?"

"boleh." jisung nyengir semangat, "mau pasang di mana park?"

"Diotak kamu. kayaknya ada saraf yang putus deh." sarkas chenle.

"Kayaknya saya baik - baik saja selama ini, ini pasti gara-gara kamu deh, tanggung jawab dong kamu, ya park"

"park perk park perk, nama saya zhong chenle, bukan park." waduh, keceplosan si chenle, kenapa dia malah nyebut namanya?

jisung menyeringa, apa lagi melihat reaksi chenle yang menepuk mulutnya sendiri ketika ia menyadari kesalahannya.

"Loh, kamu bukanya park chenle ya, calon pendamping hidup masa depan saya, habis cantik banget sih."

Aw.

Mau kebal, tapi kok ngeblush juga akhirnya si chenle.


"bukan." ketus chenle, tapi pipinya merah, gimana dong??


"Tapi, saya ramal kalau nanti kita bakalan berjodoh loh." jisung pantang menyerah.


Duh, untung ganteng nih cowok, batin chenle yang dari tadi nahan pengen ngebanting mesin kasirnya.

"chenle-ssi, nanti kalau ketemu lagi, berarti fix kita berjodoh dan kamu resmi jadi pacar saya, ya??" kata jisung sambil menerima uang kembalian


tak terasa proses jual beli itu akhirnya selesai juga, ahh jisung rasanya berat sekali mau meninggalkan apotek ini.

"Ya." chenle menjawab cuek. idih, memangnya siapa yang mau ketemu lagi sama situ sih, ganteng-ganteng otaknya karatan nih.


"Di pertemuan kita yang berikutnya kamu milik saya lho, jangan lupa."

itu adalah kata - kata terakbir jisung sebelum benar - benarmeninggalkan apotek tersebut. Disepanjang perjalanan pulang, dia terus berdoa dalam hati semoga mabuknya jeno hyung sampai besok pagi belum hilang, supaya dia punya alasan buat balik lagi ke apoteknya chenle.

hmmm, jahat ya kamu sung •_<

💊💊💊



ketemu lagi guys!!>_<

apa kabar nih!!!
semoga kalian suka ya sama cerita ini

vote and comment ya guys!!
karena aku butuh semangat dari kalian juga.
dan semoga kita dijauhkan dari pandemi ini ya guys!!

inget!!
jaga kesehatan kalian reader-nim^_^

see you!😘

Fluffy ¤sungle¤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang