Quatre

251 44 22
                                    

Happy reading ^^

.
.
.

Kelima pangeran terdiam di tempat mereka pertama kali muncul setelah mereka menghilang dari bukit di Wonderland.

Saat ini mereka tengah berada di hutan. Hutan ini sangat berbeda dengan hutan di Wonderland. Jika di Wonderland hutan di penuhi dengan pohon dan dedaunan hijau yang segar dan mengeluarkan aroma wangi yang menenangkan sangat bertolak belakang dengan hutan ini.

Hutan ini sangat tak terawat. Banyak ranting patah, daun kering dan pohon yang sudah ditebang. Lalu tanahnya juga sangat tandus. Dan para pangeran risih dengan aroma hutan itu. Aroma tak enak seperti bau bangkai dan bau gas dari musang bercampur menjadi satu.

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Dalmar mulai mengeluarkan suara.

"Kita harus mencari Arees dan Acel dulu" ucap Aiden.

"Tapi ini tempat asing. Kita tak tau di hutan ini ada apa saja" ucap Aubin.

"Kita harus tetap bersama jangan terpisah lagi. Kalau seperti itu aku rasa kita akan baik-baik saja" ucap Orion menenangkan.

"Tapi tak ada Arees. Bagaimanapun dia yang terkuat di antara kita" lirih Ezio.

Mendengar para pangeran yang lain berfikiran negatif membuat Aiden sedih. Dia lalu mulai menggenggam tangan Ezio dan Aubin.

"Kita harus yakin kita pasti bisa kembali bersama Arees dan Acel. Ingat kita punya tugas untuk menyelamatkan Wonderland. Jika kalian menyerah sekarang lalu bagaimana nasib Wonderland nanti"

Setelah mendengar perkataan Aiden membuat para pangeran tersadar akan tugas mereka.

"Aiden benar kita ada disini sekarang untuk menyelesaikan tugas. Jadi ayo kita semangat dan lakukan apa yang kita bisa saat ini" ucap Orion.

"Iya ayo kita pasti bisa menyelesaikan ini dan kembali ke Wonderland" ucap Ezio mulai semangat.

"Heum"

Semua pangeran mengangguk mengiyakan ucapan Ezio. Dan Aiden sangat senang akhirnya semua kembali berfikir positif.

"Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang? Aku sudah tak tahan dengan bau disini~" tanya Aubin sambil setengah merengek dan menutup hidungnya.

Tingkah Aubin malah membuat yang lainnya tertawa. Dimanapun mereka tetap saja Aubin sangat menggemaskan.

"Ya sudah kita keluar dari hutan ini dulu dan melihat bagaimana keadaan di luar sana" ucap Aiden.

Setelah itu para pangeran pun mulai menyusuri hutan dengan saling menjaga satu dengan yang lainnya.




... 🌺🌺🌺 ...



Alice tengah bingung menatap ke dua pria yang ada di depannya saat ini. Dia bingung bagaimana bisa mereka ada di rumahnya dan tahu namanya.

"Awww"

"Acel bertahanlah" ucap Arees seraya menahan tubuh Acel.

Alice melihat kaki salah satu dari mereka terluka cukup parah. Itu membuatnya merasa iba.

"Ayo masuk kakinya harus di obati terlebih dahulu" ucap Alice.

Arees pun mengikuti Alice masuk ke dalam rumah sambil memapah tubuh Acel.

"Dudukan disini saja"

Alice meminta Arees untuk membantu Acel duduk di salah satu kursi kayu yang ada di sudut ruangan.

Setelah itu Alice berjongkok dan memeriksa luka di kaki Acel. Alice sudah menyiapkan obat dan plaster untuk mengobatinya tapi baru saja Alice memegang kaki Acel untuk membersihkan lukanya malah muncullah cahaya dari telapak tangan Alice.

MayDay || Victon [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang