(Undated)Aku tak bisa melukiskanmu dengan pancawarna yang kumiliki diatas kanvas. Membayangkan setiap inci garis wajahmu hingga aku berpikir untuk menyerah dan tak lagi merombak wajah mu di sana. Sebab sebagus apa pun lukisanku, itu tidak akan bisa sebanding dengan wajah nyatamu yang terlampau sempurna.
Kalau begitu, biar aku saja yang mengagumimu dalam imajiku. Aku ingin mengagumimu bukan karena sosokmu saja, tetapi perihal semua yang ada pada dirimu. Jadi, izinkan aku untuk memasuki semestamu, boleh?
Aku tak perduli, kalian percaya atau tidak, yang jelas aku sudah bersekongkol dengan semesta kalau tuan yang sedang kuceritakan ini memang ada nyatanya.
----------
Sending virtual hug to all people, yang udah baca epilogwaktu! Selamat kita sekarang berteman!
Thank u for ur support, jan lupa votes comment yaaa ^^
Ohiya kalian juga bisa ikutin akun instagram @epilogwaktu._
KAMU SEDANG MEMBACA
Epilog Waktu
PoetryIni sudah pada penghujung ku, Maka biar aku yang akan mengakhirinya, Untuk selanjutnya kupastikan takkan ada lagi kita. Ataupun cerita kita. [Ini kumpulan sajak tapi dibumbui cerita]