Matematika Sequel

2.5K 333 61
                                    

' Physic '
sungle

^
^
^
^
^

happy reading💖

^
^
^
^
^

haechan hampir saja membanting lagi panci baru favoritnya kalau dia tidak ingat bahwa panci itu mahal harganya dan juga hadiah ulang tahun dari pacarnya, Mark.

Guru di sekolah Chenle menelpon lagi, entah apa yang dilakukan oleh adik nyentriknya itu kali ini, yang jelas dia sudah bisa membayangkan bahwa Chenle pasti sudah berbuat yang aneh-aneh lagi. Katanya, kali ini nilai Matematika Chenle sudah lumayan membaik, tapi sayangnya bocah itu justru melemah di pelajaran Fisika.

Karena tidak mau diserang darah tinggi berlebih apalagi harus berhadapan dengan dongsaeng super nyentriknya itu, haechan akhirnya melemparkan tugas itu pada Jisung saja. Soalnya, pertama, Jisung itu adalah tutor Chenle. Dan kedua, Chenle itu jinak minta ampun kalau sama Jisung.

"Jisung, biaya kuliah kamu satu semester kedepan hyung yang bayar deh, kamu urus Chenle ya." ini kata haechan sambil buang-buang cek untuk Jisung.

"Nggak usah hyung." Jisung menolak.

"Nggak papa, hyung ikhlas kok. Kamu mau apa juga bakal hyung kasih nih, asal kamu urusin Chenle sampai nggak bego." haechan terlihat sekali putus asanya kalau menyakut soal adik satu-satunya itu.

"Aku nggak perlu di bayar buat ngebenerin masa depan Chenle, hyung. Soalnya Chenle itu masa depan aku, jadi ngedidik dia dari sekarang itu sama aja kayak mempersiapkan masa depan aku supaya lebih baik nanti. Hyung cukup kasih dan percayakan Chenle buat aku aja nanti kalau udah tiba saatnya, ya?"

Jisung bilang begitu kalem dan haechan sampai melongo mendengarnya. Jisung dan Chenle itu benar-benar memiliki sifat yang berkebalikan. Jisung cenderung perfeksionis dan Chenle adalah orang yang berantakan.

Dan tiba-tiba yang dari tadi menguping pembicaraan muncul dari balik pintu sambil menggigiti bibir bawahnya sendiri. Cemas, khawatir, takut kalau yang tadi didengarnya dari mulut Jisung itu cuma ilusi dan bayangannya saja. Takut salah dengar.

"Jisung hyung yakin? Jisung pinter, Chenle bego lho. Jisung perfeksionis, Chenle nggak jelas parah." Chenle baru kali ini mengakui kebobrokannya sendiri, biasanya dia tidak akan pernah sudi mengakui kalau dirinya itu bodoh, paling banter dia akan menyebut dirinya sendiri itu unik.

Haechan semakin melongo saja. Pertama, dia tidak percaya kalau bakal ada yang bucin sama adeknya begitu. Kedua, kok bisa-bisanya Chenle menguping lalu memunculkan diri begini.

Jisung sendiri memerah saat ketahuan mengutarakan isi hatinya yang sebenarnya tentang Chenle, tapi mau apa lagi, Chenle sendiri sudah dengar begitu, jadi dia hanya bisa tersenyum saja.

"Dua kutub yang berbeda muatan saja kalau disatuin bakalan saling tari menarik Le, kenapa kamu dan aku nggak bisa?" katanya.

Kini giliran Chenle yang pipinya memerah. Jantungnya berdebar keras sekali.

"Oke terserah kalian saja, pokoknya minta tolong urus bocah ini saja deh." dengan begitu Haechan beranjak dari duduknya dan masuk ke dapur meninggalkan Chenle yang biasanya bakalan bertingkah seperti kucing minta kawin kalau ada Jisung, menjadi kucing yang malu-malu dan menyembunyikan ekornya.

"Jadi, apa masalahmu kali ini Chenle?" Jisung bertanya sambil meminta Chenle duduk di sampingnya.

"Jantungku berdebar begitu keras setiap kali aku melihat Jisung hyung, aku tidak bisa tidur karena selalu memikirkan Jisung Hyung, dan aku tidak bisa konsentrasi belajar karena yang selalu kuingat cuma Jisung hyung." begitu penuturan Chenle.

Fluffy ¤sungle¤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang