Huit

192 41 36
                                    

Happy reading ^^

.

.

.

Para pangeran pun memutuskan menyatukan energi mereka semua untuk menyadarkan Alice.

Mereka mulai membentuk lingkaran dan saling bergandengan tangan. Sementara Alice dibaringkan di tengah lingakaran itu.

Mereka mulai fokus untuk menyalurkan masing-masing energinya ke tubuh Alice.

Hingga Ren dapat melihat para pangeran mengeluarkan cahaya mereka masing-masing dan cahaya itu langsung terserap pada tubuh Alice.

Butuh waktu beberapa jam hingga akhirnya Alice membuka mata.

"Kalian berhasil dia sadar" ucap Ren.

Para pangeran pun langsung menghampiri Alice.

"Kamu sudah baikan?" Tanya Acel.

Alice hanya dapat mengangguk pelan seraya tersenyum.

Melihat itu Arees langsung memeluknya.

"Jangan seperti ini lagi" ucap Arees

Pangeran yang lain hanya tersenyum melihat tingkah Arees. Mereka tau Arees sangat mengkhawatirkan Alice.

Alice merasakan detak jantungnya berdegup cukup kencang dia takut kalau Arees dapat mendengarnya.

"A-aku sudah pu-pulih terimakasih" ucap Alice terbata.

"Rees sampai kapan kamu memeluknya. Alice kesulitan bernapas" ucap Ezio.

Arees langsung melepaskan pelukannya itu.

"Maaf" Arees tersenyum kikuk melihat ke arah Alice.

"Nanti saja dilanjutkan saat misi kalian sudah selesai" ucap Ren.

Arees semakin kikuk mendengar ucapan Ren.

Melihat tingkah canggung Arees membuat yang lainnya ikut menggodanya.

"Tunggu kembali ke Wonderland Rees setelah itu kalian lanjutkan sepuasnya haha" goda Acel.

"Kalian bicara apa sih"

Melihat tinggal Arees yang semakin canggung malah membuat yang lainnya kembali tertawa.

Sementara Alice yakin pipinya saat ini pasti sangat merah menahan malu karena godaan yang lainnya.

.
.
.


Keesokan harinya mereka kembali berdiskusi tentang bunga dan air terjun yang dilihat Alice.

Mereka menunggu Ren datang untuk membahas hal itu.

"Kau itu ya makan terus!" Ucap Acel.

"Aku lapar kamu pikir mengeluarkan perisai untuk melindungi kita selama tidur itu tak menguras energiku?" Ucap Ezio masih dengan mengunyah buah yang dia makan.

"Alasan kamu kan memang suka makan. Dasar rakus" ucap Acel.

"Yaaak!!"

"Kalian mau aku ceburkan ke sungai itu?" Tanya Orion sambil menatap datar pada Acel dan Ezio.

"Dia saja/ Dia saja" ucap Acel dan Ezio berbarengan.

"Cieeee kompak soulmate yah kalian haha" ucap Aubin.

'Bruusssshhh'

Tiba-tiba Aubin terguyur hujan padahal langit sangat cerah.

"Yaaak kenapa menggunakan kekuatanmu!!" Kesal Aubin.

MayDay || Victon [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang