Hug

1.9K 219 43
                                    


' Kehangatan '
Jichen🐣🐬
By : Renata🦃







Happy Reading🐔





"Jisungiee~" suara rengekan manja terdengar dari kamar pasangan muda Park.

"Hm." Park Jisung yang memang sedang sibuk dengan laptopnya hanya menjawab seadanya.

Chenle mengerucutkan bibir sebal mendapati sang suami mengacuhkannya. Dengan langkah terhentak, Chenle membuka balkon kamar mereka kemudian melangkah ke luar.

Mengabaikan udara dingin yang menerpa tubuhnya yang hanya berbalut baju tidur tipis, Chenle memaksakan diri duduk dikursi rotan yang sudah disediakan di balkon.

Helaan nafas singkat meluncur dari bibir plum nya ketika ia menoleh ke dalam dan mendapati Jisung masih sibuk dengan laptopnya.

Matanya memandang lurus ke arah kolam di halaman belakang rumahnya, jelas terlihat dari tempatnya sekarang duduk. Bibirnya mengulas senyum tipis.

Mengingat fakta bahwa dia dan Jisung sekarang sudah menikah sungguh membuatnya bahagia. Jika dipikir, rasanya aneh juga mereka yang dulu sangat bertolak belakang sebagai Jisung si murid nakal dan Chenle si murid teladan bisa bersama seperti saat ini.

Lamunannya buyar ketika dirasanya angin kencang berhembus membuatnya menggigil kedinginan. "Haaahh, dingin sekali." Gumamnya pelan.

Namun tetap saja, Chenle dengan kepala batunya tidak mau masuk untuk sekedar menghangatkan tubuhnya. Dia malah memilih untuk memeluk lututnya sendiri sebagai usaha untuk melawan hawa dingin yang semakin menjadi.

Ketika Chenle hendak melangkah masuk karena sudah tidak tahan lagi dengan dingin yang mendera, Chenle merasakan sepasang lengan kekar memeluk tubuhnya erat.

"Apa yang kau lakukan, sayang? Disini dingin, bahkan badanmu terasa beku." Bisikan dengan nada dalam disertai hembusan nafas hangat menerpa kulit wajahnya.

Chenle mendengus kesal. "Lepaskan. Masuk saja lagi dan urusi kerjaanmu." Oh, tampaknya Chenle benar-benar kesal dengan suaminya ini.

Jisung terkekeh dan melangkah ke samping Chenle. Mengangkat tubuh mungil istrinya ala koala dan membawanya masuk kamar, tidak mengindahkan Chenle yang berontak dalam gendongannya.

"Ya! Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku, bodoh!" Chenle terus saja memberontak ketika Jisung semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang ramping Chenle.

"Diam, Le"

Suara tegas Jisung sukses membuat Chenle terdiam. Dengan perlahan, dibaringkannya Chenle di kasur mereka kemudian naik keatasnya.

Dapat dilihatnya wajah manis Chenle tengah merona ketika Jisung menatapnya intens. "Kenapa memandangiku seperti itu?"

Jisung terkekeh gemas kemudian mencuri satu kecupan singkat di bibir merah Chenle. "Kau imut sekali, Le."

Wajah Chenle semakin memerah. Dengan cepat Chenle mengalihkan wajahnya tak ingin menatap Jisung. "Kau masih marah, hm?"

Chenle menjawab tanpa menatap Jisung. "Hm. Kau jahat sekali mengabaikanku, Jisungie."

Kembali, dikecupnya bibir manis yang sudah menjadi candunya. "Maafkan aku ne? Tadi anak buahku membuat kesalahan dalam laporan keuangan, jadi aku lembur untuk memperbaikinya." Jisung berbicara dalam nada memelas.

Chenle menghembuskan nafas kasar kemudian menatap Jisung. Tangannya terulur mengusap pipi Jisung lembut. "Ya, ya, aku tahu itu Mr. Ceo yang perfeksionis. Hanya tolong jangan memaksakan dirimu. Aku tidak mau kau sakit."

"Aku tahu, Le. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku." Jisung menggenggam tangan Chenle yang berada dipipinya kemudian mengecupnya lembut.

"Tanganmu dingin, Le. Kenapa tetap memaksakan diri duduk di balkon kalau kau kedinginan?" Jisung mengerutkan keningnya sedikit khawatir.

Chenle terkekeh senang. "Aku tidak apa-apa, Sungie. Peluk?" Jisung jadi gemas sendiri melihat Chenle yang manja seperti saat ini.

Dengan cepat, dipeluknya tubuh Chenle erat. Membagikan kehangatan tubuhnya kepada Chenle yang seakan membeku. "Jangan lakukan itu lagi, Le. Kau akan demam nantinya."

Chenle menenggelamkan kepalanya di dada bidang Jisung. "Tidak masalah. Kan ada Jisungie yang menghangatkanku."

Jisung tiba-tiba melepaskan pelukannya pada Chenle. Membuat Chenle merengut kesal karena sumber kehangatannya menjauh.

"Berbicara soal menghangatkan…" Jisung menyeringai nakal. "....bagaimana dengan aku yang menghangatkanmu malam ini?"

Chenle yang entah kelewat polos atau bodoh hanya memiringkan kepalanya tak mengerti. "Ne?"

"Ayo buat suasana malam ini panas diiringi suara desahanmu, Le." Mata Chenle membulat kaget. "Hey! kita baru saja melakukannya tadi pagi."

Seringai Jisung makin lebar. "Lalu kenapa? Ayolah, Le. Satu ronde saja."

Chenle menggeleng cepat. "Tidak! Aku lelah dan kau tidak mungkin hanya melakukannya sekali, Jisung!!"

Jisung sudah tak peduli lagi dengan penolakan dari Chenle. Dirinya sekarang bahkan sudah mengecupi leher istrinya menciptakan hickey baru di leher mulus itu.

"Nghh~ Sungieehh~"

Jisung masih dengan kegiatannya menjelajahi tubuh indah istrinya. "Teruslah mendesah, baby. Aku tidak akan membiarkanmu tidur malam ini."

End

Renata♥

Fluffy ¤sungle¤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang